Rm. Y. Eko Yuniarto SCJ dari Komunitas SCJ Visa Vijaya Praya (VVP) Yogyakarta – Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Wahyu 19:5; 12:10
Pujilah Allah kita, kamu sekalian yang hina dan mulia, dan yang takut kepada-Nya, karena telah tiba keselamatan, kekuasaan, dan kerajaan Kristus. Aleluya.
PENGANTAR
Dengan menatap maut, Stefanus melihat Yesus berdiri di sisi kanan Allah, dan dengan iman yang mantap ia menyerahkan hidupnya ke tangan Tuhan. Ia tetap patuh setia kepada Yesus, walau dalam menghadapi ancaman, dan ketika tubuhnya me lemah kena hantaman batu. Dan ia berdoa bagi lawan-lawannya seperti Yesus sendiri. Kita mengagumi dia dan mohon agar kita pun diteguhkan berkat rezeki kehidupan, supaya tetap setia sampai akhir hidup.
DOA PEMBUKA
Marilah berdoa: Allah Bapa Yang Mahabaik, Engkau membuka pintu kerajaan surga bagi orang yang lahir kembali dari air dan Roh Kudus.Rahmat-Mu telah Kauberikan kepada kami, dan kami telah Kaubersihkan dari segala dosa. Semoga rahmat-Mu semakin melimpah dalam hati kami, agar kami layak menikmati janji-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
ATAU:
Marilah berdoa: Allah Bapa mahamulia, semoga hati kami Kauperkenankan menerima Roh Kudus dan menangkap semua sabda para nabi tentang diri Yesus Kristus, yang kini duduk di sisi kanan-Mu serta menjadi perantara kami di hadapan-Mu. Dialah Tuhan kami, yang….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 7:51-8:1a
“Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.”
Di hadapan sidang Mahkamah Agama Yahudi Stefanus berkata kepada Imam Besar, para penatua dan ahli Taurat, “Hai orang-orang yang keras kepala, yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus; sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang telah menubuatkan kedatangan Orang Benar yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh. Kita telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, tetapi kamu tidak menurutinya!” Mendengar semuanya itu, para anggota Mahkamah Agung sangat tertusuk hatinya. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit; ia melihat kemuliaan Allah, dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Maka katanya, “Sungguh, aku melihat langit terbuka, dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” Maka berteriak-teriaklah mereka, dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia. Mereka menyeret Stefanus ke luar kota, lalu melemparinya dengan batu. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sementara dilempari batu, Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.” Sambil berlutut Stefanus berseru dengan suara nyaring, “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah Stefanus. Saulus juga setuju bahwa Stefanus mati dibunuh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 31:3-4.6.7.8
Ref. Ke dalam tangan-Mu, Tuhan, kuserahkan nyawaku.
-
Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku! Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku; oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
-
Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia. Tetapi aku percaya kepada Tuhan, aku akan bersorak sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu.
-
Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu terhadap persekongkolan orang-orang.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya
S : (Yoh 6:35) Akulah roti hidup yang turun dari surga, sabda Tuhan; Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 6:30-35
“Bukan Musa yang memberi kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Kulah yang memberi kamu roti yang benar dari surga.”
Di rumah ibadat di Kapernaum orang banyak berkata kepada Yesus, “Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya kami dapat melihatnya dan percaya kepada-Mu?” Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari surga.” Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberi kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Kulah yang memberi kamu roti yang benar dari surga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari surga dan yang memberi hidup kepada dunia.” Maka kata mereka kepada-Nya, “Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa.” Kata Yesus kepada mereka, “Akulah roti hidup! Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ
Percaya dan Menerima Yesus Sebagai Roti Hidup
Vivat Cor Jesu, Per Cor Mariae! Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria!
Sahabat Resi yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, kembali berjumpa dengan saya Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ dari komunitas SCJ Yogyakarta, Indonesia, dalam Resi, Renungan Singkat Dehonian edisi hari Selasa Pekan III Paskah, tgl 20 April 2021. Saya berharap Anda semua ada dalam keadaan sehat dan bahagia.
Sahabat Resi yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, di Kapernaum orang banyak meminta tanda dari Yesus supaya mereka bisa melihatnya dan percaya. Mereka menceritakan bagaimana Musa memberi nenek moyang mereka makan manna di padang gurun yang diafirmasi sebagai pemenuhan janji bahwa mereka diberi makan roti dari surga. Yesus mengatakan bahwa yang memberi roti dari surga bukan Musa melainkan BapaNya karena roti yang turun dari surga memberi hidup kepada dunia. Lalu mereka berkata “Tuhan berikanlah kami roti itu senantiasa” dan Yesus menjawab ”Akulah roti hidup! Barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepadaKu, ia tidak akan haus lagi”.
Peristiwa turunnya manna dari langit adalah sebuah antisipasi lambang dari turunnya Yesus sebagai Roti Hidup dari surga. Manna itu untuk bertahan hidup dan memperpanjang usia sesaat saja serta bersifat fana pada nenek moyang mereka, namun Yesus Sang Roti Hidup itu memberi hidup sejati dan kekal bagi semua. Mukjizat pemberian manna di padang gurun menjadi model utama sebagai acuan mereka dan mereka menggunakan frase “mereka diberiNya makan roti dari sorga”, mekipun kalimat ini tidak ditemukan dalam Perjanjian Lama, namun barangkali bermaksud menggemakan kembali Kel 16:4, 15; Nehemia 9:15 dan Mazmur 78:24, yang merupakan penafsiran tentang apa yang disebut oleh orang Yahudi sebagai “midrash” terhadap kisah ini. Nah dalam kisah injil hari ini tekanannya pada Roti sejati yang hanya diberikan oleh Allah, yang memberikan hidup kepada seluruh dunia, tidak hanya kepada umat Israel. Manna di padang gurun bahkan tidak dapat menyamai hal ini (ayat 32-33), sebab bersifat sementara dan tidak tahan lama.
Sementara itu, orang banyak memahami Yesus secara harfiah dan badani saja, seperti perempuan Samaria dalam kisah yang ada dalam Yoh 4:15 tentang air hidup itu, sehingga mereka meminta Yesus untuk senantiasa memberikan roti itu (ay. 35), sama seperti perempuan Samaria juga mengatakan “berikanlah kami senantiasa air itu”. Dan Yesus mengatakan bahwa Dialah roti hidup itu (ay. 35) yang menyediakan makanan dan minuman yang tidak akan pernah membuat orang lapar dan haus lagi (Yoh 4: 14; 7:37). Dalam tradisi Perjanjian Lama, Kebijaksanaan digambarkan sebagai yang memberikan makanan (Sir 24:21; Yes 49:10), namun sebagai penyokong dan pemberi hidup, Yesus itu sempurna dan melampaui baik Kebijaksanaan maupun Taurat. Yesus sadar bahwa beberapa orang tidak percaya atau memiliki iman yang tidak utuh (ay. 36). Namun sifat universal mengenai pemberian hidup oleh Allah ditekankan dengan kata-kata seperti “barangsiapa”, “setiap orang”, dan “semua” (ay 37, 40) seperti nyata dalam kalimat Yesus tadi “Akulah roti hidup! Barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepadaKu, ia tidak akan haus lagi” (ay.35). Jadi jelas di sini mau dikatakan bahwa kehendak Allah adalah bahwa semua orang yang percaya kepada Yesus menerima hidup kekal dan akan dibangkitkan pada akhir zaman (ay. 36-40).
Sahabat Resi yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, kita yang percaya dan menerima Yesus sebagai roti hidup yang turun dari surga juga menerima keselamatan yang sama, lebih lagi melalui Ekaristi yang kita rayakan dan kita sambut. Meski masa pandemi ini membatasi kita untuk menyambutNya secara sakramental, namun toh kehadiranNya juga nyata dalam hidup kita. Kita perlu selalu mendisiplinkan hidup rohani kita, keinginan kita, tindakan dan perilaku kita serta kebijaksanaan kita. Medisiplinkan hidup rohani dengan berdoa, membaca sabdaNya, serta menghidupinya. Mendisplinkan keinginan, ambisi, dan nafsu kita dengan mengendalikan diri, melatih pertimbangan nalar dan tindakan kita. Mendisplinkan perilaku kita bagaimana berelasi dengan orang lain secara berimbang, bukan hanya berlaku sebagai parasit saja. Mengapa ini perlu? Karena Yesus menjanjikan keselamatan kepada kita sebagai orang yang percaya, maka kitapun harus membawa orang lain kepada keselamatan yang sama. Kita ingin keselamatan itu menjadi nyata dan hadir di antara kita.
Semoga Kerajaan HatiNya terwujud nyata dalam hidup dan dunia kita, dengan berkat Allah yang kuasa Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
Allah Bapa sumber kehidupan, Engkaulah sumber kegembiraan abadi. Terimalah kiranya persembahan Gereja yang sedang bergembira dan kurniakanlah sukacita kekal kepada kami. Demi Kristus, …..
ATAU :
Allah Bapa sumber kehidupan abadi, perkenankanlah kami menyambut rezeki yang Kauserahkan kepada kami, ialah rezeki kehidupan yang memberi daya hidup. Demi Kristus, ….
ANTIFON PEMBUKA – Roma 6:8
Jika kita sudah mati bersama Kristus, maka kita percaya, bahwa kita akan hidup bersama Kristus pula. Aleluya.
DOA SESUDAH KOMUNI
Marilah berdoa: Allah Bapa mahamulia, Engkau telah membarui kami dengan sakramen-sakramen-Mu. Maka kami mohon, pandanglah kami dengan rela dan bangkitkanlah tubuh kami untuk hidup yang mulia. Demi Kristus, ….
ATAU:
Marilah berdoa: Allah Bapa pencipta dan penyelamat, kami telah menerima rezeki kehidupan, ialah Yesus, Putra-Mu dan Saudara kami. Kami mohon di hadapan-Mu, jadikanlah kami rukun bersatu sehati dan sejiwa, dan dengan mantap hidup wajar sebagai manusia. Demi Kristus, ….
No Comments