Rm. Petrus Haryanto SCJ dari Komunitas SCJ Palembang Indonesia
AUDIO RESI :
ANTIFON PEMBUKA – 1Sam 2:35
Seorang imam akan Kuangkat bagi-Ku. Ia setia pada-Ku dan bertindak menurut maksud dan keinginan-Ku.
PENGANTAR:
“Kebencian bukanlah kekuatan yang membangun. Hanya kasih merupakan kekuatan yang membangun” demikianlah keyakinan Santo Maximilianus Maria Kolbe yang kita peringati hari ini. Bimbingan dan perlindungan kasih Bunda Maria yang dia wartakan memberikan kekuatan baginya untuk menggantikan posisi para tahanan yang akan di dihukum mati oleh kaum Nazi. Suatu suntikan carbolic acid mempercepat kematiannya pada tanggal 14 Agustus 1941 dan dinyatakan kudus dan martir oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1982.
DOA PEMBUKA
Marilah berdoa: Allah Bapa Mahapengasih, dengan kekuatan-Mu, Santo Maximilianus Maria Kolbe telah menghadapi derita martir dan mengurbankan nyawa demi kehidupan seorang saudara dalam Kristus. Pandanglah kelemahan kami dan berilah kami kekuatan, agar dapat menjadi saksi kebenaran dan cinta kasih-Mu dalam hidup dan mati kami. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu,…
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yosua 24:14-29
“Pilihlah pada hari ini, kalian kamu beribadah kepada siapa!”
Menjelang wafatnya Yosua berkata kepada umat Israel, “Hendaklah kalian takwa dan beribadah kepada Tuhan dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah dewa-dewa yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang Sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada Tuhan. Tetapi jika kalian menganggap tidak baik untuk beribadah kepada Tuhan, pilihlah pada hari ini kalian mau beribadah kepada siapa. Kepada dewa-dewa yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang Sungai Efrat, atau kepada dewa orang Amori yang negerinya kalian diami ini? Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan.” Maka bangsa itu menjawab, “Jauhlah daripada kami meninggalkan Tuhan untuk beribadah kepada allah lain! Sebab Tuhan, Allah kita, Dialah yang telah menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan; Dialah yang telah melakukan tanda-tanda mukjizat yang besar ini di depan mata kita sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita lalui. Tuhanlah yang telah menghalau semua bangsa dan orang Amori, penduduk negeri ini, dari depan kita. Kami pun akan beribadah kepada Tuhan, sebab Dialah Allah kita.” Tetapi Yosua berkata, “Kalian tidaklah sanggup beribadah kepada Tuhan, sebab Dia itu Allah yang kudus, Allah yang cemburu. Dia takkan mengampuni kesalahan dan dosamu. Apabila kalian meninggalkan Tuhan, dan beribadah kepada allah lain, maka Ia akan berbalik dari padamu dan melakukan yang tidak baik bagimu serta membinasakan kalian, sekalipun dahulu Ia melakukan yang baik bagimu.” Tetapi bangsa itu berkata kepada Yosua, “Tidak! Hanya kepada Tuhan saja kami akan beribadah.” Kemudian berkatalah Yosua, “Kalianlah saksi terhadap kalian sendiri, bahwa kalian telah memilih Tuhan untuk beribadah kepada-Nya.” Jawab mereka, “Ya, kami saksi!” “Maka sekarang jauhkanlah dewa-dewa asing yang ada di tengah-tengahmu! Dan condongkanlah hatimu kepada Tuhan, Allah Israel.” Lalu bangsa itu menjawab, “Kepada Tuhan, Allah kita, kami akan beribadah. Dan sabda-Nya akan kami dengarkan.” Pada hari itu juga Yosua mengikat perjanjian dengan bangsa itu dan membuat ketetapan serta peraturan bagi mereka di Sikhem. Yosua menuliskan semuanya itu dalam kitab hukum Allah, lalu ia mengambil batu besar dan mendirikannya di sana, di bawah pohon besar, di tempat kudus Tuhan. Kepada seluruh bangsa ia lalu berkata, “Sesungguhnya batu inilah yang akan menjadi saksi terhadap kita, sebab telah didengarnya segala sabda Tuhan yang diucapkan-Nya kepada kita. Sebab itu batu ini akan menjadi saksi terhadap kalian supaya kalian jangan menyangkal Allahmu.” Lalu Yosua melepas bangsa itu pergi, dan masing-masing pulang ke milik pusakanya. Dan sesudah peristiwa-peristiwa itu Yosua bin Nun, hamba Tuhan, meninggal dunia. Umurnya seratus sepuluh tahun.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 16:1-2a.5.7-8.11
Ref. Ya Tuhan, Engkaulah milik pusakaku.
-
Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, “Engkaulah Tuhanku, ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.”
-
Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
-
Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah di tangan kanan-Mu ada hikmat yang abadi.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Mat 11:25) Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 19:13-15
“Janganlah menghalang-halangi anak-anak datang kepada-Ku, sebab orang-orang seperti merekalah yang empunya Kerajaan Surga!”
Sekali peristiwa orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka. Tetapi murid-murid Yesus memarahi orang-orang itu. Maka Yesus berkata, “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku. Sebab orang-orang seperti merekalah yang empunya Kerajaan Surga.” Lalu Yesus meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
AUDIO RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Petrus Haryanto SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Maria. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Bunda Maria
Pendengar RESI Dehonian yang terkasih, Tak jarang dalam dinamika hidup bersama sebagai orang kristiani, sebagian orang beranggapan bahwa anak kecil itu sering mengganggu. Betapa tidak, karena mereka bisa saja dijumpai lari sana-sini, teriak-teriak, menjerit-jerit, menangis, dst; mana kala ada kegiatan menggereja, seperti ekaristi, doa lingkungan, atau acara-acara bersama yang lain.
Oleh karena itu bisa dipahami kalau muncul beberapa kebijakan yang dibuat di beberapa stasi atau paroki; misalnya dibentuk kegiatan sekolah Minggu, atau BIA dengan mengajak Anak-anak berdoa dan bermain terpisah dari Ekaristi. Lalu, ketika selesai komuni, anak-anak digiring atau diajak untuk menerima berkat atau komuni dahi.
Pendengar RESI Dehonian yang terkasih. Sabda Tuhan yang baru saja kita baca dan dengarkan, mengingatkan bagaimana Yesus begitu peduli akan mereka yang tidak dianggap di tengah masyarakat. Dalam hal ini Yesus membiarkan anak-anak itu datang dan Ia memberkati mereka. Ada hal-hal istimewa yang dimiliki oleh seorang anak kecil yang menarik hati Yesus, antara lain: terbuka, polos, penuh gairah, tidak suka mendendam, sangat bergantung dengan orang tuanya, memiliki kerinduan yang besar untuk mendapatkan sesuatu, dst. Karena itu Yesus mau agar semua orang tua juga membiarkan anak-anak itu datang berjumpa dengan Tuhan dan bukan justru menghalangi-halangi mereka.
Yesus mengingatkan kita untuk melihat anak-anak kecil sebagai harta yang berharga di mata Tuhan. Mereka berharga bukan karena potensi yang mereka miliki, dan yang berguna untuk perkembangan gereja di masa yang akan datang. Mereka berharga justru karena mereka lemah, bergantung atau mempercayakan diri pada orang lain, polos, jujur, dan tidak tahu banyak hal. Melalui mereka itu, sifat dan kharakter mereka itu, kita diajar untuk melihat bagaimana belas kasihan Tuhan bagi gereja-Nya.
Yesus mengajarkan kepada kita bahwa Kerajaan Allah bukanlah sesuatu yang dinyatakan dengan kemuliaan atau keagungan duniawi. Kerajaan Allah justru dinyatakan Allah melalui apa yang lemah, yang hina, yang sering tidak diperhitungkan. Yang lemah dan hina dipakai oleh Allah untuk menyatakan kerajaan-Nya yang berkuasa dan mulia. Yesus bukan saja melarang orang-orang mencegah anak-anak kecil itu untuk datang, Yesus bahkan mengatakan bahwa anak-anak kecil adalah gambaran dari orang-orang yang akan mewarisi Kerajaan Surga.
Pendengar RESI Dehonian yang terkasih. Kerajaan Surga adalah milik orang-orang yang murni hatinya, mereka yang tidak pura-pura. Mereka yang lemah, yang hina, yang tidak diperhitungkan, sering kali justru memiliki kemurnian hati, kejujuran, kepolosan. Kerajaan Surga adalah milik mereka, karena orang-orang seperti itu justru merekalah yang menggantungkan diri hanya kepada kekuatan Allah. Pertanyaaanya adalah: Siapakah yang dapat menggambarkan kepolosan, ketulusan, kejujuran, dan kebergantungan lebih daripada anak-anak kecil seperti itu? Mari kita belajar dari kemurnian hati, dari keterbukaan dan dari kebergantungan mereka hanya kepada Allah, agar kita juga memiliki Kerajaan Surga itu.
Tuhan memberkati niat-niat baik kita. AMIN
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
Allah Bapa, Raja Mahamulia, terimalah dengan rela roti dan anggur ini, yang kami persembahkan untuk mengenangkan Santo maximilianus Maria Kolbe, yang mengurbankan nyawanya demi keselamatan seorang bapak muda. Sebagaimana darah martir-Mu berharga di hadapan-Mu, demikian pula semoga pengabdian kami bernilai bagi-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
ANTIFON KOMUNI – Yoh. 15:13
Tiada cinta kasih yang lebih besar daripada cinta kasih orang yang menyerahkan nyawanya demi sahabatnya.
DOA PENUTUP
Marilah berdoa: Allah Bapa Mahapengasih dan Penyayang, kami telah Kausegarkan dengan santapan suci. Semoga kami sebagaimana Santo maximilianus Maria Kolbe menghayati iman dan cinta kasih sejati dengan nyata dalam perkataan dan perbuatan sehari-hari. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin,
DOWNLOAD AUDIO RESI:
No Comments