Fr. Paolo Rigo Wilhelmus Simbolon dari komunitas Postulat-Novisiat SCJ Gisting Indonesia
AUDIO RENA:
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 3:15-16.21-22
“Ketika Yesus berdoa, setelah Ia dibaptis, terbukalah langit.”
Ketika Yohanes tampil di Sungai Yordan, banyak orang menanti-nanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hati tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias. Karena itu Yohanes berkata kepada semua orang itu, “Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa daripada aku masih akan datang, dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Ketika orang banyak itu semuanya telah dibaptis, dan ketika Yesus sedang berdoa, setelah Ia juga dibaptis, terbukalah langit, dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit, “Engkaulah Anak yang Kukasihi. Kepada-Mulah Aku berkenan.” Demikianlah Injil Tuhan. U. Terpujilah Kristus.
Halo adik-adik! Kembali lagi bersama frater dalam renungan anak dehonian! Vivat Cor Iesu, per Cor Mariae!Selamat Natal dan Tahun baru! Wah tak terasa kita sudah melewati natal dan memasuki tahun yang baru ya… Bagaimana perayaan Natal dirumah? Pasti seru ‘kan bisa berkumpul bersama keluarga. Semoga bapak,ibu, kakak dan semuanya dalam keadaan sehat ya!
Dalam renungan anak edisi kali ini kita akan belajar tentang Sakramen baptis. Siapa dari antara adik-adik yang belum dibaptis? Pasti sudah semua ya! Nah pada hari ini Gereja memperingati Pesta Pembaptisan Tuhan. Sakramen Baptis sendiri adalah satu dari tiga Sakramen inisiasi dalam Gereja Katolik. Dengan dibaptis kita diterima secara resmi dalam Gereja Katolik. Selain itu Sakramen Baptis adalah Sakramen yang hanya bisa diterima sekali seumur hidup dan tidak dapat dilepaskan. “kok bisa gitu frater??” Sakramen ini menjadi materai cinta kasih Allah pada adik-adik dan semua orang yang telah dibaptis. Jadi kasih Allah yang kita terima melalui pembatisan tidak akan pernah hilang. Juga dengan dibaptis dosa-dosa awal ataupun dosa lainnya terhapus saat kita dibaptis.
Nah, adik-adik tahu nggak ada beberapa macam Sakramen baptis? Sakramen Baptis dibagi menjadi 3 jenis yaitu Baptis bayi, Baptis dewasa, dan Baptis rindu. Untuk Baptis bayi berarti kita dibaptis saat masih bayi. Untuk Baptis dewasa, kita dibaptis saat telah berumur atau telah bersekolah atau bekerja. Untuk Baptis rindu biasanya dilakukan oleh orang yang merasa perlu untuk dibaptis dalam keadaan yang sulit seperti menjelang kematian.
Frater ada sebuah cerita. Dahulu kala hiduplah seorang anak yang tinggal bersama dengan bapaknya. Suatu ketika anak itu berkata pada ayahnya, “yah… nanti aku pasti dapat juara 1 dikelas.” Si Ayah pun tentunya mengangguk senang dan setuju. Sayangnya, sang ayah tidak pernah melihat sekalipun anaknya belajar. Padahal seringkali anaknya itu berjanji kalau ia akan mendapat juara satu. Ketika membagi raport, si anak tidak mendapat juara 1 malahan dia mendapat juara terakhir di kelasnya.
Baik kita dibaptis bayi atau dewasa, kita telah berjanji untuk hidup menurut teladan Tuhan. Seperti dalam cerita tadi, si anak hanya bisa berkata pada ayahnya namun tidak melakukan seturut perkataannya.
Kalau kita sudah dibaptis berarti kita menjadi saksi Kristus. Seperti lagu yang kita nyanyikan di awal tadi, kita menjadi laskar Kristus di dunia ini. Bagaimana kita bisa melakukan tugas itu? Dengan menjadi pembawa cinta, penabur damai dan saling mengampuni. Tugas-tugas itu bisa kita lakukan dalam keseharian kita. Misalnya ketika kita melihat teman kita berkelahi, kita memisahkan mereka. Contoh lagi ketika kita melihat pengemis, kita memberi mereka uang. Adik-adik semua mari kita mengusahakan hidup baik ya!
Wah, kita belajar banyak ya hari ini! Sekian dulu ya pembelajaran kita hari ini. Jangan lupa pesan frater tadi ya. Salam jumpa dan teruslah berbuat baik. Keep healthy and keep smile!
No Comments