AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA:
Santo Fransiskus, utusan Allah, meninggalkan rumah ayahnya, melepaskan harta warisannya dan menjadi miskin dan hina dina. Tetapi Tuhan mempermuliakannya.
PENGANTAR:
Kita memerlukan pembersihan lingkungan agar dapat menghargai lagi ciptaan dan alam raya. Baru kalau kita sudah tenggelam dalam kemewahan, kita dapat menyadari kekayaan perkara-perkara kecil sehari-hari. Fransiskus, anak seorang usahawan kaya di Assisi, merasa cukup puas dengan kekayaan teladan dan cara hidup Yesus, sehingga dapat mengarungi sebaga raja ciptaan, yang bersatu dengan alam dan Tuhan. Banyak yang mengikuti dia kembali kea lam bebas, kembali kepada Tuhan.
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa, Pembela kaum fakir miskin, Santo Fransiskus menjadi miskin dan hina dina seperti Kristus sendiri. Semoga kami mengikuti langkahnya dan dengan gembira mengabdi Putera-Mu, supaya kami tetap bersatu dengan Dikau dan bersukaria dalam cinta kasih-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia 1:13-24
“Allah berkenan menyatakan Anak-Nya dalam diriku agar aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa.”
Saudara-saudara, kalian tentu telah mendengar tentang hidupku dalam agama Yahudi dulu. Tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha membinasakannya. Dalam agama Yahudi itu aku jauh lebih maju dari banyak teman sebaya di antara bangsaku, karena aku sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangku. Tetapi Allah telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh karena kasih karunia-Nya. Ia berkenan menyatakan Anak-Nya dalam diriku, agar aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa lain. Pada waktu itu sesaat pun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia. Aku juga tidak pergi ke Yerusalem untuk mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku. Tetapi aku berangkat ke tanah Arab dan dari situ kembali lagi ke Damsyik. Baru tiga tahun kemudian aku pergi ke Yerusalem untuk menemui Kefas, dan aku menumpang lima belas hari di rumahnya. Tetapi rasul-rasul yang lain tak seorang pun yang kulihat, kecuali Yakobus, saudara Tuhan Yesus. Di hadapan Allah kutegaskan: Apa yang kutulis kepadamu ini benar, aku tidak berdusta. Kemudian aku pergi ke daerah-daerah Siria dan Kilikia. Tetapi aku tidak dikenal oleh jemaat-jemaat Kristus di Yudea. Mereka hanya mendengar, bahwa orang yang dahulu menganiaya mereka sekarang memberitakan iman, yang pernah hendak dibinasakannya. Dan mereka memuliakan Allah karena aku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 139:1-3.13-14ab.14c-15
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
-
Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku. Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan atau berbaring segala jalanku Kaumaklumi.
-
Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, Engkaulah yang menenun aku dalam kandunagn ibuku. Aku bersyukur kepada_mu oleh karena misteri kejadianku; ajaiblah apa yang Kaubuat.
-
Jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aaku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 10:38-42
“Marta menerima Yesus di rumahnya. Maria telah memilih bagian yang terbaik.”
Dalam perjalanan ke Yerusalem Yesus dan murid-murid-Nya tiba di sebuah kampung. Seorang wanita bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Wanita itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria itu duduk di dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan sabda-Nya. Tetapi Marta sangat sibuk melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata, “Tuhan, tidakkah Tuhan peduli, bahwa saudariku membiarkan daku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.” Tetapi Yesus menjawabnya, “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu. Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Gregorius Dedi Rusdianto SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Para pendengar Resi Dehonian yang terkasih, gembira sekali saya Rm. G. Dedi Rusdianto, SCY bisa berjumpa kembali dengan Anda semua dalam Renungan Singkat Dehonian, hari ini Selasa 4 Oktober 2022. Pertama-tama, marilah kita dengarkan Injil hari ini yang
Para pendengar Resi Dehonian terkasih. Secara spontan barangkali kita akan berpikir untuk mempertentangkan dua pribadi yakni Maria dan Marta. Maria menyimbolkan kedekatan yang intim dengan Yesus dan ketekunannya mendengarkan Yesus, dalam arti Maria seorang yang tekun berdoa dan mendengarkan, serta merenungkan sabda Yesus. Sedangkan Marta, mewakili perwujudan iman dalam hidup sehari-hari yakni dengan prinsip keramah tamahan, melayani tamu dan tekun dalam tugas-tugas pokok sehari-hari.
Untuk memahaminya, perlulah kita mengetahui konteks Injil hari ini yakni Yesus dalam perjalanan menuju Yerusalem, artinya dia bersiap untuk mengalami salib, wafat dan kebangkitanNya untuk penebusan dosa umat manusia. Sehingga pada hari itulah, kesempatan bagi Lazarus, Maria dan Marta untuk berjumpa secara tatap muka dengan Kristus. Dan selanjutnya mereka hanya akan berjumpa dengan Yesus pada kedatangannya yang kedua, kelak di kemudian hari.
Kedua, antara doa dan karya tidaklah perlu di pertentangkan. Justru menjadi tantangan umat beriman untuk melakukan doa dan karya secara seimbang. Inilah yang menjadi concern atau perhatian pendiri SCY pater Dehon yakni berusaha menyeimbangkan antara doa dan karya. Usahanya terungkap dalam 6 dimensi seorang SCY atau Dehonian yakni dimensi-dimensi: kerohanian, kepribadian, intelektual, pastoral, spiritualitas Dehonian: Ecce Venio, Ecce Anchilla, Adveniat Regnum Tuum serta dimensi hidup berkomunitas. Pater Dehon tidak mau para pengikutnya terjebak dalam salah satu atau salah dua dimensi saja, misalnya: terlalu menekankan hidup rohani tetapi melalaikan olah kepribadian, atau terlalu menekankan intelektual namun mengabaikan hidup doa, hidup berkomunitas ataupun di mensi pastoral, spiritual Dehonian dst.
Tujuan pater Dehon hanya satu, yakni kita bertumbuh secara holistik yakni bertumbuh kembang secara menyeluruh dalam: hidup doa, kepribadian, intelektual, pastoral, spiritualitas Dehonian, dan hidup bersama/team work. Semoga kita pada akhirnya mampu menyeimbangkan 6 dimensi Dehonian tersebut dalam hidup sehari-hari, sehingga dari hari ke hari kita semakin manusiawi dan semakin ilahi. Semoga berkat Allah yang mahakuasa menyertai saudara-saudari sekalian, dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Amin
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa yang maharahim, Santo Fransiskus dengan penuh semangat menyatukan diri dengan Kristus di salib. Semoga berkat persembahan ini kami pun sanggup menghayati penderitaan dan kebangkitan Kristus, Putera-Mu, …
ANTIFON KOMUNI:
Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh Roh Kudus, sebab bagi merekalah kerajaan Allah.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber cinta kasih, semoga berkat santapan suci yang kami sambut kami mengikuti cinta kasih Santo Fransiskus dan semangat kerasulannya. Perkenankanlah kami menikmati kasih saying-Mu dan menyerbarluaskannya untuk keselamatan sesama. Demi Kristus, …
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Resi-Selasa 04 Oktober 2022 oleh Rm. Gregorius Dedi Rusdianto SCJ dari Komunitas SCJ Pangkalan Kerinci Riau – IndonesiaUnduh
St Fransiskus .
Doakanlah kami.