Rm. Rafael Sudibyo SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St.Theresia Jambi – Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – lih. Zakharia 14:5.7
Tuhan pasti akan datang, diiringi semua orang kudus, bersinarkan cahaya gemilang.
PENGANTAR:
Bila nabi Yesaya menyampaikan sabda Allah yang sarat dengan penghiburan dan sukacita, maka hendaknya kita dengarkan dengan latar belakang kepulangan umat dari pembuangan. Tuhan akan menyelamatkan Israel, asal Israel mau bertobat. Pada Yesus, Tuhan semakin dekat: Dialah Gembala baik yang mencari domba-domba yang tersesat.
DOA PEMBUKA:
Marilah bedoa: Allah Bapa maha pengasih, Engkau telah menyatakan Kristus kepada seluruh dunia sebagai penyelamat umat manusia. Semoga kami dengan gembira menyongsong kelahiran-Nya. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami …. Amin
BACAAN PERTAMAl Bacaan dari Kitab Yesaya 40:1-11
“Allah menghibur umat-Nya.”
Beginilah firman Tuhan, “Hiburlah, hiburlah umat-Ku! Tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan Tuhan dua kali lipat karena segala dosanya.” Ada suara berseru, “Siapkanlah di padang gurun jalan bagi Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, setiap gunung dan bukit harus diratakan. Tanah yang berbukit-bukit harus menjadi rata, dan yang berlekak-lekuk menjadi datar. Maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama! Sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya.” Terdengarlah suatu suara, “ Berserulah!” Jawabku, “Apa yang harus kuserukan?” Serukanlah: Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang. Rumput menjadi kering, apabila Tuhan menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput. Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya.” Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda, “Lihat, itu Allahmu!” Lihat, itu Tuhan Allah! Ia datang dengan kekuatan, dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. Seperti seorang gembala Ia menggembalakan ternak-Nya dan menghimpunkan-Nya dengan tangan-Nya. Anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 96:1-2.3.10ac.11-12.13
Ref. Lihat, Tuhan datang dengan kekuatan!
-
Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang daripada-Nya.
-
Sebab mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat daripada segala dewata. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: “Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”
-
Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
-
Bersukacitalah di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya
S : Hari Tuhan sudah dekat, Ia datang sebagai penyelamat.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 18:12-14
“Bapamu tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang.”
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Bagaimana pendapatmu? Jika seseorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang 99 ekor di pegunungan, lalu pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika ia berhasil menemukannya, lebih besarlah kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang sembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian pula Bapamu yang di surga tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Rafael Sudibyo SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Para pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Rm. Rafael Sudibyo, SCJ, dari komunitas Paroki St. Teresia Jambi, dalam resi – renungan singkat dehonian, edisi hari Selasa, hari biasa pekan II Adven, Selasa 6 Desember 2022.
Para pendengar RESI Dehonian yang terkasih, setelah beberapa bulan saya ditahbiskan, saya membantu memberi pengakuan dosa, ada orang yang mengatakan bahwa pengakuan dosa terakhirnya 5 tahun yang lalu, ada yang mengatakan; 15 tahun yang lalu, ada yang mengatakan; pengakuan dosa terakhirnya saat akan menerima sakramen penguatan. Itu artinya mereka tidak mengaku dosa lagi setelah sekian lamanya itu.
Setelah mendengar pernyataan mereka itu, saya kemudian bertanya, “apa yang membuat mereka akhirnya datang untuk pengakuan dosa, setelah sekian lama?” yang jelas, apa yang mereka lakukan ini, bukan kehendak dari pribadinya, namun memang kuasa dan dorongan dari Allah. Memang Allah tidak akan pernah menyerah, supaya kita yang jauh dari-Nya, dapat Kembali kepada-Nya.
Seperti yang dikatakan Yesus dalam Perikopa Injil pada hari ini, “Demikian Bapa-mu yang di surga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang.” Kalau kita menyadari, kita merupakan domba yang sesat. Kita tersesat bukan karena kesalahan siapa-siapa, namun karenan kita-lah yang salam memanfaatkan kebebasan yang Allah berikan kepada kita. Sama hal-nya dengan perumpamaan domba yang tersesat. Kemungkinan domba yang tersesat itu, tidak mengikuti runtunan gembalanya, bisa jadi domba itu melihat padang rumput yang hijau sehingga ia berjalan sendiri kearah rumput itu. Sedangkan domba-domba yang lainnya mengikuti gembala mereka. Satu domba yang sedang asik menikmati rumput yang hijau dan segar itu, tidak peduli lagi dengan kawanannya bahkan tidak patuh pada perintah gembalanya.
Hal ini juga terjadi kepada Adam dan Hawa, mereka jatuh pada dosa karena mereka mengikuti kehendaknya sendiri dan ingin menyamakan diri mereka seperti Allah. Meski demikian yang terjadi, Allah tidak melupakan kita, manusia. Allah tetap mencintai kita, bahkan mencari kita kalau kita tersesat. Wujud cinta Allah yang nyata kepada kita adalah saat Ia wafat di kayu salib.
Maka dari itu, para pendengar RESI Dehonian yang terkasih, dalam masa adven ini, kita Kembali bermenung dalam diri kita, apakah kita sekarang ini sedang berada dalam penggembalaan Tuhan kita atau kita ada dalam ketersesatan? Kalau kita sedang tersesat, mari kita memohon bantuan kepada Yesus supaya Ia menemukan kita, dan membawa kita Kembali ke kawanan domba lainnya. Hendaknya kita percaya, bahwa Allah selalu mengasihi kita. Semoga Hati Kudus Yesus merajai hati kita. Amin.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa mahakudus, terimalah doa dan persembahan kami, hamba-Mu yang hina ini. Bantulah kami dengan rahmat-Mu, karena dengan daya kekuatan kami sendiri kami takkan sanggup memperoleh keselamatan. Demi Kristus, ….
ANTIFON KOMUNI – II Timotius 4:8
Mahkota mulia akan diberikan oleh Hakim yang adil kepada semua yang merindukan kedatangan-Nya.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa mahakuasa, kami telah Kausegarkan karena ikut serta dalam misteri suci ini. Ajarilah kami menghargai hidup di dunia ini dengan bijaksana dan mencita-citakan hidup surgawi. Demi Kristus, ….
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Amin