Senin, 06 Juli 2020 – Hari Biasa Pekan XIV

Rm. Agustinus Kelik Pribadi SCJ dari Komunitas Provinsialat SCJ Palembang – Indonesia

 

ANTIFON PEMBUKA: Kej. 28:16-18

Sesungguhnya Tuhan ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya. Alangkah dasyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari pada rumah Allah, ini pintu gerbang surga.

DOA PEMBUKA:

Allah Bapa kami di surga, Engkau menghendaki berhubungan dengan manusia. Engkau menghendaki mengikat perjanjian dengannya yang memuat janji kedamaian. Kami mohon ke hadapanMu semoga kami menyebut namaMu, lalu merasa bahagia. Demi Yesus Kristus…

 

BACAAN PERTAMA: Hosea 2:13.14b-15.18-19

“Aku akan menjadikan dikau istriku untuk selama-lamanya.”

Inilah sabda Tuhan, “Aku akan membujuk umat kesayangan-Ku dan membawanya ke padang gurun, lalu berbicara menenangkan hatinya. Di sana ia akan merelakan diri seperti pada masa mudanya, seperti ketika ia berangkat ke luar dari tanah Mesir. Maka pada waktu itu, demikianlah sabda Tuhan, engkau akan memanggil Aku ‘Suamiku’, dan tidak lagi memanggil Aku ‘Baalku’. Aku akan menjadikan dikau istri-Ku untuk selama-lamanya, dan Aku akan menjadikan dikau istri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang. Aku akan menjadikan dikau istri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal Tuhan.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 145:2-3.4-5.6-7.8-9

Ref. Tuhan itu pengasih dan penyayang.

  1. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya. Besarlah Tuhan, dan sangat terpuji; kebesaran-Nya tidak terselami.

  2. Angkatan demi angkatan akan memegahkan karya-karya-Mu dan akan memberitakan keperkasaan-Mu. Semarak kemuliaan-Mu yang agung akan kukidungkan, dan karya-karya-Mu yang ajaib akan kunyanyikan.

  3. Kekuatan karya-karya-Mu yang dahsyat akan dimaklumkan, dan kebesaran-Mu hendak kuceritakan. Kenangan akan besarnya kebaikan-Mu akan dimasyhurkan, orang akan bersorak-sorai tentang keadilan-Mu.

  4. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.

     

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U: Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya

S: (2Tim 1:10b) Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.

 

BACAAN INJIL: Matius 9:18-26

“Anakku baru saja meninggal; tetapi datanglah, maka ia akan hidup.”

Sekali peristiwa datanglah kepada Yesus seorang kepala rumah ibadat. Ia menyembah Dia dan berkata, “Anakku perempuan baru saja meninggal; tetapi datanglah, letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka Ia akan hidup.” Lalu Yesus pun bangun dan bersama murid-murid-Nya mengikuti orang itu. Pada waktu itu seorang wanita yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karna katanya dalam hati, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata, “Teguhkanlah hatimu, hai anakku, imanmu telah menyelamatkan dikau.” Maka sejak saat itu juga sembuhlah wanita itu. Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling serta orang banyak yang ribut, berkatalah Ia, “Pergilah! Karena anak ini tidak mati, tetapi tidur!” Tetapi mereka menertawakan Dia. Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk. Dipegang-Nya tangan si anak, lalu bangkitlah anak itu. Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah.

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Agustinus Kelik Pribadi SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria. 

Sahabat resi yang mengasihi Tuhan. 

Jumpa lagi dengan saya romo Agustinus Kelik Pribadi scj dari palembang dalam resi renungan singkat dehonian edisi senin 6 Juli 2020.

Sahabat resi yang mengasihi Tuhan sering orang mengatakan bahwa apa yang dilakukan adalah perwujudan dari imannya. Benarkah demikian? 

Apakah semua hal yang kita yakini atau imani mendorong kita sampai pada perbuatan?

Ada banyak hal yang kita ketahui tentang iman kita meskipun ada banyak hal yang sebenarnya misteri.

Dalam level tindakan perbuatan dalam hidup kita sebenarnya bertolak dari kerinduan yang kemudian diketahui sebatas permukaan dan kemudian dipahami secara lebih detail.  Pemahaman yang mendalam mengenai apa yang kita imani atau yakini mendorong kita sampai sebuah kesadaran untuk peduli dan berbuat sesuatu. 

Dalam bacaan injil yang baru saja kita dengarkan dikisahkan bahwa ada seorang wanita sakit pendarahan selama 12 tahun.  Pasti dia sudah berusaha kesana kemari untuk menjadi sembuh,  kemudian dia mendengar mengenai Yesus pribadi yang penuh kuasa, dia percaya bahwa Yesus punya kuasa untuk menyembukan.  Keyakinan ini menggerakkan dia untuk pergi dan menjamah jubah Yesus dan ahirnya sembuh. Betapa sukacita wanita ini setelah 12 tahun berusaha dan ahirnya lewat kuasa Yesus menjadi sembuh. 

Begitu juga seorang imam kepala rumah ibadat yang baru saja anak perempuannya meninggal.  Ia percaya bahwa Yesus bisa menghidupkan orang mati.  Maka dia datang pada Yesus dan minta supaya anaknya dihidupkan dan ahirnya anak itu hidup kembali.

Punya iman yang kuat dan mengakar tentu penting sekali,  karena dengan itu hidup iman kita akan berbuah dalam hidup. Karena iman yg mendalam dan mengakar menggerakkan kita untuk berbuat sesuatu.  Tetapi punya sikap iman yang kritis dan terbuka juga kita butuhkan dalam hidup beriman kita.  Jangan sampai kita sudah mati matian mempertahankan dan menghidupi iman kita tetapi ternyata keliru.  Bagaimana mungkin bisa salah?  Sangat mungkin,  bila kita asal percaya pada hal disampaikan oleh pihak yang tidak kompeten, misalnya nabi palsu, guru palsu dan kita tidak berani kritis,  tidak pernah mencoba membaca apalagi memahami seluk beluk imannya sendiri. 

Semoga kita mempunyai iman yang benar dan mengakar seperti wanita dan imam kepala yg datang pada Yesus sehingga sembuh dan mendapatkan hidup. 

Berkat Tuhan menyertai kita

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa kami di surga, berkatilah anggur dan roti ini menjadi lambang kehadiraMu ditengah-tengah kami serta tanda kesanggupan akan kedamaian. Demi Kristus,…

 

ANTIFON KOMUNI

Tuhan itu pengasih dan penyayang, lambat akan nurga dan besar kasih setia-Nya. Tuhan baik terhadap semua orang, penuh kasih setia terhadap ciptaanNya.

 

DOA PENUTUP:

Allah Bapa kami di surga, kami telah mendapat PuteraMua sebagai janji kesehatan dan kehidupan. Kami mohon kepadaMu, semoga kami Kaujiwai dengan semangatNya dalam segala tingkah laku kami dan dengan demikian Kauperkenankan ikut serta mengusahakan damai sejahtera alam raya. Demi Kristus..

No Comments

Leave a Comment