Sabtu, 11 Juli 2020 – PW.St.Benediktus Abas (P)

Rm. Gregorius Dedi Rusdianto SCJ

 

ANTIFON PEMBUKA – Lih. Mzm. 24:5-6

Merekalah orang-orang suci yang diberkati Tuhan.Mereka disayang Tuhan, Allah penyelamat, sebab angkatan inilah yang mencari Tuhan.

 

DOA PEMBUKA

Marilah berdoa:

Allah Bapa, sumber kekayaan sejati,Engkau sudah menetapkan Santo Benediktus Abas manjadi guru gemilang dalam pengabdian kepada-Mu. Semoga kami mencintai Engkau melebihi segalanya dan menempuh jalan hukum-Mu dengan sepenuh hati. Demi Yesus Kristus Putera-Mu…. 

 

Bacaan dari Kitab Yesaya (6:1-8)

Dalam tahun wafatnya Raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi bait suci. Para Serafim ada di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutup muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutup kaki, dan dua sayap untuk melayang-layang. Mereka berseru seorang kepada yang lain, “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!” Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu, dan rumah itu pun penuhlah dengan asap. Lalu aku berkata, “Celakalah aku! Aku binasa! Sebab aku ini orang yang berbibir najis, dan aku tinggal di tengah bangsa yang berbibir najis, namun mataku telah melihat Sang Raja, Tuhan semesta alam.” Tetapi seorang dari para Serafim itu terbang mendapatkan daku. Di tangannya ada bara api, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah. Ia menyentuhkannya pada mulutku serta berkata, “Lihat, bara ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni.” Lalu aku mendengar suara Tuhan bersabda, “Siapakah yang akan Kuutus? Dan siapakah yang akan pergi atas nama-Ku?” Maka aku menjawab, “Inilah aku, utuslah aku!”

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 93:1ab.1c-2.5

Ref. Tuhan adalah Raja. Ia berpakaian kemegahan.

  1. Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan dan kekuatanlah ikat pinggang-Nya.

  2. Sungguh, telah tegaklah dunia, tidak lagi goyah! Takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.

  3. Peraturan-Mu sangat teguh; bait-Mu berhiaskan kekudusan, ya Tuhan, sepanjang masa!

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U: Alleluya
S: Berbahagialah kalian, kalau dicacimaki demi Yesus Kristus, sebab Roh Allah ada padamu.

 

BACAAN INJIL: Matius 10:24-33

Pada waktu itu Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, “Seorang murid tidak melebihi gurunya, dan seorang hamba tidak melebihi tuannya. Cukuplah bagi seorang murid, jika ia menjadi sama seperti gurunya, dan bagi seorang hamba, jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. Jadi janganlah kalian takut kepada mereka yang memusuhimu karena tiada sesuatu pun yang tertutup yang takkan dibuka, dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi, yang takkan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah dalam terang. Dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah dari atas atap rumah. Dan janganlah kalian takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi tidak berkuasa membunuh jiwa. Tetapi takutilah Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Bukankah burung pipit dijual seduit dua ekor? Namun tak seekor pun jatuh tanpa kehendak Bapamu. Dan kalian, rambut kepalamu pun semuanya telah terhitung. Sebab itu janganlah kalian takut, karena kalian lebih berharga daripada banyak burung pipit. Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, dia akan Kuakui juga di depan Bapa-Ku yang di surga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, dia akan Kusangkal di hadapan Bapa-ku yang di surga.”

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Gregorius Dedi Rusdianto SCJ

Vivat Cor Iesuper Cor mariae. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria.

Saudara saudari para pendengar Resi Dehonian yang di kasihi Tuhan. Dalam hidup sehari hari, kita sering membaca atau mendengar ungkapan idiom atau peribahasa yang ada kalanya sudah berumur ratusan tahun. Peribahasa atau idiom itu merupakan sepenggal kalimat yang mau melukiskan keadaan masyarakat zaman itu, sehingga masyarakat zaman sekarang, yakni kita di sini, bisa belajar, mengambil hikmah dan tidak jatuh di lubang atau kesalahan yang sama. Misalnya: peribahasa “guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Artinya: seorang murid biasanya mencontoh bulat bulat apa yang di ajarkan atau di teladankan gurunya. Maka menjadi seorang guru dan pemimpin hendaknya sungguh sangat berhati hati dalam berucap kata dan bertindak supaya menjadi teladan yang baik bagi murid murid dan pengikutnya. Dalam bahasa latin juga ada pepatah latin yang mengatakan “Corruptio optimi pessima“: korupsi atau kejahatan yang di lakukan oleh seseorang yang terbaik atau seorang ahli, akan menghasilkan kerusakan atau keburukan yang paling parah atau paling dahsyat. Kita mengenal kejahatan “white collar” atau kejahatan kerah putih, artinya kejahatan yang dilakukan orang orang pemikir atau orang orang yang duduk di belakang meja, biasanya adalah para ahli, dan bisa di katakan juga kejahatan yang di lakukan kaum intelektual yakni: guru ataupun pemimpin agama dan masyarakat. Nah, kejahatan yang di lakukan para intelektual dan pemimpin yang memiliki banyak murid dan pengikut inilah, yang akan menghasilkan kerusakan yang paling parah. Inilah artinya pepatah latin: corruptio optimi pessima.

Kedua peribahasa atau idiom ini mau menegaskan arti pentingnya teladan dan konsekuensinya menjadi guru, ahli atau pemimpin. Supaya kita sungguh berhati- hati, kenapa? Karena sebagai murid Kristus, kalau kita sungguh-sungguh mau meneladani Kristus, yakni menjadi terang dan garam dunia, maka kita pun secara pelan-pelan akan di serahi murid dan anak buah untuk di pimpin atau di gembalakan. Minimal anda sebagai kepala keluarga, anda akan di serahi tanggung jawab untuk menjadi gembala bagi keluarga kecil anda. Maka hati-hati, ingat kata pepatah guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Corruptio optima pessima. Kejahatan yang di lakukan oleh seseorang dengan kemampuan terbaik, akan menghasilkan kerusakan atau keburukan yang maksimal atau paling jahat.

Sisi lainnya adalah, kita sebagai murid murid Kristus di takdirkan menjadi para gembala yang melayani atau ahli-ahli komunikasi, karena sejak di baptis kita sdh menerima karunia Roh Kudus. Ini adalah sisi positifnya yang barangkali menggembirakan. Sisi lainnya yang barangkali menakutkan adalah menjadi martir Kristus, yakni menerima penghinaan dan bahkah penganiayaan seperti Yesus. Yesus bersabda bahwa seorang murid tidak akan melebihi gurunya atau seorang hamba tidak akan melebihi tuannya.

Singkatnya, krisis adalah bagian hidup kita sebagai murid Kristus, krisis dan kemartiran seringkali adalah “built in” dalam hidup orang Kristen. Tetapi jangan takut, karena justru melalui krisis, kepribadian, ketrampilan hidup dan iman kita bertumbuh serta berkembang. Yang harus kita lakukan untuk mengantisipasi krisis adalah disiplin melatih diri. Dengan cara apa, kita melatih diri? Dengan terus belajar, dengan terus melatih kemampuan kita melayani sesama, dengan pengorbanan dan persembahan diri, empati, simpati serta tindakan nyata. Dengan tanpa lelah bertekun dalam belajar dan bekerja, dengan berolah raga, berdoa, matiraga: pantang jajan, pantang rokok ataupun sesekali berpuasa sehingga Roh kita kuat. Karena ketika keinginan daging di lemahkan atau di kendalikan, maka Roh kita akan semakin kuat. Dengan cara inilah, kita melatih diri seperti seorang pelari kata Santo Paulus atau seperti tentara atau ksatria Kristus kata Santo Ignasius Loyola.Amin.

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa, sumber selamat dan damai, pandanglah kiranya persembahan yang kami sajikan pada peringatan Santo Benediktus abas.Semoga kami seperti dia selalu mencari Engkau dan pantas menerima rahmat untuk mengabdi-Mu dalam kerukunan dan damai.Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

 

ANTIFON KOMUNI Lih. Mat. 19:27-29

Sungguh Aku bersabda kepadamu: Kalian telah meninggalkan semuanya dan mengikuti Aku.kalian akan menerima ganjaran seratus kali lipat dan mewarisi hidup abadi.

 

DOA SESUDAH KOMUNI

Marilah berdoa:

Allah Bapa maha pengasih, sumber kadamaian, kami sudah menerima jaminan hidup abadi. Kami mohon kepadaMu dengan rendah hati dan mantab, semoga kami mengikuti nasehat  Santo Benediktus Abas, mengabdikan diri kepada-Mu dengan setia, dan mengasihi sesama dengan cinta yang menyala. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.Amin

No Comments

Leave a Comment