Rm. Christoforus Wahyu Tri Haryadi SCJ dari Komunitas SCJ Pondok Kristofel Jambi Indonesia
Sapaan
Halo adik-adik apa kabar? Hebat-hebat hebat… Siapa yang hebat? Aku kamu kita semua? Apa yang membuat kita hebat? Yesus Tuhan Kita…
Pengantar
Selamat bersua lagi dengan saya romo c wahyu tri haryadi scj dalam acara rena, renungan anak dehonian edisi 19 Juli 2020. romo percaya kalian pasti sedang sibuk memulai ajaran baru. Walau banyak yang dikerjakan secara online semoga kalian tetap menyapa guru dan teman-teman kalian. Supaya pertemanan kalian tetap dipupuk.
Hari ini romo akan mengajak kalian untuk belajar dari kisah gandum dan ilalang. Tuhan Yesus menanamkan kebaikan, rahmat dan karunia dalam diri kita. Tetapi iblis juga berusaha menanamkan kejahatan, kenakalan dan dosa dalam diri kita. Tetapi Tuhan Yesus berpesan agar kita terus merawat kebaikan dan karunia dari Tuhan. Untuk itu romo ajak adik-adik mendengarkan kisah ini: Kisah tentang kebaikan kupu-kupu
Renungan
Narator :Di suatu taman terdapatlah rombongan semut yang selalu melintasi taman itu untuk mengumpulkan makanan. Di antara semut-semut itu ada semut yang suka meledek atau mencemooh binatang lainnya.
Suatu kali rombongan semut melewati sebuah kepompong. Lalu semut yang nakal itu berkomentar:
Semut :wah malang sekali nasibmu pong. Kamu tak bisa kemna-mana. Beda dengan aku bisa jalan-jalan. kasihan deh looo
Narrator: Kepompong hanya diam saja tak membalas.
Beberapa hari berlalu. Rombongan semut itu melewati kempompong. Namun kini tak ditemukan penghuninya. Kata semut
Semut:wah si pemalas sudah tidak ada. Dasar mahkluk aneh.
Narator: hari-hari itu hujan turun deras. Akibatnya jalanan berlumpur. Tanaman menjadi licin. Para semut terjebak lumpur sehingga tak dapat kembali pulang. Makanan mereka hancur. Ketika hujan reda mereka para semut yang terjebak lumpur merasa seakan-akan tersedot oleh lumpur.
Semut (bersama-sama): tolong-tolongggg…kami dalam bahaya.
Narator: seekor kupu-kupu mendengar teriakn minta tolong. Lalu mendekati rombongan semut itu Kupu-kupu: hai mari sini satu persatu naik ke punggungku. Biar aku bantu kamu ke tempat yang kering
Semut: terima kasih . kamu baik sekali.
Kupu-kupu: tak masalah. Kita mesti saling membantu sesama penghuni taman ini.
Semut: tapi siapakah kamu?
Kupu-kupu: oh, aku adalah kupu-kupu. Aku sudah mengenal engkau beberapa waktu yang lalu.
Semut:dimanakah kita bertemu?
Narator: tentu semut tidak ingat dengan kupu-kupu karena dulu mereka bertemu ketika ia masih berbentuk kepompong dan sering mereka komentari buruk tentangnya.
Kupu-kupu: aku adalah kepompong yang beberapa waktu sering kalian ejek. Sekarnang aku telah berubah menjadi kupu-kupu. Aku bisa terbang kemana-mana bahkan bisa memiliki sayap untuk menolong kalian.
Semut:oh kupu-kupu, maafkan saya dan teman-teman. Saya tidak mengira bahwa kamu tetap mau menolong aku dan teman-teman walaupun pernah kami ejek.
Narator: kupu-kupu tersenyum danmulai menarik satu persatu semut dari lumpur.
Penutup
Rm. Wahyu: adik-adik itulah kisah tentang kupu-kupu yang baik. Dulu ia sering diejek, dibully oleh semut karena bentuknya sebagai kepompong dan dianggap pemalas. Namun lihat hebatnya si kepompong, ia tidak menyimpan dendam dan kemarahan. Ia tetap memilihara kasih dalam dirinya. Coba kalau ia dendam dan marah pasti kupu-kupu tidak akan menolong semut dan justru akan mencemooh para semut. Akhirnya semut-semut mati tenggelam dalam lumpur.
Kita juga dapat menjadi seperti kupu-kupu yang penuh kasih dan memilihara kebaikan dalam diri. Semoga adik-adik berkembang menjadi seperti kepompong yang tidak memelihara dendam sehingga akhirnya menjadi kupu-kupu yang rupawan dan berguna bagi sesama.
Adik-adik demikian edisi rena kita hari ini. Tuhan Memberkati.
No Comments