Senin, 17 Agustus 2020 – Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia

Br. Markus Triyono Yulianto SCJ dari Komunitas Postulat-Novisiat SCJ St. Yohanes Gisting Lampung – Indonesia

 

ANTIFON PEMBUKA  – Bdk.Mzm 28:8-9

Tuhanlah kekuatan umat-Nya, dan benteng keselamatan bagi raja yang diurapi-Nya. Selamatkanlah umat-Mu, ya Tuhan, berkatilah pusaka-Mu. Gembalakanlah dan dukunglah mereka selamanya.

 

DOA PEMBUKA

Marilah berdoa: Allah Bapa Yang Mahapengasih, dalam diri Putera-Mu, Engkau memanggil setiap orang kepada kemerdekaan yang sejati. Kami bersyukus karena Engkau telah menganugerahkan kemerdekaan kepada bangsa kami. Semoga,Engkau selalu melindungi tanah air kami dan menjauhkannya dari segala bahaya peperangan dan bencana alam. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   

BACAAN PERTAMA: Kitab Putra Sirakh 10:1-8

“Para penguasa bertanggung jawab atas rakyatnya.”

Pemerintah yang bijak menjamin ketertiban dalam masyarakat, pemerintah yang arif adalah yang teratur. Seperti para penguasa, demikian pula para pegawainya, seperti pemerintah kota, demikian pula semua penduduknya. Raja yang tidak terdidik membinasakan rakyatnya, tetapi sebuah kota sejahtera berkat kearifan para pembesarnya. Di dalam tangan Tuhan terletak kuasa atas bumi, dan pada waktunya Ia mengangkat orang yang serasi atasnya. Di dalam tangan Tuhanlah terletak kemujuran seseorang, dan kepada para pejabat Tuhan mengaruniakan martabat. Janganlah pernah menaruh benci kepada sesamamu, apa pun juga kesalahannya, dan jangan berbuat apa-apa terpengaruh oleh nafsu. Kecongkakan dibenci oleh Tuhan maupun manusia, dan bagi kedua-duanya kelaliman adalah salah. Pemerintahan beralih dari bangsa yang satu kepada bangsa yang lain akibat kelaliman, kekerasan, dan uang.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 101:1ac.2ac.3a.6-7

Ref. Kamu dipanggil untuk kemerdekaan; maka abdilah satu sama lain dalam cinta kasih.

  1. Ya, Tuhan, aku hendak menyanyikan kasih setia dan hukum-Mu. Aku hendak hidup tanpa cela. Aku hendak hidup dengan suci dalam rumahku, hal-hal yang jahat takkan kuperhatikan.

  2. Mataku tertuju kepada rakyatku yang setia, supaya mereka tinggal bersama aku. Orang yang hidup dengan tidak bercela akan mendukung aku.

  3. Orang yang melakukan tipu daya, tidak akan diam dalam rumahku. Orang yang berbicara dusta tidak bertahan di bawah pandanganku.

 

BACAAN KEDUA: I Petrus 2:13-17

“Berlakulah sebagai orang yang merdeka. “

Saudara-saudaraku yang terkasih, demi Allah, tunduklah kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maupun kepada wali-wali yang ditetapkannya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan untuk mengganjar orang-orang yang berbuat baik. Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang bodoh. Hiduplah sebagai orang merdeka, bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetap hiduplah sebagai hamba Allah. Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!

 

BAIT PENGANTAR INJIL

U: Alleluya.
S: (Luk 20:25) Berikanlah kepada kaisar yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah yang menjadi hak Allah.

 

BACAAN INJIL: Matius 22:15-21

“Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”

Sekali peristiwa orang-orang Farisi berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan. Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama orang-orang Herodian bertanya kepada Yesus, “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan dengan jujur mengajarkan jalan Allah, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Bolehkah membayar pajak kepada kaisar atau tidak?” Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka. Maka Ia lalu berkata, “Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu!” Mereka membawa suatu dinar kepada Yesus. Maka Yesus bertanya kepada mereka, “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka, “Gambar dan tulisan kaisar.” Lalu kata Yesus kepada mereka, “Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Triyono SCJ

Vivat Cor Iesu, Per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus, melalui Hati Maria.

MERDEKA!!!!! MERDEKA!!!!!! MERDEKA!!!!!!

Bapak, Ibu, dan Saudara saudari sahabat renungan singkat dehonian yang diberkati Tuhan, marilah kita bersyukur pada Tuhan yang Maha Kuasa atas anugerah Tuhan yang diberikan kepada negara kita Indonesia. Pada hari ini 17 Agustus kita masih diperkenankan merayakan hari kemerdekaan negara kita yang ke 75 tahun. Kita patut bersyukur atas penyertaan dan perlindungan Tuhan, sehingga negara kita tetap aman, damai, sejahtera dan makmur. Banyak hal patut kita mensyukurinya, dan itu semua semata-mata anugerah dari Tuhan.

Ketika saya merenungkan tentang Anugerah yang Tuhan berikan kepada Negara kita, mengingatkan saya pada lagu lawasnya Koes Plus yaitu Kolam Susu. Dalam syairnya dikatakan, bukan lautan hanya kolam susu, kail dan jala cukup menghidupimu, tiada badai tiada topan kau temui ikan dan udang menghampiri dirimu…. Orang bilang tanah kita tanah surga Tongkat kayu dan batu jadi tanaman…..

Dari syair lagu tersebut ingin mengatakan bahwa Tuhan menganugerahkan rahmat yang luar biassa kepada negara kita dan patut kita mensyukurinya. Tuhan telah memenuhi segala kebutuhan kita sehari-hari melalui alam ini. Tuhan telah mencukupkan kebutuhan kita kalau kita mau berusaha dan lalu berani mengatakan cukup. Yang menjadi masalah kalau kita tidak pernah merasa cukup, tidak pernah merasa puas dengan yang Tuhan berikan.

Bapak, Ibu, dan Saudara saudari sahabat renungan singkat dehonian yang diberkati Tuhan, pada bacaan Injil yang kita dengarkan pada hari ini berbicara tentang apa yang bisa kita berikan kepada Tuhan sang penyelenggara hidup dan kepada “pemerintah”. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan kita terikat tempat dan waktu. Ada istilah dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Artinya dimana kita berada saat ini maka kita juga punya kewajiban untuk menghormati atauran/adat istiadat disitu. Yesus bersabda: Apa yang menjadi hak kaisar berikanlah kepada kaisar. Sebagai warga negara kita dipanggil untuk mengambil bagian dalam membangun bangsa kita melalui cara dan keterlibatan kita sesuai dengan kemampuan kita.

Bapak, Ibu, dan Saudara saudari sahabat renungan singkat dehonian yang diberkati Tuhan, kadang kita medengar bahwa negara kita sudah merdeka sekian puluh tahun, tetapi kita sebenarnya belum merdeka. Masih ada “penjajahan-penjajahan” yang terjadi, sikap diskriminatif kepada kelompok/golongan/suku tertentu dll. Pertanyaannya kemerdekaan seperti apakah yang kita inginkan?

Bapak, Ibu, dan Saudara saudari sahabat renungan singkat dehonian yang diberkati Tuhan, kendati kadang diantara kita ada yang belum merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya, masih mengalami diskrimunasi dll bukan berarti kita tidak mampu berbuat apa-apa. Saatnya bukan lagi bertanya apa yang telah negara buat padaku tetapi kita bertanya apa yang telah kibuat untuk negara, dan juga bukan lagi saatnya bertanya apa yang telah dibuat Gereja kepadaku, tetapi apa yang bisa kubuat untuk Gereja? Dalam mazmur tanggapan dalam ulangan berbunyi: kamu dipanggil untuk kemerdekaan maka abdilah satu sama lain dalam cinta kasih. Marilah kita turut mengambil bagian dalam membangun bangsa kita dan Gereja dengan kemampuan dan peranan kita masing-masing yang dapat kita berikan. Kendati banyak kekurangan yang kita alami bukan berarti kita tidak mampu berbuat apa-apa. Koes Plus mengatakan dalam lagunya “jo podo nelongso, jamane jaman rekoso, urip pancen angel, kudune rausah ngomel. Ati kudu tentrem, nyambut gawe karo seneng, ulat ojo peteng, nek dikongkon yo seng temen……  Semoga Tuhan memberkati Kita semua…. Amin.

 

DOA UMAT:

I : Kemerdekaan dan atanah air yang berlimpah rahmat diberikan kepada kita oleh Allah Bapa Yang Mahabaik karena Ia begitu menyayangi kita. Marilah kita meluhurkan nama-Nyadan memanjatkan doa kepada-Nya.

L : Tuhan Allah Yang Maha Esa, Engkau telah memanggil setiap orang kepada kemerdekaan sejati dalam Kristus. Tuntunlah kami agar dapat mengisi kemerdekaan sejati dalam bangsa kami dengan selalu memperjuangkan keadilan dan cinta kasih. Kami mohon…

U : Terangilah umat-Mu, ya Tuhan

L : Tuhan pemersatu umat manusia, Engkau telah menghimpun kami sebagai satu kawanan umat-Mu dan membebaskan kami dari kuasa kegelapan. Berkatilah kami untuk selalu memupuk kesatuan dan kerukunan, baik di dalam keluarga maupun seluruh bangsa kami.Kami mohon.

U : Terangilah umat-Mu, ya Tuhan

L :  Tuhan pemebri hikmat dan kebijaksanaan, Engkau menerangi hati manusia dengan kebenaran-Mu dan membebaskan kami dari jerat dosa dan kejahatan. Teguhkanlah kami untuk selalu mendukung usaha para wakil rakyat dalam menciptakan masyarakat yang adik, makmur, dan sejahtera.Kami mohon.

U : Terangilah umat-Mu, ya Tuhan

L : Tuhan sumber kedamaian dan kesejahteraan, Engkau telah berkenan membebaskan umat-Mu dari perbudakan dan penindasan.Ajarilah kami untuk tetap berani memperjuangkan keadilan serta kesejahteraan bagi setiap orang, khususmua orang-orang yang masih mengalami ketidakadilan di sekitar kami. Kami mohon..

U : Terangilah umat-Mu, ya Tuhan

I  : Tuhan Allah Yang Maha Esa, Engkau telah menganugerahkan kemerdekaan kepada nusa dan bangsa kami.Kami mohon.lindunglah tanah air kami, agar tetap bebas merdeka dan aman sentosa, sehingga seluruh rakyat dengan tenang dan bebas mengabdi Engkau dan sesama. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin

 

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa Yang Penuh Kasih, terimalah persembahan yang kami hunjukkan sebagai kurban syukur atas kemerdekaan yang telah Engkau anugerahkan kepada bangsa kami.Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin


Antifon Komuni   –  Bdk. Mzm 16:5-6

Tuhan, Engkaulah milik pusaka dan warisanku, dalam tangan-Mulah nasibku. Tanah permai akan menjadi bagianku, milik pusakaku menyenangkan hatiku.

 

Atau Bdk. Mat 5:5

Berbahagialah orang yang lembut hati, sebab mereka akan mewarisi tanah pusaka Allah.

 

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Ya Allah,kami bersyukur karena telah Kau kenyangkan dengan santapan surgawi. Semoga, persatuan kami dengan Putera-Mu semakin memperat persatuan kami sebagai satu nusa dan satu bangsa dengan tetap menghargai perbedaan-perbedaaan yang ada diantara kami. Dengan demikian, terciptalah kerukunan dan damai sejahtera di tanah air kami, sebagai gambaran tanah air surgawi yang kami rindukan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin

No Comments

Leave a Comment