Jumat, 21 Agustus 2020 – Peringatan Wajib St.Pius X, Paus

Rm. Antonius Tugiyatno SCJ dari Komunitas SCJ Biak Papua Indonesia

 
 

ANTIFON PEMBUKA – Sir 45:30 

Tuhan mengikat perjanjian damai dengannya, mengangkat dia menjadi pemimpin umat, dan memberinya martabat imam agung

 

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber kebenaran dan cinta kasih, Engkau sudah memenuhi Santo Pius Kesepuluh dengan kebijaksanaan Surgawi dan keteguhan para rasul. Ia menjaga iman yang benar dan mempersatukan dan memperbaharui segalanya dalam Kristus. Semoga kami menuruti ajaran dan teladannya dan memperoleh ganjaran abadi. Demi Yesus ristus, Putera-Mu….

 

BACAAN PERTAMA: Kitab Yehezkiel 37:1-14

“Hai tulang-tulang kering, dengarlah sabda Tuhan. Aku akan membangkitkan kalian dari dalam kubur, hai kaum Israel.”

Pada suatu hari, kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang. Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering. Lalu Ia berfirman kepadaku: “Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?” Aku menjawab: “Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!” Lalu firman-Nya kepadaku: “Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN! Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali. Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.” Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku; dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain. Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas. Maka firman-Nya kepadaku: “Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah, hai anak manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali.” Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar. Firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang. Oleh sebab itu, bernubuatlah dan katakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya, dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya. Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman TUHAN.”

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 107:2-3.4-5.6-7.8-9

Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab kekal abadi kasih setia-Nya.

  1. Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus Tuhan, yang ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan, yang dikumpulkan-Nya dari negeri-negeri, dari timur dan dari barat, dari utara dan selatan.

  2. Ada orang-orang yang mengembara di padang belantara, jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka temukan; mereka lapar dan haus, jiwa mereka lemah lesu. 

  3. Maka dalam kesesakannya berseru-serulah mereka kepada Tuhan dan Tuhan melepaskan mereka dari kecemasan. Dibawa-Nya mereka menempuh jalan yang lurus, sehingga sampai ke kota tempat kediaman orang. 

  4. Biarlah mereka bersyukur kepada Tuhan karena kasih setia-Nya, karena karya-karya yang ajaib terhadap anak-anak manusia; sebab Tuhan memuaskan jiwa yang dahaga, dan jiwa yang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U: Alleluya
S: Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.

 

BACAAAN INJIL: Matius 22:34-40

“Kasihilah Tuhan Allahmu, dan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.”

Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membungkam orang-orang Saduki, berkumpullah mereka. Seorang dari antaranya, seorang ahli Taurat bertanya kepada Yesus hendak mencobai Dia, “Guru, hukum manakah yang terbesar dalam hukum Taurat?” Yesus menjawab, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Antonius Tugiyatno SCJ

Vivat cor Jesu per cor Marie, terpujilah Hati Kudus Yesus melalui hati Maria.

Saudara –saudari sahabat Resi Dehonian, jumpa kembali dengan saya Romo Antonius Tugiyatno SCJ dari komunitas Biak Papua, dalam Resi renungan singkat Dehonian, edisi Jumat 21 Agustus 2020. Hari ini Gereja memperingati St. Pius X Paus. Kita akan mendengarkan dan merenungkan bacaan dari Injil dari Matius 22: 34-40. Marilah kita membuat tanda kemenangan Tuhan, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

Saudara saudari pendengar Resi yang dikasihi Tuhan. Saya kira diantara kita semua tahu tentang sesuatu yang utama. Misalnya ada undian biasanya yang akan dinanti-nantikan adalah hadiah utama. Kalau ada pertandingan olahraga, yang dinanti-nantikan juga partai utama. Menurut KBBI, kata utama mengacu pada istilah yang terbaik. Maka kalau sudah ada yang utama, lain-lain yang tidak utama itu sifatnya sebagai tambahan pendukung. 

Saya teringat salah satu kata dalam suluk wayang wahyu oleh Rm Handi yang berbunyi “Printahing Allah kang kaping pisan, tresnanana Gusti Allahmu, dene printah kang kaping pindho, tresnanana marang sak padha-padha” (Perintah Allah yang pertama, cintailah Tuhan Allahmu dan yang ke dua cintailah sesamamu). Diantara 613 hukum Taurat, ada satu yang utama, yang terbaik, yang terpenting. Angka 613 terdiri dari perintah dari 365 perintah negative yang berbunyi dengan suatu awalan janganlah-janganlah. Dan 248 perintah positif yang berawalan hendaklah. Angka 365 menunjuk pada perputaran hari selama satu tahun penuh seturut kalender. Sedangkan angka 248 menunjuk pada jumlah tulang dan organ manusia, kalau tidak percaya silahkan dihitung sendiri-sendiri. Artinya selama perputaran hari-hari sepanjang tahun, kita selalu diajak untuk menggunakan seluruh organ tubuh kita untuk mengasihi Tuhan Allah dalam setiap gerak langkah hidup kita.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan kita merenungkan jawaban Yesus yang luarbiasa sungguh telak tak terbantahkan ini. Pertanyaannya “kalau perintah utamanya sudah ketemu trus kita mau apa.’’ Kata mengasihi amat mudah diucapkan tetapi akan menjadi tidak selalu mudah untuk dilaksanakan, terlebih bila tidakan kasih itu kita lakukan kepada orang yang tidak mengasihi kita. Kalau pada pihak Tuhan tentu saja Tuhan selalu mengasihi kita. Walaupun terkadang hidup kita dalam perjuangan dalam penderitaan, dalam kemalangan dan sebagainya Tuhan tetap mengasihi. Kasih Tuhan itu bukan berarti ketika kita berada dalam situasi bahagia saja, dalam arti hidup makmur, badan sehat, wajah cantik atau tampan dan sebagainya, bahwa itu adalah bagian yang disyukuri iya tetapi bukan yang utama. Mengasihi dan dikasihi Tuhan terjadi ketika orang dapat merasakan selalu kebersamaan dengan Tuhan, entah dalam situasi bahagia, situasi kesedihan, saat badan sehat maupun tidak sehat kita tidak meninggalkan Tuhan dan Tuhan juga tidak meninggalkan kita. Salah satu cara mengalami kebersamaan dengan tuhan itu adalah melalui doa. Doa bukanlah pelarian dari masalah atau kesempatan untuk meminta-minta pada Tuhan. Tetapi doa adalah hakekat wujud kesatuan orang beriman dengan Penciptanya.
Maka marilah melaksanakan perintah untuk mengasihi itu setiap waktu.  Meskipun berat untuk dilakukan kita berusaha. Yesus Kristus sudah membuktikan kasihNya hingga titik akhir bahkan mengasihi orang yang menyalibkan Dia. Maka semoga Tuhan Allah yang telah memulai dengan karya yang sungguh amat baik, berkenan untuk menyelesaikannya pula dalam kehidupan kita. Semoga hati kudus Yesus senantiasa merajai hati kita.

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa, sumber kebijksanaan dan cinta kasih, terimalah dengan rela roti anggur persembahan kami. Semoga seturut nasehat Santo Pius Kesepuluh, perjamuan ekaristi ini kami rayakan dengan kidmat dan kami sambut dengan takwa. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

 

ANTIFON KOMUNI  –  Yoh. 16:11

Gembala yang baik menyerahkan nyawanya bagi domba-dombanya.

 

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber kebijaksanaan dan cintakasih, pada peringatan Santo Pius Kesepuluh kami berdoa kepada-Mu, semoga karena daya santapan surgawi ini kami berteguh dalam iman dan tetap rukun dalam cinta kasih.Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

No Comments

Leave a Comment