Jumat, 04 September 2020 – Hari Biasa Pekan XXII – Jumat Pertama Dalam Bulan

Rm. Aloisius Yudistira SCJ dari Komunitas SCJ Brussel Belgia

 

ANTIFON PEMBUKA – Mzm 37:4-5

Carilah kebahagiaanmu dalam Tuhan, Ia akan meluluskan keinginan hatimu. Serahkanlah nasibmu kepada Tuhan, percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.

 

DOA PEMBUKA

Marilah berdoa: Allah Bapa yang Kekal dan Kuasa, manusia Kauberi tugas menjaga misteri-misteri-Mu. Semoga kami selalui emnghormati sabda-Mu dan ajarilah kami memahami nama-Mu dengan perantaraan Yesus Kristus …

 

BACAAN PERTAMA: I Korintus Kor 4:1-5

“Tuhan akan memperlihatkan apa yang direncanakan dalam hati.”

Saudara-saudara, hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah. Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai. Bagiku sedikit sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh kamu atau oleh suatu pengadilan manusia. Malahan diriku sendiripun tidak kuhakimi. Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan. Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 37:3-4.5-6.27-28.39-40

Ref. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.

  1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.

  2. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhandan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.

  3. Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan tetap tinggal untuk selama-lamanya; sebab Tuhan mencintai hukum, dan Ia tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Sampai selama-lamanya mereka akan terpelihara, tetapi anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.

  4. Orang-orang benar diselamatkan oleh Tuhan; Ia adalah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong mereka dan meluputkan mereka, Ia meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik dan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U: Alleluya.
S: Aku ini cahaya dunia, sabda Tuhan. Yang mengikuti Aku, hidup dalam cahaya.

 

BACAAN INJIL: Lukas 5:33-39

“Apabila mempelai diambil, barulah sahabat-sahabat mempelai akan berpuasa.”

Sekali peristiwa orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat berkata kepada Yesus, “Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang. Demikian pula murid-murid orang Farisi. Tetapi murid-murid-Mu makan dan minum.” Yesus menjawab, “Dapatkah sahabat mempelai disuruh berpuasa, selagi mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan datang waktunya mempelai diambil dari mereka; pada waktu itulah mereka akan berpuasa.” Yesus mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka, “Tiada seorang pun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk ditambalkan pada baju yang tua. Sebab jika demikian, yang baru itu pun akan koyak. Apalagi kain penambal yang dikoyakkan dari baju baru tidak akan cocok pada baju yang tua. Demikian juga tiada seorang pun mengisikan anggur baru ke dalam kantong kulit yang tua. Sebab jika demikian, anggur baru itu akan mengoyakkan kantong tua itu, lalu anggur akan terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula. Dan tiada seorang pun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata, ‘Anggur yang tua lebih baik’.”

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Aloisius Yudistira SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria.

Kita tidak pernah menginjakkan kaki di sungai yang sama, demikian kata Herakleitos. Maknanya, semua hal bergerak atau berubah, tidak ada yang tinggal tetap. Perubahan itu pasti, dan seringkali tidak terduga, sulit deprediksi maupun diantisipasi. Situasi pandemi saat ini adalah contohnya. Dalam sekejap, begitu banyak hal berubah. Masalahnya, meski perubahan adalah hukum alam yang pasti, tidak semua orang siap berubah atau menyesuaikan diri.

Untuk sebagian orang, mempertahankan apa yang sudah ada atau berlaku, sebut saja tradisi, sistem, atau kebiasaan merupakan hal yang sangat penting. Orang Farisi mungkin mewakili kelompok ini. Mereka begitu mempertahankan tradisi. Bukan pilihan yang salah, bahkan penting. Masalah muncul ketika: pertama, orang hanya mementingkan praktek lahiriah dan abai dengan inti atau makna dari tradisi; kedua, ketika situasi berubah dan tradisi perlu disesuaikan tetapi terus saja dipertahankan hingga titik dan koma.

Yesus mengingatkan pentingnya pemahaman yang baik akan makna dari tradisi dan kesesuaian dengan situasi, supaya dapat dipahami dan dilakukan dengan baik. Anggur yang baru membutuhkan kantung yang baru. Cara menghidupi iman di jaman tik-tok tentu tidak bisa begitu saja disamakan dengan jaman penjajahan Belanda. Kita perlu selalu menemukan bentuk-bentuk dan cara-cara baru dalam memahami ajaran iman katolik, dalam menghidupinya, dan mewartakannya. Tentu saja, yang teramat penting adalah memahami terlebih dahulu inti terdalam ajaran iman katolik yang berpusat pada relasi dengan Sang Mempelai laki-laki, yaitu Tuhan kita Yesus Kristus. Mari memohon rahmat Tuhan agar dimampukan menjadi pengikut Yesus yang mendalam sekaligus luwes dengan perubahan. Tuhan memberkati.

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa Mahabaik, berkenanlah memberkati pertemuan kami di sini dan buatlah kami bergembira berkat kedatangan dan kehadiran-Mu di tengah-tengah kami. Demi Kristus, ….

 

ANTIFON KOMUNI  –  Luk. 3:38

Anggur baru harus disimpan dalam kantong baru.

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber pembaharuan, kami bersyukur atas sukacita yang Kausediakan bagi kami dalam diri Yesus Saudara se-Bapa kami. Semoga sabda-Nya membuat kami tetap muda dan penuh semangat. Demi Kristus, ….

1 Comment

  • Veronica Dwi Purwanti September 4, 2020 at 1:26 pm

    Mengikuti Yesus itu hrs mendalam dan luwes.Saya dan teman saya merasa katolik tdk melindungi kaum wanita dlm perkawinan.
    Bbrp Romo tdk menunjukkan pembelaan kpd kami kaum wanita yg ditinggalkan suami hny krn suami pny wanita lain atau menerima bhw surga dibawah telapak kaki ibu shg mengikuti kemauan ibunya .Awalnya kr sang ibu sgt dekat dg suami saya sejak masih blm menjadi suami sy dan cemburu shg mencari cari kesalahan yg kata suami yg marah secara diam2 kpd ayah saya kr diingatkan sewaktu baru menikah ( 20 sept 2014) bhw sekarang suami dan saya hrs aktif di masyarakat spy Rt dan lingkungan gereja. Sy emang aktif di keduanya tp suami ga boleh oleh ibunya,jd dia nuruti apa mau ibunya. Sejak 17 sept 2017 sy ditinggalkan diam2 dan sewaktu ketemu di bis ,saya ga boleh tahu dimana sekarang mereka tinggal.Tp sejak Januari 2016 sdh sy diperlakulan aneh ,tiba2 suami minta surat nikah dan sy hanya berikan yg Catatan Sipil bkn gereja krn yg gereja hny ada 1 beda dg yg Catatan Sipil.
    Romo bilang bila saya yg menceraikan berarti saya yg dosa dan hrs bertanggungjawab dihadap Tuhan.
    Kok gitu ? Memang Tuhan segitu aja kebijaksanaanya kg keadilannya? Katanya aturan gereja gitu.Tidak Luwes ! Suami yg salah ,yg acak2 hdp sy kaum wanita, eh sy yg dinilai dosa.Apalagi teman saya sdh pny anak 2 jg diperlakukan sama.
    Romo ga menolong, ga mengayomi umatnya.Romo bkn tuhan umatnya kan.Romo aja pada selingkuh ama umatnya bahkan berani keluar dari panggilannya jg tp kok jawaban umat yg kesulitan spt itu. Yg memberkati perkawinan kita kan Romo, klo kita pny kasus spt itu mk yg menceraikan yg bertanggungjawab.
    Luwesnya sesuai perubahannya dimana ?
    Keluarga ku jg ada yg Romo tp beda gereja dg yg saya tempati, kok jawabnya beda ,lalu umat pin bingung Romo siapa yg luwes ?

    Reply

Leave a Comment