Sabtu, 12 September 2020 – Hari Biasa Pekan XXIII

Rm. Petrus Murwanto SCJ dari Komunitas SCJ Toronto Kanada

 
 
 
 

ANTIFON PEMBUKA  –  1Kor 10:17

Karena roti hanya satu, maka kita biarpun banyak, menjadi satu tubuh, sebab kita semua mengambil bagian pada roti yang satu itu.
       
DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa Mahasetia, Engkau telah mengikat perjanjian dengan kami, dan menghendaki memasukkan kami ke tanah perjanjian melalui Yesus, saksi-Mu yang terpercaya. Ajarilah kami melaksanakan sabda-Nya dalam suka dan duka, dalam sakit dan sehat. Demi yesus Kristus Putera-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: I Korintus 10:14-22a 

“Kita ini sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.”

Saudara-saudaraku terkasih, jauhilah penyembahan berhala! Aku berbicara kepada kalian, sebagai orang-orang yang bijaksana. Pertimbangkanlah sendiri apa yang kukatakan. Bukankah piala syukur yang kita syukuri merupakan persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita bagi-bagi merupakan persekutuan dengan tubuh Kristus? Karena roti itu hanya satu, maka kita ini sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu. Perhatikanlah bangsa Israel yang alami: Bukankah mereka yang makan apa yang dipersembahkan mendapat bagian dalam pelayanan mezbah? Apa yang kumaksudkan? Apakah daging persembahan berhala itu mempunyai arti? Ataukah berhala itu sendiri mempunyai arti? Bukan! Yang kumaksudkan ialah: apa yang mereka persembahkan itu dipersembahkan kepada roh-roh jahat, bukan kepada Allah. Dan aku tidak mau, kalian bersekutu dengan roh-roh jahat. Kalian tidak dapat minum dari piala Tuhan dan sekaligus juga dari piala roh-roh jahat. Kalian tidak dapat mengambil bagian dalam perjamuan Tuhan dan sekaligus juga dalam perjamuan roh-roh jahat. Atau maukah kita membangkitkan cemburu Tuhan?

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 116:12-13.17-18

Ref. Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu, Inilah Darah-Ku yang ditumpahkan bagimu. Lakukanlah ini akan peringatan kepada-Ku.
atau Aku mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, ya Tuhan.

  1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebajikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.

  2. Aku akan mempersembahkan korban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan, akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya,

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U: Alleluya
S: (Yoh 14:23) Orang yang mengasihi Aku akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

 

BACAAN INJIL: Lukas 6:43-49

“Mengapa kalian berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan!’ padahal kalian tidak melakukan apa yang Kukatakan?”

Yesus menyampaikan wejangan ini kepada murid-murid-Nya, “Tidak ada pohon baik yang menghasilkan buah yang tidak baik. Dan tidak ada pula pohon tidak baik yang menghasilkan buah baik. Sebab setiap pohon dikenal dari buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri orang tidak memetik buah anggur. Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik. Tetapi orang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaan hatinya yang jahat. Sebab yang diucapkan mulut meluap dari hati. Mengapa kalian berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan!’ padahal kalian tidak melakukan apa yang Kukatakan? Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan sabda-Ku serta melakukannya, – Aku menyatakan dengan siapa ia dapat disamakan: – Dia itu sama dengan orang yang mendirikan rumah. Ia menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena dibangun dengan kokoh. Sebaliknya barangsiapa mendengar sabda-Ku dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika dilanda banjir, rumah itu segera roboh, dan hebatlah kerusakannya.”

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Petrus Murwanto SCJ.

Vivat Cor Jesu per Cor Mariae . Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Pendengar Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan saya Rm. Petrus Murwanto SCJ dari komunitas SCJ Toronto, Kanada dalam resi – renungan singkat – Dehonian Sabtu, 12 September 2020. Hari ini kita akan mendengarkan dan merenungkan sabda Tuhan dari Injil Luk 6: 43-49

Saudara-saudari sahabat resi yang terkasih, pengajaran Yesus dengan menggunakan ilustrasi pohon dan buahnya serta dua macam dasar ini sangat sederhana, menarik, inspiratif dan mengandung pesan yang sangat jelas. Itu mau menununjukkan sekaligus mengajak kita bagaimana hidup sebagai murid-muridnya yang baik dan tangguh. Yesus mengatakan bahwa buah dikenal dari pohonnya. Pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik. Pasti, buah baik tidak akan pernah dihasilkan oleh pohon yang kering, penuh penyakit dan atau mati. Oleh karenanya, ada hal yang perlu kita lakukan dan atau berikan untuk merawat pohon, diri kita, agar selalu hidup, bertumbuh dan berbuah baik, salah satunya adalah menyiram dan memupuknya dengan sabda Allah. Sabda Allah bisa menjadi sumber inspirasi yang menerangi dan menuntun perjalanan hidup kita. Orang yang sungguh akrab, mencintai dan mendasarkan hidup pada sabda Allah niscaya akan menghasilkan buah pikiran, perkataan, sikap, perbuatan, tingkah laku yang baik dan benar karena dari sabdaNya kita menangkap apa yang dikehendaki Allah. Buah-buah baik yang kita bagikan, yang membawa suka cita, kekuatan, harapan pada hidup sesama kita menjadi ekspresi/wujud nyata dari iman kita yang hidup yaitu iman yang membuat kita tidak hanya punya daya tahan tetapi juga daya guna bagi hidup sekitar kita.

Saudara-saudari sahabat resi yang terkasih, orang yang menjadikan sabda Allah sebagai dasar hidupnya, artinya tidak hanya mendengar tetapi melakukan sabda itu, tidak hanya mengahasilkan buah-buah yang baik tetapi juga menjadikan dirinya pribadi-pribadi yang punya daya tahan saat air bah dan banjir menerjang dirinya. Orang yang berakar pada sabda Allah akan tetap berdiri tegak, tabah, kuat dan setia saat tantangan dan kesulitan menghantam dirinya karena hidupnya dibangun diatas dasar yang tidak mudah hancur. Orang yang membangun hidupnya di atas dasar sabda Allah, tidak akan mudah lari / menghindar dari masalah, kesulitan dan atau tantangan namun akan menghadapinya dengan bijaksana, tabah, ulet dan optimis karena sabda itu membentuk dirinya menjadi pribadi yang tidak rapuh dan tidak mudah patah semangat. Melihat perjalanan dan pengalaman hidup kita, mari bertanya diri, di atas dasar apakah hidup kita dibangun? Di atas batu yaitu sabda Allah atau di atas pasir yaitu egoism, kesombongan, iri hati atau kebencian?

Saudara-saudari sahabat resi yang terkasih, bulan September ini menjadi saat khusus untuk kita menaruh perhatian pada kitab suci, sabda Allah. Semoga sabda Tuhan hari ini mendorong kita untuk semakin akrab dan juga mendalam dalam mencintai, merenungkan dan mewujudkan sabda Allah. Hidup kita semakin berakar kuat pada sabda Allah sehingga menghasilkan buah-buah baik yang membawa suka cita keselamatan. Semoga hati Kudus Yesus merajai hati kita. Amin.          

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa Mahasetia, jadikanlah kiranya roti anggur ini lambang perjanjian-Mu dan perkenankanlah kami ikut serta melaksanakan segala sesuatu yang sudah dimulai oleh Yesus Mesia, Tuhan dan ….

 

ANTIFON KOMUNI  –  Luk. 6:47

Setiap orang yang datang kepada-Ku mendengarkan sabda-Ku dan melakukannya seperti orang yang mendirikan rumah, menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu.

 

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Allah Bapa kami sumber kehidupan, kami bersyukur, karena Engkau telah menjanjikan kasih setia-Mu dengan perantaraan Yesus Putera-Mu terkasih. Perkenankanlah kami membangun hidup kami pada Dia sebagai dasarnya. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.

No Comments

Leave a Comment