Minggu, 20 September 2020 – Hari Minggu Biasa XXV

Rm. Y. Eko Yuniarto SCJ dari Komunitas SCJ Visma Vijaya Paraya (VVP) Yogyakarta Indonesia

 

ANTIFON PEMBUKA

Tuhan bersabda, “Akulah penyelamat umat. Aku akan mendengarkan seruannya dalam segala kesulitan. Aku akan tetap menjadi Tuhan sepanjang masa.”

 

PENGANTAR

Manusia sering mengukur kebaikan orang dengan tata ukuran dunia, bahkan menggunakan ukuran yang bersifat ekonomis. Namun, Allah mengukur keberhasilan orang atas dasar kasih-Nya karena kepedulian dan kemurahan hati. Allah sungguh tidak mengenal batas. Ia selalu mencari siapa saja untuk masuk dalam Kerajaan-Nya. Bacaan Injil hari ini mengingatkan kita, sebagai pengikut Kristus selayaknya kita meneladani sikap Allah ini dan tidak menganggap diri paling berjasa dan lebih berhak menuntut imbalan yang sesuai karena yang paling berjasa dalam segala karya tiada lain adalah Allah sendiri.

 

DOA PEMBUKA

Marilah kita berdoa. (hening sejenak) Ya Allah, segala ketetapan Hukum-Mu yang kudus Enel rangkum dalam hukum kasih kepada-Mu dan kepada s sama. Semoga dengan menaati perintah-perintah-Mu, kami dapat sampai ke hidup yang kekal. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.

 

BACAAN PERTAMA: Kitab Yesaya 55:6-9

“Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu.”

Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui, berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya. Baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka Tuhan akan mengasihaninya; baiklah ia kembali kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpah. “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,” demikianlah firman Tuhan. “Seperti tingginya langit dan bumi, demikianlah jalan-Ku menjulang di atas jalanmu dan rancangan-Ku di atas rancanganmu.”

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 145:2-3.8-9.17-18

Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman

  1. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, ya Allah, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya. Besarlah Tuhan dan sangat terpuji; kebesaran-Nya tidak terselami.

  2. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.

  3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan itu dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

 

BACAAN KEDUA: Filipi 1:20c-24.27a

“Bagiku hidup adalah Kristus.”

Saudara-saudara, dengan nyata Kristus dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku. Karena bagiku hidup adalah Kristus, dan mati adalah keuntungan. Tetapi, jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. Aku didesak dari dua pihak: Aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus -ini memang jauh lebih baik; tetapi demi kamu lebih berguna aku tinggal di dunia ini. Maka hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus.

 

BAIT PENGANTAR INJIL: 

U:  Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya

S:  (Kis 16:14b) Bukalah hati kami, ya Tuhan, sehingga kami memperhatikan Sabda Putera-Mu

 

BACAAN INJIL: Matius 20:1-16a

“Iri hatikah engkau karena Aku murah hati?”

Sekali peristiwa Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah sepakat dengan para pekerja mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula, dan dilihatnya ada orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka, ‘Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan aku akan memberimu apa yang pantas.’ Dan mereka pun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga sore ia ke luar pula, dan berbuat seperti tadi. Kira-kira pukul lima sore ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula; lalu katanya kepada mereka, ‘Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?’ Jawab mereka, ‘Tidak ada orang yang mengupah kami.’ Kata orang itu, ‘Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.’ Ketika hari sudah malam, berkatalah tuan itu kepada mandornya, ‘Panggillah sekalian pekerja itu dan bayarlah upahnya, mulai dari yang masuk terakhir sampai kepada yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka, mulai yang bekerja kira-kira pukul lima sore, dan mereka masing-masing menerima satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu. Mereka mengira akan mendapat lebih besar. Tetapi, mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya, “Mereka yang masuk paling akhir ini hanya bekerja satu jam, dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.’ Tetapi, tuan itu menjawab salah seorang dari mereka, ‘Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadapmu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau karena aku murah hati?’ Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu menjadi yang terakhir.”

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ

Mensyukuri kemurahan hati Allah

Vivat Cor Jesu, Per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui hati Maria.

Sahabat resi yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, Bukan soal adil atau tidak adil. Bukan soal sembrono menerapkan aturan. Bukan soal penipuan. Bukan juga soal sikap seenaknya mengingkari kesepakatan, yang dilakukan seorang tuan kebun anggur tadi. Membaca dan merenungkan bacaan Injil hari ini, kita dihadapkan pada kenyataan bagaimana cara pikir serta logika kemurahan hati Allah itu berlaku. Kalimat sanggahannya amat jelas “Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?” (Mat. 20:15) Jadi, mau datang pukul sembilan, atau pukul dua belas, atau pukul tiga atau pukul lima sore, semua sudah disepakati bahwa upahnya sedinar sehari. Tentunya sikap ini berbuah reaksi dari para pekerja karena merasa diperlakukan tidak adil.

Apa sebenarnya yang terjadi? Jika tanggapan sang pemilik kebun itu menggambarkan figure Allah, maka tindakannya itu menunjukkan kemurahan hati Allah, yang tidak bisa dituntut, secara bebas diberikan kepada mereka yang paling membutuhkan. Kemurahan hati Allah tidak bisa dianggap sebagai sebuah ketidakadilan, tetapi juga tidak bisa diperhitungkan atau diusahakan. Seolah-olah bisa disuap dengan sikap baik kita. Kisah ini adalah gambaran mengenai manusia yang mendapatkan yang seharusnya, yakni sedinar sehari, yang artinya “semua mendapatkan rezeki untuk hari itu”. Dari sudut pandang para pekerja harian, yang termasuk kalangan ekonomi lemah adalah yang berdiri menunggu pekerjaan sepanjang hari tanpa ada yang mempekerjakannya. Yang diundang datang dari pagi sudah tenang karena sudah jelas punya pekerjaan dan pasti akan dibayar dan sudah pasti bisa makan, sedangkan yang diundang datang kemudian adalah orang yang belum memiliki kepastian akan rejekinya pada hari itu. Maka diberi kepastian oleh sang pemilik kebun dengan diundang bekerja Upah yang mereka terima satu dinar, utuh diberikan supaya bisa untuk makan keluarga mereka satu hari. Jika upahnya kurang dari satu dinar karena dianggap tidak bekerja secara penuh maka tidak akan banyak berguna baginya dan keluarganya. Di sinilah nampak bahwa Keadilan Allah adalah tanda kasih yang sama bagi semua. Allah memberi kepada semua.

Yang kedua, dalam sebuah komunitas, iri hati adalah kekuatan yang paling merusak.  Ketika pekerja yang diundang lebih awal tadi datang dan menggerutu karena merasa sebagian dari haknya dianggap hilang, ia telah gagal menangkap kebaikan dan kemurahan hati yang tak terbatas dari sang pemilik kebun. Orang seharusnya bersyukur karena sudah diberi kepastian akan hidupnya. Kalau dilihat dari sisi kurangnya, manusia akan terus merasa kurang. Jika demikian bagaimana bisa bersyukur dan melihat kemurahan hati Allahnya?

Jadi pesannya amat jelas, yakni bahwa kita tidak boleh rakus, kita harus memperhatikan mereka yang berkekurangan, yang digambarkan sebagai pekerja yang baru mendapatkan pekerjaan pada sore hari. Dan kita diajak melihat secara lebih luas mengenai kemurahan hati Allah. Allah sudah memberi dan kita tinggal mensyukuri, bukan menggerutui. Semoga kita lebih peka melihat kemurahan hati Allah dalam hidup kita. Dan semoga Kerajaan Hati Kudus Yesus merajai dunia kita. Tuhan memberkati Anda, dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

 

DOA UMAT:

I :  Allah Bapa memberikan anugerah dan pahala menurut ke hendak-Nya yang bebas. la Mahabaik dan mengundang kita untuk bekerja. Maka, marilah kita berdoa

L :  Bagi semua warga Gereja yang mengabdikan diri kepada Tuhan dan Injil-Nya: Semoga Allah Bapa memberkati semua warga Gereja yang mengabdikan diri kepada-Nya dan Injil dengan segala daya keberanian dan kesetiaannya. Kami mohon .. 

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

l: Bagi para karyawan: Semoga Allah Bapa menghibur dan memberkati para karyawan yang dengan tekun dan penuh pengabdian melayani keperluan masyarakat. Kami mohon 

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L : Bagi orang-orang sakit dan jompo di rumah-rumah khusus atau rumah mereka sendiri: Semoga Allah Bapa Yang Mahakasih menghibur mereka yang sakit dan jompo dengan perawatan yang memadai dan penuh kasih sayang Kami mohon. 

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L : Bagi kita di sini: Kemoga Allah Bapa Yang Mahabijaksana membuka hati dan pandangan kami sehingga bersedia dengan tulus hati memberi tempat kepada siapa pun di tengah kami. Kami mohon

U :  Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

I :  Allah Bapa kami di surga, dengan bantuan rahmat-Mu kami ingin berkembang dalam Tubuh mistik Yesus Kristus, Putra Mu, Tuhan dan Pengantara kami. Amin

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Ya Allah, sudilah menerima persembahan umat-Mu. Perkenankanlah kami memperoleh sakramen keselamatan ini yang kami akui dengan iman dan kami rindukan dengan penuh kasih. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

 

ANTIFON KOMUNI   –  Mzm. 119.45

Engkau telah menyampaikan titah-Mu, supaya ditepati de ngan sungguh-sungguh. Semoga tetaplah jalan hidupku, untuk melaksanakan ketetapan-Mu.

 

DOA PENUTUP

Marilah kita berdoa: Ya Allah, kami telah Engkau segarkan dengan sakramen Mu. Sudilah terus-menerus membantu kami agar penebusan yang terlaksana dalam misteri ini tergenapi pula dalam se luruh hidup kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhar kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. Amin

3 Comments

  • Markus Tukiran September 20, 2020 at 1:46 am

    Terimakasih Romo..penuh Berkah dan kasih dalam pelayanan..Amin

    Reply
  • Endang September 20, 2020 at 2:53 am

    Terimakasih Romo..selamat berkarya.
    Berkah Dalem🙏🙏🙏

    Reply
  • Lorentia Maria Kuspanti September 20, 2020 at 8:25 am

    Matur nuwun Romo
    Berkah Dalem

    Reply

Leave a Comment