Jumat, 25 September 2020 – Hari Biasa Pekan XXV

Rm. V. Teja Anthara SCJ dari Komunitas Suoeriorat Wilayah SCJ Teluk Betung Lampung Indonesia

 
 
 

ANTIFON PEMBUKA – Mzm 144:1a-2abc

Terpujilah Tuhan gunung batuku! Dialah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku.  

    

PENGANTAR

Siapakah Yesus itu menurut kata orang? Ada yang menyebut Dia sebagai seorang revolusioner, untuk membenarkan kekerasan. Yang lain menyebut Dia sebagai orang super. Tetapi siapakah Dia menurut kita? Untuk dapat memahami Dia, perlu kita melihat sorotan para nabi. Maka Ia tidak selalu sesuai dengan harapan dan cita-cita kita. Tetapi la akan tampak sebagai Putra Allah.

 

DOA PEMBUKA

Maria berdoa: Allah Bapa mahakuasa, berkenanlah menerobos segala rintangan  melalui Yesus Putra-Mu terkasih, yang menjadi pembuka hidup baru penuh kedamaian. Sebab Dialah Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.

BACAAN PERTAMA: Kitab Pengkhotbah 3:1-11

“Untuk segala sesuatu di bawah langit ada waktunya.”

Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam; ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun; ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari; ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk; ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang; ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara; ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai. Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah? Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 144:1-2.3-4

Ref. Terpujilah Tuhan gunung batuku.

  1. Terpujilah Tuhan, Gunung batuku! Ia menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku; Ia menjadi perisai, tempat aku berlindung.

  2. Ya Tuhan, apakah manusia itu, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Manusia tak ubahnya seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang berlalu.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U: Alleluya, alleluya
S: (Mrk 10:45)  Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang.

BACAAN INJIL: Lukas 9:18-22

“Engkaulah Kristus dari Allah. Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan.”

Pada suatu ketika Yesus sedang berdoa seorang diri. Maka datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Yesus lalu bertanya kepada mereka, “Kata orang banyak siapakah Aku ini?” Mereka menjawab, “Yohanes Pembaptis; ada juga yang mengatakan: Elia; ada pula yang mengatakan: Salah seorang nabi dari zaman dulu telah bangkit.” Yesus bertanya lagi, “Menurut kalian, siapakah Aku ini?” Jawab Petrus, “Engkaulah Kristus dari Allah.” Dengan keras Yesus melarang mereka memberitakan hal itu kepada siapa pun. Ia lalu berkata, “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh para tua-tua, oleh para imam kepala dan para ahli Taurat, lalu dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga.”

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm.

Vivat cor Iesu, – per cor Mariae. Hiduplah Hati Kudus Jesus melalui Hati Bunda Maria.

Pendengar Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan  saya  Romo  Valentinus Teja Anthara scj dari Komunitas SCJ – Teluk Betung – Lampung – Indonesia, dalam Resi – renungan singkat – dehonian –  edisi hari Jum’at – tanggal dua puluh lima – September – dua ribu dua puluh – hari biasa minggu ke dua puluh lima – diambil dari Injil Lukas bab sembilan ayat  sembilan belas sampai dengan dua puluh dua.

Para pendengar Resi yang berbahagia. Dalam Injil sinoptik perikopa ini termasuk dalam kategori pengakuan iman para murid. Matius sangat jelas, bahwa perikopa ini menutup bagian ‘perintah diam’ kepada para setan yang berbicara siapa Jesus. Setelah itu Jesus berbicara terang-terangan mengenai misteri yang akan dialami di Jerusalem. Markus juga cukup mirip dengan Matius, pembicaran itu terjadi ketika mereka dalam perjalannya atau ada di Kaisaria Filipi. Injil Lukas berbicara pendek tentang hal ini. Lukas masih melarang murid untuk membuka rahasia, tetapi para murid sudah sampai pada pengakuan iman mereka, bahwa Jesus adalah mesias. Namun Mesias yang masih dalam pemahaman mereka sendiri. Mesias dalam arti politik, pembebas dari penjajahan Romawi.

Latar belakang pembicaraan Jesus dalam Lukas diambil dalam situasi sedang berdoa, dan Jesus bertanya kepada para muridnya. “Kata orang banyak, siapakah Aku ini?”  Dan para murid menjawab: “Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit.”. Ini adalah jawaban standard akan siapa Jesus menurut orang banyak. Lalu Jesus mempertajam pertanyaanNya, dan membawa para murid dalam pengertian tingkat pribadi dalam relasi. “Menurut kamu, siapakah Aku ini?” Jawab Petrus: “Mesias dari Allah.” Penegasan Petrus bahwa Yesus itu Mesias tumbuh dari pendalaman iman di kalangan umat Gereja Perdana yang ingin makin menyadari siapakah Yesus itu.

Lalu Yesus melarang mereka dengan keras, supaya mereka jangan memberitahukan hal itu kepada siapapun.  Dan Yesus berkata: “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.”

Respon Yesus terhadap yang disampaikan Petrus dengan mengatakan pada mereka untuk tidak menceritakannya kepada siapapun. Walau pun Yesus tidak menyanggah atas gambaran Petrus yang mengganggap Yesus sebagai Mesias dan Yesus sendiri tidak mengingkari diri-Nya. Keyakinan bahwa Yesus yang dijanjikan Allah dan ditunggu-tunggu kedatangannya oleh banyak orang akan terbentur pada kenyataan Yesus ditolak oleh para pemimpin Yahudi, didera dan wafat di kayu salib.

Pendengar Resi yang terkasih. Setelah Yesus menjelaskan tentang siapa diri-Nya. Rahasia dirinya sebagai mesias yang menderita sudah dimulai. Ini yang pertama. Dan Dia juga memberikan pemahaman bagaimana cara mengikut Dia. Yang artinya, setelah para murid mengenal Dia, harus dilanjutkan dengan cara bagaimana hidup sesuai dengan-Nya yakni: menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut Tuhan. Semua itu masih diluar konsep dari pemikiran para murid Jesus sebagai Mesias. Sulit untuk dipikirkan oleh pikiran sehat mereka. Mesias adalah pembebas yang terurapi. Melepaskan mereka dari belanggu penjajahan.

Untuk hal inilah, Tuhan Yesus berdoa. Jesus berdoa; supaya setiap murid-Nya dapat mengenal Dia dengan benar dan tepat, sehingga mereka ini kemudian dapat hidup dengan benar dan tepat pula. Jesus menyadari betul bahwa pengakuan iman para murid itu penting dan perlu, tetapi tidak cukup hanya berhenti di mulut, dan turun ke hati. Tetapi akan diuji dalam kenyataan yang Dia hadapi di kayu salib nanti. Kita tahu bahwa dalam hal ini para murid gagal untuk setia. Dia tidak kuat dengan tekanan dunia, dia menyangkal dan meninggalkan Jesus sendirian di gantungan salib di Golgota.

Pendengar Resi yang terkasih. Kiranya pertanyaan Yesus ini selalu relevan buat kita, “Siapakah Aku menurutmu?” Kalau kita sungguh mencintai-Nya pasti kita akan berusaha untuk tahu, mengenal Dia lebih dan lebih lagi sehingga tidak memberikan ‘jawaban-jawaban yang standar’ atas pertanyaan Yesus itu. Kita diminta untuk sampai pada pengenalan akan Yesus berdasar pengalaman pribadi yang mendalam pada hidup konkret kita masing-masing, bukan menurut kata orang, bukan menurut ajaran teologi ini dan itu. Tetapi sampai ‘mengakar, nggetih’ dalam jiwa sanubari kita.

Semoga kita juga mampu berdoa tidak hanya untuk kepentingan diri semata, namun mampu berdoa untuk mampu mengenal Tuhan dan hidup seturut kehendak-Nya. Doa yang menjadi peneguh spiritualitas hidup kristiani kita. Hati Kudus Jesus akan membantu kita untuk sungguh dengan seruanya yang indah. Jadikanlah hatiku seperti Hatimu. Amin

DOA PENGANTAR PERSEMBAHAN

Allah Bapa mahamulia, jadikanlah kiranya roti anggur ini lambang harapan bagi semua saja yang berada dalam kegelapan dan penderitaan. Kami mohon, semoga Yesus Putra-Mu sudi menunjukkan jalan kami. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.

 

ANTIFON KOMUNI – Lukas 9;22

Putra Manusia harus menderita banyak, dibuang dan dibunuh orang tua tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat. Tetapi pada hari ketiga la akan bangkit.

 

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Allah Bapa kami di surga, kami bersyukur karena dapat memahami sedikit misteri kehidupan dalam sengsara, wafat dan kebangkitan Putra-Mu. Semoga kami siap sedia mengikuti jejak-Nya, sebab di tangan Dialah zaman baru di kemudian hari. Dialah Tuhan dan pengantara kami.

 

2 Comments

  • Christina Wiwik Supriyanti September 24, 2020 at 9:33 pm

    Terimakasih Romo Teja Anthara, atas sarapan dan bekal untuk perjalanan hari ini.

    Reply
  • Andi Suryono September 25, 2020 at 6:14 am

    Amin… trrima kasih resi hari ini romo. Salam sehat semangat selalu..👍

    Reply

Tinggalkan Balasan ke Christina Wiwik Supriyanti Cancel Reply