ANTIFON PEMBUKA – Ayb 1:21
Tuhan telah memberi. Tuhan telah mengambil. Seturut kehendak Tuhanlah semuanya terjadi. Terpujilah nama-Nya.
PENGANTAR
Orang dalam kesulitan cenderung membandingkan dirinya dengan orang lain yang mengalami segalanya dengan lancar. Orang bertanya. “Mengapa aku? Di manakah Allah? Mengapa Dia membiarkan semua ini terjadi?’ Satu-satunya jawaban dalam situasi demikian ialah: menerima bahwa bukan Allahlah yang menimpakan malapetaka padanya, dan tetap percaya bahwa Allah mengharapkan penyerahan diri seutuhnya. Dalam situasi tidak berbahaya dan serba malang terdapat kesempatan untuk melayani orang lain dengan gembira.
DOA PEMBUKA
Malah berdoa: Allah Bapa kami yang mahakudus, terpujilah nama-Mu. karena Engkau telah memberi kami nafas kehidupan dan tempat tinggal berkat sabda Putra-Mu terkasih. Kami mohon, semoga telinga kami tetap terbuka, agar dapat mendengarkan segala sabdaMu. Demi Yesus Kristus Putramu,
BACAAN PERTAMA: Kitab Ayub 1:6-22
“Kesalehan Ayub dicoba.”
Pada suatu hari anak-anak Allah datang menghadap Tuhan, dan di antara mereka datanglah juga iblis. Maka bertanyalah Tuhan kepada iblis, “Dari manakah engkau?” Jawab iblis, “Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi.” Lalu bertanyalah Tuhan kepada iblis, “Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tidak seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.” Lalu jawab iblis kepada Tuhan: “Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu.” Maka firman Tuhan kepada Iblis: “Nah, segala yang dipunyai ada dalam kuasamu. Hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya.” Kemudian pergilah iblis dari hadapan Tuhan. Pada suatu hari, ketika anak-anaknya yang lelaki dan yang perempuan makan-makan dan minum angur di rumah saudara mereka yang sulung, datanglah seorang persuruh kepada Ayub dan berkata: “Sedang lembu sapi membajak dan keledai-keledai betina makan rumput di sebelahnya, datanglah orang-orang Syeba menyerang dan merampasnya serta memukul penjaganya dengan mata pedang. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan.” Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: “Api telah menyambar dari langit dan membakar serta memakan habis kambing domba dan penjaga-penjaga. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan.” Sementara ornag itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: “Anak-anak tuan yang lelaki dan yang perempuan sedang makan-makan dan minum anggur di rumah saudara mereka yang sulung, maka tiba-tiba angin ribut bertiup dari seberang padang gurun. Rumah itu dilandanya pada empat penjurunya dan roboh menimpa orang-orang muda itu, sehingga mereka mati. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan.” Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembahnya, katanya: “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 17:1,2-3,6-7
Reff: Condongkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah bebaskan daku.
-
Dengarkanlah, Tuhan, perkara yang benar, perhatikanlah seruanku; berilah telinga akan doaku, dari bibir yang tidak menipu.
-
Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman: mata-Mu kiranya melihat apa yang benar. Bila Engkau menguji hatiku, memeriksanya pada waktu malam, dan menyelidiki aku, maka Engkau tidak akan menemui sesuatu kejahatan; mulutku tidak terlanjur.
-
Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku. Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.
No Comments