Rabu, 30 September 2020 – Peringatan Wajib St. Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja

Rm. Stefanus Sigit Pranoto SCJ dari Komunitas Skolastikat SCJ Yogyakarta – Indonesia

Antifon Pembukaan

Kitab Suci hendaknya kaubaca senantiasa dan kau renungkan siang malam.  Peliharalah dan laksanakanlah segala sesuatu yang tertulis di dalamnya, Maka jalan hidupmu akan lurus dan sabda Tuhan akan kau fahami

 

Pengantar

 

Heronimus, yang paling terpelajar di antara para bapa Gereja Lantin, lahirkan di Stridon, Dalmatia, tahun 345.Orang tuanya yang kecukupan mengirimkan dia ke Roma untuk belajar Gramatik, retorik dan filsafat. Dalam suatu perjalanan ia jatuh sakit dan beristirahat di biara dekat Aleppo. Di situlah ia belajar bahasa Yunani dan Ibrani. Tahun 379 ia ditahbiskan menjadi Imam. Atas perintah Sri Paus ia pergi ke Roma Iewat Konstantinopel, di mana ia berkenalan dengan Gregorius Nanzianze Di Roma ia menjadi sekretaris Paus Damasus Tahun 385 ia meninggalkan Roma akibat kritiknya terhadap klerus la lalu menetap di Betlehem, di mana ia di samping menjadi mempembimbing sebuah biara pria dan tiga biara wanita, juga mulai menterjemahkan Kitab Suci dan menulis. la meninggal tahun 420.

Doa Pembukaan

 

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber ilmu pengetahuan dan kebenaran, dalam hati Santo Hieronimus, imam-Mu, telah Kautanamkan cinta kasih mesra terhadap Kitab Suci. Semoga umat-Mu semakin banyak menimba kekuatan dari sabdaMu dan menemukan sumber kehidupan di dalamnya Demi Yesus Kristus, Putramu,

 

BACAAN PERTAMA: Kitab Ayub (9:1-12.14-16) 

“Masakan manusia benar di hadapan Allah?” 

 
Ayub berkata kepada Bildad sahabatnya, “Sungguh, aku tahu, bahwa beginilah adanya: masakan manusia benar di hadapan Allah? Jika ia ingin beperkara dengan Allah satu dari seribu kali ia tidak dapat membantah-Nya. Allah itu bijak dan kuat, siapakah dapat bersikeras melawan Dia, dan tetap selamat? Dialah yang memindahkan gunung-gunung tanpa diketahui orang, yang menjungkir-balikkannya dalam murka-Nya. Ia menggeserkan bumi dari tempatnya, sehingga tiangnya bergoyang-goyang. Ia memberi perintah kepada matahari, sehingga tidak terbit, dan mengurung bintang-bintang dengan meterai. Seorang diri Ia membentangkan langit, dan melangkah di atas gelombang-gelombang laut. Ia menjadikan bintang Biduk, bintang Belantik, bintang Kartika, dan gugusan-gugusan bintang Ruang Selatan. Dialah yang melakukan perbuatan-perbuatan besar yang tidak terduga, dan keajaiban-keajaiban yang tidak terbilang banyak. Apabila Ia melewati aku, aku tidak melihat-Nya, dan bila Ia lalu, aku tidak tahu. Apabila Ia merampas, siapa akan menghalangi-Nya? Siapa akan menegur-Nya, ‘Apa yang Kaulakukan?’ Bagaimana mungkin aku dapat membantah Dia, dan memilih kata-kata di hadapan Dia? Walaupun benar, aku tidak mungkin membantah Dia, malah aku harus memohon belas kasih kepada yang mendakwa aku. Bila aku berseru, Ia menjawab; aku tidak dapat percaya, bahwa Ia sudi mendengarkan suaraku.”

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 88:10bc-11.12-13.14-15

Ref. Semoga doaku sampai ke hadirat-Mu, ya Tuhan

  1. Aku telah berseru kepada-Mu, ya Tuhan, sepanjang hari, aku telah mengulurkan tanganku kepada-Mu. Adakah Engkau melakukan keajaiban di hadapan orang-orang mati? Masakah jenazah mereka bangkit untuk bersyukur kepada-Mu?

  2. Dapatkah kasih-Mu diberitakan di dalam kubur, dan kesetiaan-Mu di tempat kebinasaan? Diketahui orangkah keajaiban-keajaiban-Mu dalam kegelapan, dan keadilan-Mu di negeri kealpaan?

  3. Tetapi aku ini, ya Tuhan, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku datang ke hadapan-Mu. Mengapa, ya Tuhan, Kaubuang aku? Mengapa Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku?

Bait Pengantar Injil

U: Alleluya
S: (Flp 3:8-9) Segala sesuatu kuanggap sebagai sampah, agar aku memperoleh Kristus dan bersatu dengan-Nya.

 

BACAAN INJIL: Lukas 9:57-62

“Aku akan mengikuti Engkau ke mana pun Engkau pergi.”  


Sekali peristiwa, ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan, datanglah seorang di tengah jalan, berkata kepada Yesus, “Aku akan mengikuti Engkau, ke mana pun Engkau pergi.” Yesus menjawab, “Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Lalu kepada orang lain Yesus berkata, “Ikutlah Aku!” Berkatalah orang itu, “Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku.” Tetapi Yesus menjawab, “Biarlah orang mati mengubur orang mati; tetapi engkau, pergilah, dan wartakanlah Kerajaan Allah di mana-mana.” Seorang lain lagi berkata, “Tuhan, aku akan mengikuti Engkau, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku.” Tetapi Yesus berkata, “Setiap orang yang siap untuk membajak, tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.”

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. St. Sigit Pranoto SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria.

Berbagai pilihan hidup yang kita jalani menuntut sebuah komitmen dalam menjalani. Misalnya, mereka yang berkeluarga dituntut untuk setia pada pasangan masing-masing. Mereka yang memilih hidup membiara maupun imamat, juga dituntut untuk punya komitmen teguh pada janji yang telah diikrarkan. Demikian juga dalam hal-hal lainnya, pilihan yang kita putuskan menuntut komitmen untuk setia menjalani, apapun konsekuensinya.

Akan tetapi ternyata tidak mudah untuk setia menjalani komitmen atas pilihan hidup itu. Banyak godaan ketidaksetiaan yang dihadapi. Bahkan seringkali kita mencari bermacam dalih atau alasan untuk mereduksi komitmen dan tanggungjawab atas pilihan hidup itu. Kalau hal ini terus menerus dibiarkan tentu akan berdampak buruk pada pilihan hidup itu sendiri dan tidak akan membawa kebahagiaan dalam hidup.

Hal ini juga berlaku pada kehidupan beriman kita. Hidup beriman menuntut komitmen teguh dan kuat dalam menjalaninya. Dan inilah yang ditegaskan oleh Yesus dalam Injil hari ini. Yesus menghendaki agar setiap orang yang memutuskan untuk mengikuti-Nya, tidak perlu lagi mencari-cari alasan untuk melakukan hal-hal lain di luar pilihan itu. Maka dua kali Yesus menegaskan dengan kalimat: “Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana” dan “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah”.

Penegasan Yesus ini bukan berarti kita diajak untuk tidak lagi peduli dan mengabaikan keluarga dan sesama kita, akan tetapi kita diajak untuk mempunyai komitmen teguh dalam mengikuti Yesus. Kesetiaan dan keteguhan dalam mengikuti Yesus ini justru akan semakin mendorong kita untuk peduli dan bertindak penuh kasih terhadap setiap orang yang ada di sekitar kita.

Mari kita terus berusaha setia dalam menjalani pilihan hidup kita. Saat kita setia, kita yakin dan percaya bahwa Allah akan menganugerahkan buah kebahagiaan dan sukacita bagi hidup kita.

 

DOA PERSIAPAN

Allah Bapa, Raja mahamulia, sabda-Mu telah kami renungkan seturut teladan Santo Hieronimus, Semoga karenanya kami lebih rela menyerahkan diri kepada-Mu dengan menyampaikan kurban pembawa selamat Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

 

ANTIFON KOMUNI – Yer 15:16

Kudapatkan sabda-Mu dan kuresapkan dalam diriku Maka sabada-Mu menjadi kesukaan dan kegembiraan hatiku. Engkau sudah dekat padaku, ya Tuhan Allahku

 

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Allah Bapa, guru pengajar umat beriman, dengan gembira kami rayakan peringatan Santo Hieronimus. Semoga anugerah-Mu yang kami terima mengobarkan hati kami untuk mendengarkan sabda-Mu. Bantulah kami menghayati iman yang kami anut, agar memperoleh kehidupan yang kekal. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami

1 Comment

  • Eni komawinarni September 29, 2020 at 3:19 pm

    Mksh mo,sllu kirimi renungan, selain menambah iman smkin dkt dg Tuhan, bnyk jg yg kita dpt dr renungan2nya, sllu bisa dgr bcan dr kitab suci tdk hrs buka kitab suci tp lgsg dgr dr rm, dan ingin sllu bc kitab suci. Trmksh renungan ny hari ini, hrs pny komitmen🙏🙏🙏 dan sllu setia, sht sllu mo

    Reply

Tinggalkan Balasan ke Eni komawinarni Cancel Reply