Senin, 12 Oktober 2020 – Hari Biasa Pekan XXVIII

Rm. Petrus Murwanto SCJ dari Komunitas SCJ Toronto Kanada

 
 
 

ANTIFON PEMBUKA  –  Galatia 5:1

Kristus telah memerdekakan kita supaya kita benar-benar merdeka. Karena itu berdirilah teguh dan jangan lagi tunduk di bawah perhambaan

 

PENGANTAR

Barangsiapa mendengarkan dengan hati terbuka dan sebagaimana penduduk Ninive mendambakan cahaya, tidak memerlukan tanda tanda lagi selain pewartaan Injil. Dengan demikian kita melangkah di jalan kebebasan. Barangsiapa menutup diri, menutup diri pula terhadap tanda lain. Kita telah menerima tanda Yesus sendiri. Dia telah menyerahkan diri demi kebahagiaan kita.

 

DOA PEMBUKA

Marilah berdoa: Allah Bapa kami, sumber pengharapan, berilah kiranya kami tanda kehidupan dalam diri Yesus Putra Manusia. Semoga hidup dan wafat-Nya membangkitkan hidup baru penuh kekuatan dan harapan. Demi Yesus Kristus Putra-Mu

 

BACAAN PERTAMA: Galatia 4:22-24.26-27.31-5:1 

“Kita ini bukanlah anak dari wanita hamba, melainkan dari wanita merdeka.”

Saudara-saudara, ada tertulis bahwa Abraham mempunyai dua orang anak, seorang dari wanita yang menjadi hambanya dan seorang dari wanita yang merdeka. Tetapi anak dari wanita yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging, dan anak dari wanita yang merdeka itu oleh karena janji. Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua wanita itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari Gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, yaitu Hagar. Tetapi yang lain adalah Yerusalem surgawi, yaitu wanita yang merdeka, ibu kita. Karena ada tertulis, “Bersukacitalah, hai wanita mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembira dan bersorak-sorailah, hai wanita yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab wanita yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai anak lebih banyak daripada yang bersuami.” Karena itu, Saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak dari wanita hamba melainkan anak-anak dari wanita yang merdeka. Sebab Kristus telah memerdekakan kita, supaya kita benar-benar merdeka. Karena itu berdirilah teguh dan jangan tunduk lagi di bawah perhambaan.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 113:1-2.3-4.5a.6-7

Ref. Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.

  1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.

  2. Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.

  3. Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi? Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur.

 

BAIT PENGANTAR:

U: Alleluya, alleluya
S: (Mzm 95:8ab) Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, dan janganlah bertegar hati.

 

BACAAN INJIL: Lukas 11:29-32

“Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus.”

Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, “Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih besar daripada Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih besar daripada Yunus!”

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Tm. Petrus Murwanto SCJ

Vivat cor Jesu, Per cor Mariae – terpujilah Hati Yesus melalui hati Maria.

Pendengar Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan saya Rm. Petrus Murwanto SCJ dari komunitas SCJ Toronto, Kanada dalam resi – renungan singkat – Dehonian Senin, 12 Oktober 2020. Hari ini kita akan mendengarkan dan merenungkan sabda Tuhan dari Injil Luk 11: 29-32

Saudara-saudari sahabat resi yang terkasih, Injil hari ini mengisahkan bagaimana Yesus nampak kesal-jengkel dengan orang-orang yang menuntut tanda kepadaNya, tanda yang membuat mereka bisa percaya. Kekesalan itu diungkapkan dengan mengatakan, “angkatan ini adalah angkatan yang jahat”. Kata-kata ini keras. Sejatinya Yesus sudah membuat banyak tanda: mukjizat yang menyembuhkan dan menyelamatkan, pengajaran yang penuh hikmat dan kuasa dan pelayanan yang murah hati dan penuh cinta. Namun mereka tetap tidak mau mengerti, percaya dan bertobat. Atas kebebalan hati dan pikiran mereka, Yesus mengatakan, “mereka tidak akan diberikan suatu tanda selain tanda nabi Yunus”. Tentu mereka tahu dan paham tentang kisah nabi Yunus yang datang ke niniwe untuk mengadakan penghakiman Allah. Allah tidak menghukum orang-orang niniwe melainkan menyelamatkan karena mereka bertobat saat mendengar pewartaan Yunus. Yesus mengatakan bahwa diriNya lebih besar dari pada Yunus. Hidup, karya dan pelayananNya adalah tanda kehadiran Allah yang menyelamatkan. Maka semestinya banyak orang itu percaya dan bertobat. Karena ketidakpercayaan dan ketidakmauan untuk bertobat, mereka tidak mengalami keselamatan. Pertobatan adalah kunci untuk mengalami keselamatan dari Allah.

Saudara-saudari sahabat resi yang terkasih, mari kita bertanya diri! Apakah kita mau dan mampu menyadari dan mengimani Yesus sebagai keselamatan kita? Apakah iman ini menggerakkan kita untuk selalu bertobat yaitu mengarahkan pandangan dan gerak langkah kita pada Yesus; jalan, kebenaran dan hidup kita? Atau kita malah masih menjadi orang-orang yang terus berteriak menuntut tanda dan mukjizat untuk percaya bahwa Allah sungguh hadir, dekat dan mengasihi kita. Misalnya, kita tidak pernah sungguh percaya dan berserah diri pada Allah selama masih menyandang sakit-penyakit, belum mengalami kesuksesan, tidak lepas dari beban kesulitan. Tentu, ini bukan sikap dan tindakan iman yang diharapkan. Kita diajak untuk menjadi pribadi-pribadi yang peka merasakan kehadiran Allah melalui berbagai macam tanda dalam hidup keseharian kita dan juga kita dipanggil untuk menjadi tanda kehadiran Allah yang menyelamatkan. Apa bentuknya? Tentu bermacam-macam; lebih mengasihi orang yang selama ini kurang perhatikan, mengampuni orang bersalah, menolong orang yang berkekurangan, melakukan pekerjaan dengan jujur dan lain sebagainya. Pilihlah satu atau dua hal kongkrit untuk menjadikan diri kita tanda kehadiran Allah yang menyelamatkan! Semoga, dengan bantuan rahmatNya, kita mampu dengan tekun setia mewujudkan panggilan ini. Hati Yesus memberkati kita semua. Amin.     

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa kami, sumber kehidupan, semoga roti anggur ini menjadi tanda kehidupan, berkat Yesus Putra-Mu terkasih, yang telah wafat, bangkit dan naik ke surga, dan kini hidup dan bertakhta… 

 

ANTIFON KOMUNI  –  Mazmur 113:1-2

Pujilah hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan sekarang dan selamanya.

 

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Allah Bapa kami, sumber kebebasan sejati, kami bersyukur atas tanda Putra Manusia yang menjadi keselamatan kami. Kami mohon, singkirkanlah segala rasa takut dan cemas dari kehidupan kami dan semoga kamı dapat mengimani Engkau, Tuhan segala yang hidup. Demi Kristus..

No Comments

Leave a Comment