Selasa, 13 Oktober 2020 – Hari Biasa Pekan XXVIII

Rm. Vincen Suparman SCJ dari Komunitas SCJ Florida USA

 
 
 

ANTIFON PEMBUKA  – Maz. 119: 41

Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan, keselamatan karya-Mu itu sesuai dengan janji-Mu. 

 

PENGANTAR

Apakah yang tersembunyi di balik tata lahiriah kota-kota” Apakah yang terjadi di balik pintu rumah-rumah kita? Orang yang sempat melihatnya akan terkejut. Orang mau menyembunyikan begitu banyak agar tampak lebih indah dan yang sebenarnya kita memerlukan orang-orang yang hidup penuh keyakinan. Orang-orang beriman yang mengungkapkan imannya dalam cinta kasih. Orang orang yang dijiwai oleh Roh Kristus

 

DOA PEMBUKA

Marukah berdoa: Allah Bapa kami, sumber iman kepercayaan, limpahilah kiranya kami iman akan Yesus Putra-Mu dan semoga tingkah laku kami memancarkan cinta kasih yang membawa kehidupan kepada manusia dan para bangsa. Demi Yesus Kristus Putra-Mu,.. 

 

BACAAN PERTAMA: Galatia 4:31b-5:6

“Sunat tidak berarti sama sekali; yang berarti hanyalah iman yang bekerja melalui cinta kasih.”

Saudara-saudara, kita bukanlah anak dari wanita hamba, melainkan dari wanita yang merdeka. Sebab Kristus telah memerdekakan kita, supaya kita benar-benar merdeka. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau tunduk lagi di bawah kuk perhambaan. Sesungguhnya aku, Paulus, berkata kepadamu, ‘Jika kalian menyunatkan diri, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu. Sekali lagi kukatakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat. Kalian lepas dari Kristus, jika kalian mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kalian hidup di luar kasih karunia! Sebab oleh Roh dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan. Sebab bagi orang yang ada dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat sama sekali tidak mempunyai arti. Yang berarti hanyalah iman yang bekerja oleh kasih.

 
 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 119:41.43-45.47.48

Ref. Semoga kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan.

  1. Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan, keselamatan dari pada-Mu itu sesuai dengan janji-Mu.

  2. Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu.

  3. Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya dan selamanya.

  4. Aku hendak hidup dalam kelegaan, sebab aku mencari titah-titah-Mu.

  5. Aku hendak bergembira dalam perintah-perintah-Mu yang kucintai itu.

  6. Aku menaikkan tanganku kepada perintah-perintah-Mu yang kucintai, dan aku hendak merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu.

 

Bait Pengantar Injil

U: Alleluya, alleluya
S: (Ibr 4:12)  Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji segala pikiran dan maksud hati.

 
 

BACAAN INJIL: Lukas 11:37-41

“Berikanlah sedekah dan semuanya menjadi bersih.”

Pada suatu ketika, selesai mengajar, Yesus diundang seorang Farisi untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Yesus ke rumah itu, lalu duduk makan. Tetapi orang Farisi itu heran melihat Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan. Lalu Tuhan berkata kepadanya, “Hai orang-orang Farisi, kalian membersihkan cawan dan pinggan bagian luar, tetapi bagian dalam dirimu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah Yang menjadikan bagian luar, Dialah juga yang menjadikan bagian dalam? Maka berikanlah isinya sebagai sedekah, dan semuanya akan menjadi bersih bagimu.”

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Vincen Suparman SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Jesus melalui Hati Maria.

Jumpa lagi para pendengar Resi Dehonian bersama saya Pastor Vincent Suparman, SCJ, Dari Komunitas SCJ Florida, Amerika Serikat Dalam Edisi 13 Oktober 2020. Marilah kita membaca Injil hari ini yang diambil dari Injil Lukas 11:37-41.

Seandainya Tuhan Jesus bertamu ke rumah kita, apakah kita siap menjamu-Nya di ruang makan di keluarga kita?  Seorang Farisi, setelah mendengarkan khotbah, mengundang Jesus untuk makan di rumahnya. Tak diragukan, karena ia berhasyrat untuk mendengar lebih banyak lagi dari Jesus. Jesus adalah Manusia yang luar biasa yang menyampaikan Sabda Allah yang tak pernah disampaikan oleh sesiapa sebelum Ia datang ke dunia. Bukan hal yang tak lazim bagi seorang Rabbi memberikan pengajaran di acara makan bersama. Namun, Jesus melakukan hal yang membuat tuan rumah tak nyaman. Ia tidak melakukan ritual membasuh tangan sebelum makan. Tindakan Jesus ini sangat bertentangan dengan adat-istiadat Jahudi.  Apakah Jesus lupa, atau Ia secara sengaja memberi suatu tanda untuk mengungkapkan maksud tertentu kepada tuan rumah? Dengan terang-terangan Jesus menegur  tuan rumah dan tamu-tamunya. Mereka hanya memperhatikan hal-hal lahiriah agar semua tampak sedap dipandang, tetapi bagian dalam dari hidup mereka penuh dengan rampasan dan kejahatan. Singkatnya, Jesus membuka mata mereka untuk melihat sendiri kemunafikan mereka.

Apakah yang membuat hati manusia bersih dan suci? Entah disadari atau tidak pada zaman kini manusia cenderung narcistik. Fakta sebenarnya dimodifikasi. Foto asli diedit dengan photo shop. Pengeditan dan modifikasi bukan terbatas pada photo, tetapi juga pada berita dan aneka peristiwa lainnya.  Semua itu akhirnya bermuara kepada kepentingan pribadi atau kelompok.

Sebagai orang beriman kita dipanggil untuk sampai pada kesadaran dan keyakinan, yaitu: Kesatu, bahwa Allah sebagai sumber kekuatan iman kita adalah focus utama hidup kita. Kita dipanggil untuk menjadi manusia seutuhnya yang mengejar kesucian hidup dan tindakan yang jujur. Kedua, aneka tindakan ritual seperti mencuci tangan tidak akan mengantar kita kepada kesucian. Kita tidak memungkiri bahwa demi alasan kesehatan  membersihkan diri secara lahiriah itu juga penting. Bukan hanya ritual pembasuhan saja yang menjerat manusia, tetap juga ada sekian banyak ritual yang kadang-kadang dipakai untuk menutupi aneka perilaku seperti: rakus, sombong, irihati, arogan, dan semacamnya.

Lantas mengapa Jesus seakan-akan mendorong orang-orang Farisi dan kita untuk bersedekah?

Ketika kita memberikan sedekah dengan tulus dan ikhlas kepada mereka yang memerlukan bantuan, sebenarnya kita sedang mengungkapkan kasih, kebaikan, belarasa, dan kepedulian kepada sesama. Dalam hati yang terbuka dan solider kepada sesama, tidak ada lagi ruang dalam hati kita untuk membenci, dendam, denki, iri, tamak, dan semacamnya.

Kita hendak menantikan apa lagi? Kini saatnya sudah sangat mendesak. Marilah kita membiarkan Allah mentransformir kita masing-masing agar kita menjadi manusia dengan hati dan fikiran terbuka. Jika hati dan fikiran terbuka, maka kitapun akan semakin berbelarasa dan peduli kepada sesama kita.

Marilah kita akhiri renungan kita dengan doa sederhana:“Tuhan Jesus, penuhilah hatiku dengan cinta-Mu dan buatlah aku selalu haus akan hidup suci. Bersihkanlah hatiku dari setiap rancangan dan keinginan jahat. Bantulah aku berbuat baik dan jujur serta rela berderma untuk sesama yang sedang menderita.” Amen.

 

DOA PERSIAPAN

Allah Bapa kami di surga, semoga roti anggur ini menyebabkan kami dapat menerima Roh yang sama, yang mempersatukan semua orang menjadi satu umat. Demi Kristus,…

 

ANTIFON KOMUNI – Yohanes 14:5

Barangsiapa menaruh cinta kasih kepada-Ku, tentu mematuhi sabda-Ku, dan akan disayangi Bapa-Ku dan akan Kami datangi.

 

DOA PENUTUB

Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahaagung, kami bersyukur atas hukum-Mu, atas kebijaksanaan-Mu, yang Kausampaikan kepada kami melalui Yesus Putra-Mu. Kami mohon, semoga kami dibersihkan oleh sabda-Mu dan menjadi lebih terbuka terhadap sesama. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

No Comments

Leave a Comment