Minggu, 25 Oktober 2020 – Hari Minggu Biasa XXX

Rm. Valentinus Teja Anthara SCJ dari Komunitas Superiorat Teluk Betung Lampung Indonesia

 
 
 

ANTIFON PEMBUKA – Mzm. 105:34

Bersukacitalah, hai orang yang mencari Tuhan! Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! 

 

PENGANTAR

Hidup membutuhkan peraturan. Peraturan yang baik dan benar harus didasarkan pada kasih dan bukan melawan kasih karena kasih kepada Allah dan sesama menjadi penggerak dan pelaksanaan peraturan hidup. Kasih kepada Allah harus mewujud dalam tindakan kepada sesama, dan kasih kepada sesama harus diwujudkan dalam tindakan nyata, khususnya yang miskin dan terasing

 

DOA PEMBUKA

Marilah kita berdoa : (hening sejenak) Allah Yang Mahakuasa dan kekal, tambahkanlah iman, harapan, dan kasih kami. Ajarilah kami mencintai apa yang Engkau perintahkan agar layak menerima apa yang Engkau janjikan Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin

 

BACAAN PERTAMA: Kitab Keluaran 22:21-27

“Jika kamu menindas seorang janda atau anak yatim, maka murka-Ku akan bangkit, dan Aku akan membunuh kamu.”

Beginilah firman Tuhan, “Janganlah orang asing kautindas atau kautekan, sebab kamu pun pernah menjadi orang asing di tanah Mesir. Seorang janda atau anak yatim janganlah kamu tindas. Jika engkau sampai menindas mereka ini, pasti Aku akan mendengarkan seruan mereka. Jika mereka berseru-seru kepada-Ku dengan nyaring. Maka murka-Ku akan bangkit, dan Aku akan membunuh kamu dengan pedang, sehingga istrimu menjadi janda dan anak-anakmu menjadi yatim. Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-Ku, yakni orang yang miskin di antaramu, janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih utang terhadap dia; dan janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya. Jika engkau sampai mengambil jubah temanmu sebagai gadai, maka haruslah engkau mengembalikannya sebelum matahari terbenam, sebab hanya itu sajalah penutup tubuhnya, hanya itulah pembalut kulitnya; jika tidak, pakai apakah ia pergi tidur? Maka, apabila ia berseru-seru kepada-Ku, Aku akan mendengarkannya sebab Aku ini pengasih.”

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 18:2-3a.3bc.47.51ab

Ref. Aku mengasihi Tuhan, Dia sumber kekuatan. Hidupku ‘kan menjadi aman dalam lindungan-Nya

  1. Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku; ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahanan dan penyelamatku.

  2. Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah Tuhan, seruku; maka aku pun selamat dari para musuhku.

  3. Tuhan itu hidup! Terpujilah Gunung Batuku, Tuhan mengaruniakan keselamatan yang besar kepada raja yang diangkat-Nya, Ia menunjukkan kasih setia kepada orang yang diurapi-Nya.

 

BACAAN KEDUA: I Tesalonika (1Tes 1:5c-10)

“Kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk mengabdi kepada Allah dan menantikan kedatangan Anak-Nya.”

Saudara-saudara, kamu tahu bagaimana kami bekerja di antara kamu demi kepentinganmu. Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman Tuhan dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus, sehingga kamu telah menjadi teladan untuk semua orang yang percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya. Karena dari antara kamu firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya. Di mana-mana telah tersiar kabar tentng imanmu kepada Allah, sehingga kami tidak usah berbicara lagi tentang hal itu. Sebab mereka sendiri bercerita tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk mengabdi kepada Allah yang hidup dan benar, serta untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari surga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya

S : (Yoh 14:23) Jika seorang mengasihi Aku, ia akan mentaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

 
 

BACAAN INJIL: Matius 22:34-40

“Kasihilah Tuhan Allahmu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

 

Ketika orang-orang Farisi mendengar bahwa Yesus telah membungkam orang-orang Saduki, berkumpullah mereka. Seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia, “Guru, hukum manakah yang terbesar dalam hukum Taurat?” jawab Yesus kepadanya, “Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.   

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Valentinus Teja Anthara scj

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Bunda Maria.

Pendengar Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan  saya  Romo  Valentinus Teja Anthara scj dari Komunitas SCJ – Teluk Betung – Lampung – Indonesia, dalam Resi – renungan singkat – dehonian –  edisi hari Minggu – tanggal dua puluh lima – Oktober – dua ribu dua puluh – hari Minggu biasa ke tiga puluh – diambil dari Injil Matius bab dua puluh dua ayat tiga puluh empat sampai dengan empat puluh.

Para pendengar Resi dehonian yang terkasih. Sejak saya kecil dan bertobat menjadi katolik, sejak saya saya masih muda dan sekarang sudah menginjak lansia, sejak saya belum menjadi romo, dan sekarang ini sudah senior, berkali-kali saya telah mendengar hukum cinta kasih ini. Aneh tapi nyata, saya tidak pernah merasa bosan mendengarkan, membaca, merenungkan dan mencoba mempraktekannya dalam hidup. Sabda itu selalu mengundang saya untuk merefleksikan lebih dalam. Saya merasa sangat kagum dan bangga, bahwa Jesus yang adalah sang Guru mengajarkan hukum kasih yang sangat luar biasa itu.

Tetapi kalau kita refleksikan lebih dalam, dengan melihat dan mempelajari lebih dalam perikopa atau peristiwa bagaimana munculnya hukum itu, sangat tidak terduga dan sangat mengherankan. Lihatlah konteknya kejadiannya. Jesus baru saja membungkam mulut orang Saduki yang tidak percaya adanya kebangkitan. Peristiwa itu menimbulkan kemarahan dalam diri orang ahli Farisi. Mereka kompromi dan sepakat untuk melawan dan menjatuhkan Jesus. Maka satu diantara mereka bertanya pada Jesus: “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” Mereka adalah ahli hukum bangsa Yahudi.

Sungguh, pertanyaan itu tidak muncul dari hati yang baik, niat yang jujur, keinginan untuk tahu yang benar, tetapi dari hati yang membenci dan dendam. Apakah jawaban Jesus: ada dua hal hukum utama yaitu. “Kasihilah Tuhan Allahmu dan Kasihilah sesama manusia seperti kamu mencintai dirimu sendiri”. Dari jawaban itu lalu Jesus menegaskan: “Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

Pendengar Resi dehonian yang terkasih. Jesus memberi jawaban yang luar biasa, karena hukum itu menjadi ringkasan dari semua hukum Taurat dan kitab para nabi. Jesus meringkas apa yang menjadi inti sari keagamaan pada jamannNya, seperti yang terungkap dalam Kitab Suci yang diakui oleh orang Yahudi.

Jesus menyebut tiga hal yang hakiki dalam hidup manusia sebagai alat untuk mengasi Allah. Tiga hal itu adalah segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Hal ini berarti bahwa mengasihi Allah itu bukan soal teori-teori yang suci, bukan cuma kata-kata indah dan konsep-konsep teologis belaka. Tetapi harmoni atau sikap seimbang antara hati, jiwa dan budi itu harus membuat manusia total mengasihi Allah, termasuk juga dalam mengasihi manusia. Inilah hati yang memuji, hati yang setia dan hati yang adalah milik Allah. Yang ada didalam hatinya adalah bagaimana mewujudkan hati yang mencintai Allah itu dalam hidup dengan sesama.

Selain itu kata kasihilah menunjuk pada suatu perintah. Karena ini suatu perintah, kita harus menaatinya. Melanggarnya sama dengan berbuat dosa. Jadi, kasih adalah pilihan hidup yang harus kita ambil. Seringkali kita mengasihi seseorang hanya apabila orang itu juga mengasihi atau memberi keuntungan kepada kita. Sebaliknya, orang yang tidak mengasihi atau memberi kontribusi positif pada kita tidak kita anggap sebagai orang yang perlu dikasihi. Hukum kasih ini seperti ‘trade mark’ bagi para pengikut Jesus.

Saudara-saudari yang dikasih Tuhan. Marilah kita merefleksi diri kita masing-masing. Kita bertanya dengan jujur. Sudahkah kita mengasihi Allah? Sudahkah kita dengan rela menjalankan perintah-Nya? Sudahkah kita mengasihi sesama? Sudahkah kita rela menjalankan perintah yang Tuhan berikan bagi kita untuk dilakukan bagi sesama kita? Jawaban hati kita akan mengatakan sudah. Tetapi pertanyaan yang boleh kita tanyakan adalah sejauh mana aku sudah mencintai Tuhan dan sesamaku dengan waktu yang telah kita terima. Sungguhkan aku total, iklas dalam mencintai Tuhan dan sesamaku.

Berdoalah supaya Tuhan menambahkan dengan berlimpah-limpah kasih yang ada di dalam diri kita, baik kasih kepada Allah, maupun kasih kepada sesama manusia. Berdoa juga supaya Tuhan memberikan kesetiaan dan komitmen untuk menaati hukum-hukum Tuhan supaya kasih itu bisa terpelihara di dalam diri kita. Hati Kudus Jesus mengundang kita untuk belajar dari padaNya, sehingga kita bisa semakin mencintai Tuhan dan sesama dengan tulus ikhlas dan baik. Tuhan jadikanlah Hatiku seperti HatiMu. Amin.

 

DOA UMAT

I : Hukum yang utama dan pertama adalah “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu”. Marilah kita berdoa kepada Allah sebagai wujud kasih kita kepada-Nya dengan segenap jiwa dan akal budi kita.

L : Bagi Bapa Suci para Uskup dan para Imam. Ya Bapa, berkatilah Bapa Suci, para Uskup, dan para Imam agar pewartaan dan keteladanan hidup mereka membuat kami, peka dan bergerak untuk berani melayani kebutuhan nyata sesama di sekitar kami. Kami mohon… 

U : Kabulkan doa kami, ya Tuhan. 

L : Bagi para pejabat pemerintahan: Ya Bapa, terangilah para pejabat pemerintahan dengan sinar Roh Kudus-Mu sehingga dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat, mereka selalu berpegang pada hukum kasih, terhadap-Mu dan sesama. Kami mohon .

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L : Bagi mereka yang dilupakan dan diabaikan:  Ya Bapa, lindungilah mereka yang dilupakan dan diabaikan oleh lingkungannya agar jangan sampai menjadi korban penindasan bagi yang lebih pandai dan lebih kuat, melainkan dapat menikmati kesejahteraan yang layak kami mohon …

U : abulkanlah doa kami, ya Tuhan. 

L : Bagi kita di sini: Ya Bapa, berkatilah kami dalam usaha kami mengamalkan cinta kasih secara nyata di lingkungan kami masing-masing. Kami mohon … 

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan. 

I : Allah Bapa Yang Mahabaik, Engkau sangat memperhatikan kesejahteraan kami. Berilah kami semangat pengabdian yang tulus sehingga berani mengabdikan diri sepenuhnya guna pembangunan dunia baru, di mana tersedia tempat bagi setiap orang. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Ya Allah, kami mohon, pandanglah anugerah yang kami persembahkan ke hadirat-Mu Yang Mahatinggi. Semoga buah pelayanan kami lebih terarah kepada kemuliaan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. U Amin.

 

ANTIFON KOMUNI – bdk. Mzm. 20:6

Kami akan bersorak-sorai karena karya keselamatan- Mu. Kami akan bergembira dalam nama Allah kita. 

 

DOA PENUTUP

Marilah kita berdoa: Ya Allah, kami mohon, sempurnakanlah dalam diri kami rahmat yang terkandung dalam sakramen-Mu agar apa yang sekarang kami rayakan dalam tanda, kelak kami nikmati dalam kenyataan yang sesungguhnya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. U Amin

No Comments

Leave a Comment