AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Wahyu 10:9
Ambillah dan makanlah kitab itu. Kitab itu akan membuat perutmu terasa pahit Tetapi di dalam mulutmu akan terasa manis seperti madu
PENGANTAR
Kita mewartakan perutusan Kristus. Dari diri sendiri kita sama sekali tidak memiliki wibawa. Kita harus lebih dulu meresapi sabda Allah, kita harus menyisihkan waktu untuk disapa, dan siap mendengarkan, agar dapat memahami apa yang dikehendaki Tuhan dari manusia, Tempat yang paling tepat ialah di gereja, rumah Tuhan.
DOA PEMBUKA
Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahakudus, kami mohon ajarilah kami berdoa menurut teladan Putra-Mu terkasih. Semoga tingkah laku kami melambangkan hormat, bakti, dan syukur kami atas kemurahan hati-Mu yang selalu menghidupi kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu…..
BACAAN PERTAMA: Kitab Wahyu 10:8-11
“Aku menerima kitab itu dan memakannya.”
Aku, Yohanes, mendengar suara dari langit, yang berkata kepadaku, “Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu”.Maka aku menghadap malaikat itu. Aku minta kepadanya, supaya memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Ia berkata, “Ambillah dan makanlah, Kitab itu akan terasa pahit dalam perutmu, tetapi manis seperti madu dalam mulutmu.” Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat dan memakannya. Rasanya manis seperti madu dalam mulutku, tetapi setelah kumakan terasa pahit dalam perut. Maka malaikat itu berkata kepadaku, “Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa, kaum, bahasa dan raja.”
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 119:14. 24. 72. 103. 111. 131
Ref. Betapa manis janji-Mu itu bagi langit-langitku, ya Tuhan.
-
Aku bergembira atas peringatan-peringatan-Mu, melebihi segala harta.
-
Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku dan kehendak-Mu menjadi penasihat bagiku.
-
Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.
-
Betapa manis janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih manis daripada madu bagi mulutku.
-
Peringatan-peringatan-Mu adalah milik pusakaku untuk selama-lamanya, sebab semuanya itu kegirangan hatiku.
-
Mulutku kungangakan dan mengap-mengap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.
No Comments