Sabtu, 21 November 2020 – Hari Biasa Pekan XXXIII

Rm. Antonius Tugiyatno SCJ dari Komunitas SCJ Kokonao Papua Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 144:1

Terpujilah Tuhan. Gunung Batuku, la mengajar tanganku bertempur, la melatih jari-jariku berperang. 

 

PENGANTAR

Pengikut-pengikut pun tiada lain akhir hidupnya. Maut pasti datang Tetapi mereka mengharapkan hidup di seberang maut. Sebagaimana Yesus menerjang maut mencapai hidup sejati, demikian pula mereka mengharapkan berkat daya kekuatan-Nya dapat ikut serta dalam hi dup yang sama. Bagaimana bentuknya kita tidak tahu. Hubungan kita dengan Bapa dan antarkita sendiri akan dimahkota dalam Kristus.

 

DOA PEMBUKA

Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahasempurna. manusia dan ciptaan lainnya Kaukehendaki disempurnakan oleh Roh-Mu yang telah kaujanjikan. Semoga kami terbuka menerima daya hidup kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu

 

BACAAN PERTAMA: Kitab Wahyu 11:4-12

“Kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi.”

Aku, Yohanes, mendengar suatu suara yang berkata, “Lihatlah kedua saksiku ini. Mereka itulah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam. Jika ada orang yang hendak menyakiti keduanya keluarlah api dari mulut mereka dan menghanguskan semua musuh mereka. Jika ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara demikian. Kedua saksi itu mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat. Dimilikinya pula kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali dikehendakinya. Dan apabila mereka telah menyelesaikan kesaksiannya, maka binatang yang muncul dari jurang maut, akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka. Mayat mereka akan terletak di atas jalan raya kota besar yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan mereka disalibkan. Dan orang-orang dari segala bangsa dan suku, bahasa dan kaum melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya dan orang-orang itu tidak akan memperbolehkan mayat itu dikubur. Dan para penduduk bumi akan bergembira dan bersukacita atas kedua saksi itu. Mereka akan berpesta dan saling mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi. Tetapi, tiga setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalam kedua orang itu, sehingga mereka bangkit. Semua orang yang melihat mereka menjadi sangat takut. Dan orang-orang itu akan mendengar suara yang nyaring dari surga berkata kepada mereka, “Naiklah ke mari!” Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 144:1,2,9-10

Ref. Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku!

  1. Terpujilah Tuhan, Gunng Batuku! Ia mengajar tanganku bertempur, Ia melatih jari-jariku berperang!

  2. Ia menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku; Ia menjadi perisai, tempat aku berlindung. Dialah yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku.

  3. Ya Allah, aku hendak menyanyikan lagu baru bagi-Mu; dengan gambus sepuluh tali aku hendak bermazmur. Sebab Engkaulah yang memberikan kemenangan kepada raja-raja, dan yang membebaskan Daud, hamba-Mu.

 

BAIT PENGANTAR INJIL

U : Alleluya.
S :  (2Tim 1:10b)  Juruselamat kita Yesus Kristus telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.

 

BACAAN INJIL: Lukas 20:27-40

“Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.”

Pada suatu ketika datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada Yesus, “Guru, Musa menulis untuk kita perintah ini: Jika seorang yang mempunyai saudara laki-laki mati meninggalkan isteri tetapi tidak meninggalkan anak, maka saudaranya harus kawin dengan wanita itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya. Ada tujuh orang bersaudara.. Yang pertama kawin dengan seorang wanita lalu mati tanpa meninggalkan anak. Lalu wanita itu dikawini oleh yang kedua, dan oleh yang ketiga, dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu. Mereka semuanya mati tanpa meninggalkan anak. Akhirnya wanita itu pun mati. Bagaimana sekarang dengan wanita itu? Siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia.” Berkatalah Yesus kepada mereka, “Orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi orang yang dianggap layak mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati tidak kawin dan tidak dikawinkan. Sebab mereka tidak dapat mati lagi. Mereka sama dengan malaikat-malaikat dan menjadi anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, karena di hadapan Dia semua orang hidup.” Mendengar itu beberapa ahli Taurat berkata, “Guru, jawab-Mu itu tepat sekali.” Maka mereka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus.

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Antonius Tugiyatno SCJ

Vivat cor Jesu per cor Marie. Hiduplah  Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria.

Saudara –saudari sahabat Resi Dehonian, jumpa kembali dengan saya Romo Antonius Tugiyatno SCJ dari komunitas Kokonao Papua, dalam Resi renungan singkat Dehonian, edisi Sabtu 21 November 2020. Hari ini Gereja memperingati santa Perawan Maria Dipersembahkan Kepada Allah. Hari ini kita akan mendengarkan dan merenungkan bacaan dari Injil Lukas 20: 27-40. Marilah kita membuat tanda kemenangan Tuhan, dalam  . nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.

Saudara-saudari pendengar Resi yang dikasihi oleh Tuhan Allah. Saya merenungkan dua hal unik dari perikop Injil yang kita dengarkan hari ini. Pertama tentang adat perkawinan Levirat. Perkawinan Levirat adalah suatu tradisi Yudaisme dimana seorang lelaki ipar, mempunyai kewajiban membangkitkan keturunan dari istri saudaranya, bilamana seorang suami mati tanpa meninggalkan keturunan. Kita dapat melihat aturan adat ini dari Kitab Ulangan 25: 5-10. Aturan perkawinan inilah yang dirujuk oleh orang-orang Saduki untuk bertanya kepada Yesus perihal hak kepemilikan istri. Lebih dari itu mereka bertanya sangat ekstrim, sampai tujuh kali berturut-turut. Kalau kita berhitung secara matematika, andiakan pernikahan pertama usia istri itu 15 tahun, dan suami bersaudara itu mati berturut-turut setiap 10 tahun sekali, bayangkan Guys, berarti perkawinan terakhir wanita itu sudah berusia 75 tahun. Secara medis pastilah sulit untuk membangkitkan keturunan. Kasihan juga saudara laki-laki terakhir yang beroleh tugas kewajiban adat itu.

Ada kemungkinan bahwa angka tujuh yang dimaksud oleh orang-orang Saduki menunjuk pada angka sempurna. Angka tujuh disebutkan berulangkali, misalnya Tuhan Allah yang beristirahat pada hari ke tujuh. Kita harus mengampuni tujuh puluh kali tujuh kali dan seterusnya. Hal yang aneh  menurut saya adalah mengapa orang Saduki mempersoalkan tentang hal yang mereka sendiri tidak percayai. Maka Yesus menerangkan kepada mereka perbedaan hidup sekarang ketika orang terikat dengan badan jasmani dan kehidupan sesudah kebangkitan, dimana jiwa manusia tidak lagi terikat dengan badan jasmani dengan segala keperluannya.

Maka yang kedua kita sebagai seorang beriman yang percaya akan adanya kebangkitan badan, kita merenungkan kehidupan kekal atau kehidupan eskatologis sesudah kebangkitan itu. Jaminan yang pertama mengapa kita yakin dengan adanya kebangkitan adalah Yesus sendiri sudah mengalami kebangkitan itu. Bila kita percaya akan Yesus yang bangkit, maka kita juga percaya bahwa kita juga akan dibangkitkan sesudah kematian kita. Hanya tentang waktunya kapan, memang kita memang tidak ada yang tahu. Saat di dunia ini kita terikat dengan kebutuhan duniawi tetapi saat kita sudah hidup dengan cara lain, kita tidak lagi terikat dengan hal-hal duniawi, termasuk nafsu-nafsu badani.

Meyakini akan kehidupan yang akan datang itulah kita merenungkan hal-hal yang lebih  penting sebagai persiapan hidup kudus, bukan lagi berpikir tentang besok akan jadi istrinya siapa, atau suaminya siapa seperti orang saduki. Tidak perlu berpikir pula bakso yang paling enak di warung mana dan kendaraan yang paling bagus jenisnya apa dan seterusnya. Yang lebih penting adalah kita berusaha untuk hidup kudus sejak dari sekarang. Kita sebagai manusia yang dikaruniai akal pikiran dapat mengontrol nafsu dan keinginan-keinginan yang seluruhnya dapat kita arahkan pada kebaikan.

Pada peringatan Bunda Maria yang dipersembahkan hari ini, Bunda Maria telah memberi teladan bagi kita semua. Bunda Maria sebagai orang yang dipilih dan dipersiapkan Tuhan melalui cara yang tidak asal pilih begitu saja, akan tetapi bunda Maria diberkati Allah sejak awal hidupnya. Selain dari itu Bunda Maria dalam kisah hidupnya juga berusaha menjaga kekudusan diri dengan melalui cara hidup doa yang tekun. Maka kita mensyukuri rahmat Allah yang melalui Bunda Maria telah turut berperan dalam karya keselamatan. Bunda Maria yang selalu menjadi pengantara dan pendoa bagi kita untuk sampai kepada Puteranya, karena bunda Maria dan Puteranya menyatu  kekal tak terpisahkan. Semoga hati kudus Yesus selalu merajai hati kita.

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa Raja damai, semoga roti anggur ini Kauberkati menjadi lambang keselamatan kami. Semoga roti anggur ini menjaga kami dan menjadi pedoman kedamaian dalam keadaan apa pun berkat Yesus, Tuhan dan pengantara kami.

 

ANTIFON KOMUNI – Lukas 20:37.38

Musa menyebut Tuhan Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub la bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup sebab di hadapan Dia semua orang hidup

 

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Allah Bapa kami di surga, kami bersyukur atas Roh Putra-Mu, yang dilimpahkan kepada kami, bila kami berkumpul mengikuti perjamuan Semoga daya kekuatan hidup yang pokok itu jangan sampai meninggalkan kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

No Comments

Leave a Comment