AUDIO RESI
ANTIFON PEMBUKA- Mazmur 110: 4
Tuhan telah bersumpah dan tidak akan menyesal. “Engkau adalah imam untuk selama-lamanya menurut Melkisedek.
PENGANTAR
Imamat Yesus pun dipersiapkan. la menjadi imam menurut pola Melkisedek, bukan berdasarkan unsur insani, tetapi berkat daya hidup kekal. Itulah yang memberi-Nya kemungkinan menemui setiap orang. Tiada seseorang ataupun sesuatu yang dapat menghalangi-Nya.
DOA PEMBUKA
Marilah berdoa: Allah Bapa, pencipta alam semesta, Engkau telah mengutus Sang Raja damai datang ke dunia untuk menyelamatkan kami. Semoga kami dapat meneladan cinta kasih-Nya kepada manusia yang menjiwai seluruh hidup-Nya. Demi Yesus Kristus Putra-Mu…..
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani 7:1-3.15-17
“Engkaulah imam untuk selama-lamanya menurut tata imamat Melkisedek.”
Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi. Ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, Melkisedek menyongsongnya dan memberkati dia. Dan kepadanya Abraham memberikan sepersepuluh dari semua jarahannya. Menurut arti namanya, Melkisedek pertama-tama adalah raja kebenaran, atau juga raja Salaem, yaitu raja damai sejahtera. Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah; harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan! Dan karena dijadikan sama dengan Anak Allah, ia menjadi imam sampai selama-lamanya. Sungguh, Yesus telah ditetapkan sebagai imam menurut tata imamat Melkisedek; artinya: Menjadi imam bukan berdasarkan peraturan-peraturan manusia, tetapi berdasarkan hidup yang tidak dapat binasa. Sebab tentang Yesus diberikan kesaksian, “Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut tata imamat Melkisedek”.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 110:1.2.3.4
Ref. Engkaulah imam untuk selama-lamanya menurut Melkisedek.
-
Beginilah firman Tuhan kepada tuanku, “Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuhmu Kubuat menjadi tumpuan kakimu!”
-
Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion; berkuasalah Engkau di antara musuhmu!
-
Engkau meraja di atas gunung yang suci sejak hari kelahiranmu sejak dalam kandungan, sejak fajar masa mudamu.
-
Tuhan telah bersumpah dan tidak akan menyesal: “Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek”.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya
S : (Mat 4:23) Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah, dan menyembuhkan semua orang sakit.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 3:1-6
“Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat menyelamatkan nyawa orang atau membunuhnya?”
Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia. Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu, “Mari, berdirilah di tengah!” Kemudian Yesus berkata kepada mereka, “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?” Tetapi mereka itu diam saja. Yesus jengkel karena kedegilan mereka! Dengan marah Ia memandang sekeliling, lalu berkata kepada orang tadi, “Ulurkanlah tanganmu!” Ia pun mengulurkan tangannya dan sembuhlah seketika. Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ
Compassionate Love Mengatasi Legalisme
Vivat Cor Jesu, Per Cor Mariae! Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria!
Sahabat Resi yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, kembali berjumpa dengan saya Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ dari komunitas SCJ Yogyakarta, Indonesia, dalam Resi, Renungan Singkat Dehonian edisi hari Rabu tgl 20 Januari 2021, pada Pekan Biasa II. Saya berharap Anda semua dalam keadaan sehat dan bahagia.
Para Sahabat Resi yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, Semua tindakan Allah selalu berdasarkan kasih. Ia begitu mengasihi dunia sehingga mengutus Yesus ke dunia supaya setiap orang yang percaya padaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (bdk. Yoh 3:16). Yohanes juga mengatakan Allah adalah Kasih (1 Yoh 4:8). Kasih Allah memang berbeda dengan kasih manusia. Kecenderungan manuia jika mengasihi maka ingin memiliki, ingin menguasai, namun kalau Allah mengasihi justru Ia memberikan DiriNya untuk manusia yang Dia kasihi (Yoh 3:16). Kalau dalam bacaan pertama hari ini dikatakan Anak Allah menjadi imam sampai selama-lamanya, Ia ditetapkan sebagai imam berdasarkan peraturan Melkisedek; artinya menjadi imam bukan berdasarkan peraturan manusia, tetapi berdasarkan hidup yang tidak dapat binasa ( Ibr 7:15-17). Jadi jelas Yesus adalah imam untuk selama-lamanya. Dan sebagai imam ia mengenal sungguh siapa yang dilayaniNya dan untuk apa Dia dihadirkan. Tak lain adalah untuk membawa semua orang kepada keselamatan, bukan kebinasaan. Maka hanya karena cinta dan bukan karena jasa manusia diselamatkan.
Orang-orang Farisi sangat mencintai hukum taurat dan berusaha menjaga serta memelihara hukum Tuhan terutama peraturan Sabat. Dan persis di sinilah mereka sering kali konflik dengan Yesus. Pegangan bahwa tidak boleh bekerja berat pada hari Sabat karena hari Sabat diberi oleh Allah untuk beristirahat dan beribadat, diterjemahkan secara kaku oleh orang Farisi. Sampai akhirnya, mereka cenderung mementingkan peraturan demi peraturan. Bahkan mereka menambahkan beberapa peraturan. Mereka jatuh pada legalisme. Seolah-olah kalau sudah melakukan peraturan maka sudah beres, tanpa memahami alasan mengapa peraturan itu dibuat. Maka ketika berjumpa dengan Yesus yang sering menyembuhkan orang pada hari Sabat, mereka langsung mengamat-amati, bersungut-sungut dan mempersalahkan Yesus. Kisah Yesus dalam injil hari ini (Markus 3: 1-6) menggambarkan peristiwa itu. Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat. Di situ ada orang yang mati sebelah tangannya. Maka orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat supaya mereka dapat mempersalahkan Dia. Namun Yesus tak peduli dengan sikap para Farisi itu, ia bersabda kepada orang yang mati sebelah tangannya itu “Mari berdirilah di tengah!”. Lalu Yesus mengatakan “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?” tapi mereka diam saja. Kita tahu mengapa mereka diam karena akan serba salah menjawab Yesus. Yesus jengkel karena kedegilan hati mereka maka dengan marah Dia memandang sekeliling dan berkata kepada orang tadi “Ulurkanlah tanganmu!”, orang itu mengulurkan tangannya dan sembuhlah seketika. Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia. Sangat jamak terjadi pada kita, apa yang dilakukan orang-orang Farisi itu. Mereka mencurigai, mengamat-amati, kadang-kadang kita juga begitu, mudah mencurigai sesama kita, berpikir negatif tentang mereka, ada rasa tidak suka, bisa karena iri hati, kalah pamor, kalah populer, merasa tersaingi dan banyak lagi yang lain. Lalu bersekongkol, mencari teman yang sama-sama membenci, lalu berkoalisi melacurkan diri dengan membenci dan berusaha menyakiti. Mencari cara bagaimana supaya terpuaskan kekesalan itu pada orang yang kita tuju.
Sahabat resi, Peraturan Yahudi bukan peraturan dari Allah. Kita tahu bagaimana orang Yahudi dengan para rabinya menciptakan banyak peraturan tambahan yang harus dijalankan dan ditaati oleh orang Yahudi. Bagi Yesus menyembuhkan orang itu adalah keharusan karena itu baik bagi orang tersebut, sedangkan membiarkannya adalah perbuatan jahat. BagiNya, larangan bekerja pada hari Sabat kalah dibandingkan dengan perlunya menyembuhkan orang sakit. Meskipun bagi orang Farisi itu dianggap melanggar hukum. Ada cara pandang yang sangat berbeda antara orang Farisi dan Yesus. Yesus memiliki cinta yang besar, cinta Allah sendiri. Ia memiliki compassionate love, yakni cinta yang dipenuhi oleh perasaan simpati yang mendalam atas kemalangan yang dialami oleh orang lain, disertai dengan keinginan kuat untuk menyingkirkan penderitaan itu. Selalu memberikan diri, care terhadap kemalangan manusia sehingga berusaha keras untuk menyelamatkannya. Maka kalau kita lihat dalam seluruh hidup dan pelayanan Yesus, itulah yang selalu Dia buat. Melegakan orang, menyembuhkan orang, mengasihi, mengampuni, mengajarkan kebaikan, meyakinkan bahwa Bapa itu mengasihi, menekankan betapa pentingnya mengasihi, memberikan harapan baru, dan tidak melulu menghukum.
Maka, jangan merasa beres hidupmu, ketika Anda sudah mentaati peraturan. Apakah sungguh Anda mengerti apa arti peraturan itu, mengapa dibuat dan apa yang melandasinya. Pertama-tama dalam diri kita harus ada cinta yang besar dalam melakukan tanggungjawab hidup. Bukan hanya soal taat pada peraturan. Tetapi tujuan berbuat adalah demi cinta, berbuat demi kasih. Maka intinya adalah kita harus berbuat karena kasih, dan demi kasih. Seperti yang Yesus lakukan. Karena kita adalah alter Christi, kita adalah Kristus yang lain, yang mengikuti pola Kristus sendiri. Benar bahwa kita bisa saja akan dimusuhi, tidak disukai, dibenci bahkan bisa saja kita disemati aneka fitnah karenanya, namun kalau kasih menjadi yang utama mengapa kita ragu untuk melakukannya? Bukankah Dia yang mengajarkannya kepada kita.
Maka dengan dukungan rahmat Allah sendiri kita akan dimampukan untuk mewujudkan KerajaanNya di tengah dunia, dengan berkat Allah yang Mahakuasa, Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Ϯ Amin.
DOA PERSIAPAN
Allah Bapa maha pengasih, semoga Kauberkati roti dan anggur ini menjadi santapan kurnia-Mu Dan jadikanlah kami serupa Dia, yang sudi tinggal dalam diri kami falah Kristus, Tuhan dan….
ANTIFON KOMUNI – Mazmur 110:2
Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion berkuasalah engkau di antara musuhmu!
Bagus
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰