Rm. Antonius Tugiyatno SCJ dari Komunitas SCJ Kokonao Papua Indonesia
AUDIO RESI
ANTIFON PEMBUKA
Inilah perawan yang budiman, yang keluar menyongsong Kristus dengan piala bernyala.
PENGANTAR
Cobaan dan derita sering mempercepat kedewasaan seseorang Penganiayaanpun kerapkali bukan menghancurkan, tetapi malahan memurnikan iman. Di Roma penganiayaan sering kejam sekali, tanpa pandang umur. Agnes baru berumur 12 tahun ketika ditahan dan disamakan saja dengan orang dewasa. Tetapi seperti seorang dewasa ia dengan tabah mengalami perganiayaan dan membela iman sampai mati
DOA PEMBUKA
Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang kekal dan kuasa, yang lemah dalam pandangan orang, Kaupilih untuk mempermalukan yang kuasa. Hari ini kami kenangkan kesaksian Santa Agnes, yang menyerahkan nyawa demi imannya. Buatlah kami teguh dalam iman dan tetap setia sampai akhir. Demi Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan…
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani 7:25-8:6
“Kristus mempersembahkan diri sekali untuk selama-lamanya.”
Saudara-saudara, Yesus sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang demi Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup lestari untuk menjadi Pengantara mereka. Imam Agung seperti inilah yang kita perlukan: yakni saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang telah dipisahkan dari orang-orang berdosa, dan ditinggikan mengatasi segala langit; yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya. Hal itu sudah dilakukan Yesus satu kali untuk selama-lamanya, yakni ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai kurban. Hukum Taurat menetapkan orang-orang yang tidak sempurna menjadi imam agung. Tetapi sesudah hukum Taurat itu, diucapkanlah sumpah, yang menetapkan Putera yang sudah sempurna sampai selama-lamanya, menjadi Imam Agung. Inti segala yang kita bicarakan ini ialah: Kita mempunyai Imam Agung yang seperti itu: Ia duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di surga, dan melayani ibadat di tempat mahakudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan buatan manusia. Setiap Imam Agung ditetapkan untuk mempersembahkan kurban atau persembahan kepada Allah. Oleh karena itu Yesus harus mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan. Sekiranya Ia berada di bumi ini, Ia sama sekali tidak akan menjadi imam, karena di sini sudah ada orang-orang yang mempersembahkan persembahan menurut hukum Taurat. Tetapi pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di surga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah. “Ingatlah!” demikian firman Tuhan, “Buatlah semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu!” Tetapi sekarang Yesus telah mendapat tugas pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.
MAZMUR TANGGAAN: Mazmur 40:7-8a.8b-9.10.17
Ref. Ya Tuhan aku datang melakukan kehendak-Mu
-
Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, “Lihatlah Tuhan, aku datang!”
-
“Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku.”
-
Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
-
Biarlah bergembira dan bersukacita semua orang yang mencari Engkau; biarlah mereka yang mencintai keselamatan daripada-Mu tetap berkata, “Tuhan itu besar!”
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
U : (2 Tim 1:10b) Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 3:7-12
“Roh-roh jahat berteriak, “Engkau Anak Allah.” Tetapi dengan keras Yesus melarang memberitahukan siapa Dia.”
Sekali peristiwa, Yesus menyingkir ke Danau Galilea bersama murid-murid-Nya, dan banyak orang dari Galilea mengikuti Dia. Juga dari Yudea, dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus serta Sidon datanglah banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya. Karena orang banyak itu, Yesus menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya, jangan sampai Dia terhimpit oleh mereka. Sebab Yesus menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desak ingin dijamah oleh-Nya. Bilamana roh-roh jahat melihat Yesus, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak, “Engkaulah Anak Allah!” Tetapi dengan keras Yesus melarang mereka memberitahukan siapa Dia.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Antonius Tugiyatno SCJ
Vivat Cor Jesu, per Cor Marie. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria.
Saudara-saudari pendengar Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan saya Romo Antonius Tugiyatno SCJ dari komunitas SCJ Kokonao Papua, dalam Resi renungan singkat Dehonian, edisi Kamis 21 Januari 2021. Hari ini Gereja memperingati St. Agnes Perawan dan Martir. Marilah kita mendengarkan dan merenungkan sabda Tuhan melalui Injil Mark 3 : 7-12
Saudara-saudari pendengar Resi yang dikasihi oleh Tuhan pertama-tama merilah kita merenungkan kisah Yesus mengapa Dia menyingkir ke danau Galelia di tengah karyaNya. Ada kemungkinan Dia ingin beristirahat sejenak atau untuk berdoa sesudah menjumpai banyak orang yang dilayaniNya. Tetapi bisa juga direnungkan bahwa pada zaman Yesus danau Galilea merupakan salah satu tempat strategis sebagai perjumpaan social. Di sekitar danau orang dapat bercocok tanam. Di pinggir danau orang bisa memelihara ikan. Di sekitar danau biasanya juga tempat yang indah. Para pedagang berlabuh untuk jual beli, karena pada waktu itu belum banyak kendaraan darat. Entah apa pun itu situasinya yang jelas berbondong-bondong orang datang. Disebutkan dari tujuh daerah: Yudea, Yerusalem, Idumea, Seberang Yordan, Tirus dan Sidon.
Yang pertama saya merenungkan bahwa ada suatu pengalaman keterpesonaan, ada suatu pengalaman rasa takjub. Ada suatu pengalaman tanda heran yang dialami banyak orang sehingga mereka begitu mencari Yesus. Secara sederhana pertama-tama pengalaman takjub itu bisa dimaknai sebagai pengalaman biasa saja atau pengalaman yang wajar. Pada saat itu Yesus mengajar dengan mengagumkan dan menyembuhkan banyak orang gratis tanpa bayar. Maka orang-orang sakit dan yang memiliki masalah dalam hidupnya ingin datang atau mencari yesus supaya disembuhkan. Tetapi kita sebagai seorang beriman tentu punya cara pandang lain tentang situasi saat itu. Betapa banyak orang yang merindukan keselamatan dan penghiburan rohani. Maka kedatangan Yesus itu sudah sesuai menjawab apa yang manusia butuhkan.
Yang kedua bukan hanya manusia yang ternyata takjub kepada Yesus tetapi setan-setan pun merasa takjub dan membuka bagi kita suatu rahasia misteri Trinitaris. Dengan tegas dikatakan “Engkaulah Anak Allah”. Dalam Kitab suci keterangan tentang Yesus Anak Allah cukup jelas. Saat Yesus dibaptis ada suara dari Surga. Saat di gunung tabor. Saat Yesus menanyakan kepada para Murid siapakah Anak manusia itu dan hanya Petrus yang bisa menjawab dengan tepat. Maka kesaksian dari tiga unsure ini, Allah sendiri dari Petrus sebagai wakil dari manusia bahkan juga dari setan pun mengakui.
Maka semoga kita pun sebagai murid Yesus tidak pernah ragu-ragu datang kepada Yesus, walaupun tidak harus ke danau galelia. Tetapi datang pada yesus dalam hati kita masing-masing, karena kita Yakin kuasa Tuhan Yesus yang dahulu Dia berikan dalam pelayananNya juga masih dapat terjadi sekarang. Tuhan itu kekal dan segala yang diperbuatnya tidak terbatas oleh waktu dua ribu tahun yang lalu atau di danau Galelia saja. Datanglah kepada yesus dan percayalah 100% maka berkat yang akan kau terima juga 100%. Semoga Kerajaan hati Kudus yesus, senantiasa merajai hati kita
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
Allah Bapa kami yang maha mulia, pandanglah roti anggur yang kami sajikan. Semoga derita jaya Putra-Mu yang dihadirkan dalam tanda ini, memperteguh iman kami berkat kesaksian Santa Agnes, martir-Mu Demi Kristus, Tuhan dan pengantara lami
ANTIFON KOMUNI — Lih. Rom 8:38-39
Kematian maupun kehidupan dan makhluk manapun takkan mampu memisahkan kita dari cinta kasih Kristus.
DOA PENUTUP
Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahamulia, Engkau telah memuliakan Santa Agnes di hadapan orang suci-Mu. la Kaumahkotai karena jaya sebagai perawan den martir. Semoga berkat kekuatan sakramen yang kami terima hari ini kami dapat mengatasi segala kejahatan dan memperoleh kemuliaan surgawi Demi Kristus,…
No Comments