Rabu, 27 Januari 2021 – Hari Biasa Pekan III

Rm. Yohanes Dwi Wicaksono SCJ dari komunitas SCJ Bandar Lampung Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 110:1⁣

Tuhan bersabda, ‘Duduklah di sisi kanan-Ku, sampai musuh-musuhmu Kujadikan tumpuan kakimu.’⁣

 

PENGANTAR⁣

Perumpamaan penabur merupakan lukisan apa yang terjadi dengan sabda Tuhan. Hanya dalam hati yang terbuka benih akan tumbuh dengan suburnya. Keterbukaan itu datang dari Allah. Dialah yang mengampuni dosa kita dan menganugerahkan hati baru. Tiada alasan untuk berputus asa, asal kita terbuka terhadap Roh Allah.⁣

 

DOA PEMBUKA⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa maharahim, Engkau mengikat perjanjian dengan kami dan sudi mengampuni dosa-dosa kami melalui Yesus, Anak Domba Allah. Kami mohon, semoga hidup dan wafat-Nya benar-benar bermanfaat bagi dunia selama didiami manusia. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….⁣

 

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani 10:11-18  

“Kristus menyempurnakan untuk selama-lamanya orang-orang yang dikuduskan-Nya.”

Saudara-saudara, setiap imam melakukan pelayanannya tiap-tiap hari, dan berulang-ulang mempersembahkan kurban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. Tetapi Kristus hanya mempersembahkan satu kurban karena dosa, dan sesudah itu Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah. Sekarang Ia hanya menantikan saat, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya. Sebab oleh satu kurban itu saja Kristus telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan. Tentang hal itu Roh Kudus pun memberi kesaksian kepada kita, sebab Ia sendiri bersabda, “Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka, pada hari-hari yang akan datang: Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka, dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka”. Jadi apabila untuk semuanya itu sudah ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan kurban karena dosa.
Demikianlah sabda Tuhan

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 110:1-4

Ref. Engkaulah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek.

  1. Beginilah firman Tuhan kepada tuanku, “Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kubuat menjadi tumpuan kakimu!”

  2. Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion; berkuasalah Engkau di antara musuhmu!

  3. Engkau meraja di atas gunung yang suci sejak hari kelahiranmu, sejak dalam kandungan, sejak fajar masa mudamu.

  4. Tuhan telah bersumpah, dan tidak akan menyesal; “Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek”

BAIT PENGANTAR INJIL: 

U : Alleluya
S : Benih itu melambangkan Sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus akan hidup selamanya. Alleluya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 4:1-20

“Seorang penabur keluar untuk menabur”

Pada suatu hari Yesus mengajar di tepi danau Galilea. Maka datanglah orang yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia terpaksa naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh, lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu ada di darat, di tepi danau itu. Dan Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka dalam bentuk perumpamaan. Dalam ajaran-Nya itu Yesus berkata kepada mereka, “Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga benih itu tidak berbuah. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dengan subur dan berbuah; hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat”. Dan Yesus bersabda lagi, “Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” Ketika Yesus sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid menanyakan arti perumpamaan itu. Jawab-Nya, “Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menangkap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, biar mereka jangan berbalik dan mendapat ampun”. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? Penabur itu menaburkan sabda. Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat sabda itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar sabda, lalu datanglah iblis dan mengambil sabda yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar sabda itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi sabda itu tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena sabda itu, mereka segera murtad. Dan yang lain, yang ditaburkan di tengah semak duri, ialah yang mendengar sabda itu, tetapi sabda itu lalu dihimpit oleh kekuatiran dunia, tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain sehingga sabda itu tidak berbuah. Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut sabda itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat”.

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yohanes Dwi Wicaksono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria.

Firman Tuhan hari ini membawa kita pada permenungan hidup setiap hari yang terjadi dalam diri kita masing-masing. Sebagai pembaca saat ini, kita bisa dengan mudah mengerti apa yang dimaksud Yesus dengan perumpamaan-Nya. Kita pun bisa mengidentifikasi bagian tanah manakah diri kita saat ini. Biasanya jawaban yang sering kita lontarkan adalah semua jenis tanah pernah terjadi dalam hidup saya. Apa yang mesti kita lakukan, saya yakin kita masing-masing mengerti.

Permenuangan hari ini bisa juga bersumber dari bagian awal dari perikopa Markus ini. Dengan sengaja Markus menampilkan situasi actual yang terjadi sebelum Yesus mengajar dengan perumpamaan. Ada begitu banyak orang datang mengelilingi Yesus sehigga Ia tidak bisa tinggal diam. Dia beralih dari tempatnya dan naik perahu. Dari situlah Dia mulai mengajar. Jika Ia tidak naik perahu, pastilah akan terhimpit oleh orang banyak dan tidak bisa mengajar.

Bagian awal Markus ini bisa kita maknai sebagai cara Yesus menghadapi himpitan orang banyak. Dia sedikit menjauh dari mereka semua, bahkan mengambil posisi yang tidak mudah dengan naik perahu. Yesus mengambil jarak dari kerumunan orang yang menghampirinya. Dengan mengambil jarak, Ia bisa melihat semua orang yang lebih jelas, bisa juga mengajar dengan lebih tegas dan berwibawa. Jika tidak mengambil jarak, Ia tidak berbuat apa-apa dan justru tenggelam dalam kerumunan orang banyak.

Demikian juga dengan kita. Ada begitu banyak realitas kehidupan yang tidak jarang datanng menghampiri dan hendak menghimpit kita. Ada banyak kesempatan seolah kita tidak bisa berbuat apa-apa. Ada banyak masalah yang membuat kita tidak mampu melihat banyak secara lebih jelas, lebih jernih dan objektif. Karena situasi itu kita sering tidak menemukan jalan keluar yang baik.

Maka seperti Yesus yang mejauh dari banyak orang, kita pun perlu untuk kadang mengambil jarak dari masalah-masalah yang sering terjadi. Dengan mengambil jarak, kita bisa dengan lebih mudah untuk berpikir jernih, bertindak dengan hati, dan menemukan jalan keluar yang terbaik. Keputusan-keputusan yang kita ambil bisa menjadi lebih baik dan tepat.

Para murid setelah mengambil jarak dari orang banyak dan mendekat pada Yesus akhirnya mengerti arti dari perumpaan itu. Demikian kitapun diingatkan untuk mempunyai waktu berhenti sejenak, mengambil jarak dari diri sendiri, melihat secara lebih jernih yang terjadi, melihat berbagi peluang, dan akhirnya menemukan arti yang terdalam dari apa yang terjadi.

Bagaimana jika kita tidak mampu sendirian untuk mengambil jarak? Libatkanlah orang kedua atau ketiga atau keempat, yang bisa kita percayai. Ada banyak pribadi yang mempunyai anugerah kebijaksanaan. Terlebih janganlah lupa untuk datang kepada Yesus dan bertanya arti dari apa yang kita hadapi. Semoga Tuhan memberkati kita sekalian. Amin.

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN⁣

Allah Bapa sumber sukacita, kami telah Kaubuat gembira karena sabda-Mu yang berbuah berlipat ganda berkat Yesus Putra-Mu. Dengan persembahan roti anggur ini kami ingin menyatakan syukur kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.⁣

 

ANTIFON KOMUNI – Markus 4:20 ⁣

Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar dan menyambut sabda itu lalu berbuah.⁣

 

DOA PENUTUP⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber kehidupan, kami bersyukur karena bumi telah Kausuburkan lagi berkat sengsara dan wafat Yesus Putra-Mu, ialah biji gandum yang jatuh di tanah dan mati demi kehidupan kami. Demi Kristus ….

 

No Comments

Leave a Comment