Jumat, 19 Februari 2021 – Hari Jumat sesudah Rabu Abu

Fr.Diakon Rafael Sudibyo SCJ dari Komunitas SCJ Rumah Retret La Verna Padang Bulan Lampung Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA  — Mamur 30:11⁣

Tuhan telah mendengarkan suaraku dan berbelas kasih Tuhanlah penolongku.⁣

 

PENGANTAR⁣:

Pada awal Prapaskah ini, kita diingatkan akan bahaya penipuan diri. Penderitaan tetangga jauh lebih penting dari kegiatan pilihan sendiri. Menegakkan keadilan lebih diperlukan dari pres tasi matiraga Pengabdian kepada sesama menjadi pengabdian kepada Tuhan yang benar.⁣

 

DOA PEMBUKA⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakudus.⁣

bantulah kami membarui diri dengan tobat Semoga usaha matiraga yang kami mulai dapat kami selesaikan dengan hati tulus ikhlas. Demi Yesus Kristus Putra-Mu…..⁣

ATAU:⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakudus, ajarilah kami berpantang dan berpuasa seturut kehendak-Mu: berbuat amal, rukun serta bantu-membantu, agar dapat bebas dari kekuasaan jahat dan hidup dengan pantas sebagai putra dan putri Bapa yang satu dan sama. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ..⁣

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yesaya 58:1-9a

“Berpuasa yang Kukehendaki ialah engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman.”

Beginilah firman Tuhan Allah, “Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka, dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka! Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang berlaku benar dan tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyai Aku tentang hukum-hukum yang benar. Mereka suka mendekat menghadap Allah, dan bertanya, “Kami berpuasa, mengapa Engkau tidak memperhatikannya juga?” Kami merendahkan diri, mengapa Engkau tidak mengindahkan juga?” Camkanlah! Pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi, serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan cara berpuasa seperti ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi. Inikah puasa yang Kukehendaki: Mengadakan hari merendahkan diri? Menundukkan kepala seperti gelagah? Dan membentangkan kain sarung serta abu sebagai lapik tidur? Itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada Tuhan? Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki ialah: Engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan tali-tali kuk; membagi-bagikan rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah; dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian, dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar, dan lukamu akan pulih dengan segera. Kebenaran menjadi barisan depanmu, dan kemuliaan Tuhan barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan Tuhan akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia berkata: Ini Aku!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 51:3-4.5-6a.18-19

Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Atau: Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah. 

  1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku.

     

  2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.

     

  3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur. Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

 

BAIT PNGANTAR INJIL:

U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
S : (Am 5:14) Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup, dan Allah akan menyertai kamu.

 

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 9:14-15

“Mempelai itu akan diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.”

Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus, dan berkata, “Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Fr.Diakon Rafael Sudibyo SCJ

Vivat Cor Jesu per Cor Maria. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria,

Pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Dn. Rafael Sudibyo, SCJ, dari komunitas La Verna Padang bulan Pringsewu, Lampung, dalam resi – renungan singkat dehonian, edisi hari Jumat, sesudah Rabu Abu, Jumat 19 Februari 2021. Marilah kita mendengarkan sabda Tuhan, dari Injil Matius 9:14-15.

Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?”

Para pendengar Resi dehonian yang terkasih, setiap dari kita mempunyai tujuan atau cita-cita hidup masing-masing. Dalam mencapai tujuan itu, kita memerlukan ini dan itu, supaya apa yang kita akan tuju, bisa tergapai. Namun sayangnya, sering kita tidak bisa mencapai secara maksimal tujuan hidup kita itu, karena kita kadangkala malah berhenti pada sarana-sarana yang kita gunakan untuk mencapai tujuan kita itu.

Pada hari ini, Injil Matius juga mengingatkan kita kembali tentang Puasa. Puasa yang dimaksudkan oleh Yesus bukan pada sebuah rutinitas belaka, yang dapat kita jalankan setiap tahunnya, atau puasa yang hanya mengikuti kewajiban dari peraturan keagamaan. Namun puasa merupakan kebutuhan bagi kita pengikut Kristus.

Kalau kita menempatkan puasa sebagai kebutuhan bagi diri kita. Itu menandakan bahwa seluruh jiwa kita juga mengarah kepada sesuatu yang hendak kita tujuh, yaitu persatuan dengan Kristus.

Dalam perkembangannya, ada bahaya diantara kita, bahwa kita berpuasa hanya sebatas aturan dari agama kita. Kita bisa jatuh pada rutinitas yang ada. Hal ini juga yang dipermasalahkan oleh murid-murid Yohanes. Kenapa murid-murid Yesus tidak berpuasa sedangkan murid-murid Yohanes dan orang-orng farisi berpuasa?

Bagi Yesus ada waktunya setiap dari kita akan berpuasa. Namun, bagaimana mungkin saat mempelai laki-laki akan berpuasa ketika sedang bersama mempelai wanita. Seharusnya, ketika mereka bersama, yang terjadi adalah sukacita, bukan malah dukacita.

Gambaran tentang mempelai laki-laki dan perempuan adalah gambaran tentang Yesus dan para murid-Nya saat itu. Tuhan Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai mempelai laki-laki dan umat-Nya adalah sebagai mempelai wanita. Apakah mungkin mempelai wanita akan menunjukkan wajah sedih, selama pesta perkawinan itu berlangsung? Pada umumnya, suasana pesta perkawinan adalah suasana yang menggembirakan, karena banyak tamu undangan yang datang untuk menikmati pesta yang diselenggarakan oleh pengantin. Dan setiap orang yang datang ke pesta juga tidak datang dengan wajah yang sedih, mereka menunjukkan wajah yang sukacita.

Maka dari itu, pesan Yesus sangatlah jelas bagi kita semua. Ketika kita bersama mempelai laki-laki (Yesus) janganlah kita berpuasa, karena disana ada sukacita berlimpah. Namun ada waktunya kita akan berpuasa, ketika mempelai laki-laki (Yesus) diambil diantara kita. Saat Yesus tidak bersama dengan kita, karena kita jatuh dalam dosa, sebaiknya kita berpuasa.

Pada hari ini, hari Jumat, merupakan hari berpantang, mungkin ada diantara kita, menjadikan hari ini sebagai hari berpuasa. Maka dengan berpantang,atau berpuasa, kita semakin tidak menuruti nafsu lahiriah kita atau kita malah bisa mengendalikannya sehingga kita bisa semakin mendekatkan diri dengan Tuhan. Kedekatan diri kita dengan Tuhan juga bisa membuka hati kita kepada semua ciptaan Tuhan, terutama yang secitra dengan Allah, yaitu sesama kita.

Semoga Hati Kudus Yesus merajai hati kita. …… amin.

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN⁣

Allah Bapa mahakudus, semoga usaha tobat kami menjadikan kami layak di hadapan-Mu dan memberi kami kesanggupan untuk semakin mampu menguasai diri kami. Demi Kristus, ….⁣

ATAU:

Allah Bapa mahakudus, bersihkanlah kami dari noda-noda dosa berkat roti anggur ini, berkat Yesus, Putra-Mu terkasih, yang telah membela kami dengan melaksanakan kehendak Mu dan kini hidup dan bertakhta sepanjang segala masa.⁣

 

ANTIFON KOMUNI   —  Mazmur 25:4⁣

Tunjukkanlah jalan-Mu kepada kami, ya Tuhan, dan ajarkanlah hukum-Mu kepada kami.⁣

 

DOA PENUTUP⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakuasa, semoga perayaan Ekaristi ini membersihkan kami dari segala kesalahan, agar kami layak menerima kerahiman-Mu. Demi Kristus, .⁣

ATAU: ⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa tujuan hidup kami, kami bersyukur, sebab Putra-Mu telah sudi menjadi jalan hidup kami. Perkenankanlah kami selalu siap sedia menjadi rezeki bagi yang kelaparan, dan membahagiakan sesama dengan semangat pengorbanan diri kami. Demi Kristus, …⁣

1 Comment

  • Aloysia Maria Kustini Rahayuningsih Februari 19, 2021 at 8:19 am

    Terimakasih Fr Rafael Sudibjo Scj atas renungannya sangat jelas….

    Reply

Leave a Comment