Jumat, 26 Februari 2021 – Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Rm. Gregorius Jenli Imawan SCJ dari Komunitas SCJ Brussel Belgia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA  — Mazmur 25.17-18⁣⁣

Tuhan, lepaskanlah aku dari deritaku. Indahkanlah kehinaan dan kesusahanku dan hapuskanlah segala dosaku.⁣⁣

 

PENGANTAR⁣⁣

Allah kita bukanlah pembalas dendam dan penghukum. Ia tidak berkenan akan kematian orang berdosa, tetapi menghendaki agar kita sungguh hidup. Adapun syaratnya: mau mencari kesucian sejati. Garis para nabi ditarik terus oleh Yesus. Mengusahakan kesucian mengandaikan bahwa niat kita untuk berdamai dan bertobat lebih kuat dari keyakinan bahwa hanya kita sajalah yang benar. Marilah kita berdamai dengan Tuhan dan sesama.⁣⁣

 

DOA PEMBUKA⁣⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa maharahim, dalam masa tobat ini kami mempersiapkan diri untuk merayakan Paskah. Berilah kami rahmat-Mu, agar usaha kami berguna bagi kemajuan rohani kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, …⁣⁣

 

ATAU⁣⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber belas kasih, sungguh luas kesabaran-Mu dan besar belas kasih-Mu. Kami mohon, perkenankanlah kami mengikuti jalan yang benar, dan singkirkanlah segala kejahatan dari kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ..⁣⁣

 

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Nubuat Yehezkiel 18:21-28

“Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan supaya ia hidup?”

Beginilah Tuhan Allah berfirman, “Jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya, dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi, ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya. Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? firman Tuhan Allah. Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan, supaya ia hidup? Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan orang fasik, apa ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukan tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berubah setia, dan karena dosa yang dilakukannya. Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel! Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat, ataukah tindakanmu yang itdak tepat. Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya, dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. Ia insyaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, maka ia pasti hidup, ia tidak akan mati.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 130:1-2.3-4ab.4c-6.7-8

Ref. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah
atau Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan?

  1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara permohonanku.

     

  2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang bertakwa kepada-Mu.

     

  3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.

     

  4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
S :  (Yeh 18:31) Buanglah daripada-Mu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, sabda Tuhan, dan perbaharuilah hati serta rohmu.

 

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 5:20-26

“Pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu.”

Dalam khotbah di bukit berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.
Inilah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Gregorius Jenli Imawan SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Terpujilah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Romo Jenli, SCJ dari Komunitas SCJ – Brussel, Belgia dalam ReSi (Renungan Singkat) Dehonian, edisi hari Jumat, 26 Februari 2021.

Sebuah tindakan jika itu dikatakan sebagai perbuatan baik, tentunya memberikan manfaat bagi banyak orang dan tidak hanya untuk diri sendiri. Sebut saja misalnya, memberikan senyuman di pagi hari kepada semua anggota keluarga atau teman dalam lingkungan kerja. Hal ini memberikan pengaruh positif, tidak hanya pada diri yang terdukung untuk memiliki hari yang bahagia, tetapi juga bagi mereka yang menerima senyuman dari kita. Dalam diri mereka akan lahir suasana dihargai, diterima dan itu pada akhirnya melahirkan suasana hati yang positif. Namun, ada kalanya bahwa menghadirkan diri dengan bertindak dalam kebaikan itu tidaklah mudah. Pertama-tama bahwa sebelum sampai ke sana, kita sendiri harus memiliki hati yang dipenuhi dengan semagat kebaikan. Hal itu menjadi dasar karena setiap tindakan kebaikan berasal dari hati murni yang dipenuhi dengan kebaikan.

Tuhan Yesus dalam Injil pada hari ini, mengerti benar bahwa memiliki hati yang baik menjadi dasar untuk berbuat baik pula. Untuk itu, Tuhan menekankan pentingnya hati yang murni, yakni hati yang dipenuhi dengan kebaikan sebagai dasar untuk bertindak, termasuk ketika seseorang mempersembahkan korban kepada Allah: “Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahan di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahan di depan mezbah itu, dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahan itu”.

Dinamika yang menunjuk dari hati yang baik ke pada tindakan yang positif menjadi permenungan kita pada hari ini. Untuk itu, kita sungguh memerlukan rahmat Tuhan agar membantu kita dalam setiap proses pemurnian hati yang terus menerus. Memiliki hati yang baik dan itu terwujud pada tindakan yang baik, akan memberikan kebahagian bagi semua, termasuk bagi kita sendiri.  Semoga Hati Kudus Yesus, selalu memberkati kita. Amin!

 

DOA PERSIAPAN⁣⁣

Allah Bapa maha penyayang, terimalah persembahan ini sebagai tanda perdamaian antara Engkau dengan umat-Mu Semoga berkat kemurahan hati-Mu kami Kauanugerahi keselamatan Demi Kristus, …⁣⁣

 

ATAU ⁣⁣

Allah Bapa kami sumber kerukunan, semoga berkat roti anggur, berkat Yesus Putra-Mu terkasih, kami Kaukuduskan menjadi umat-Mu dan rukun bersatu padu dengan sesama. Demi Kristus, ….⁣⁣

 

ANTIFPN KOMUNI — Yehezkiel 33:11⁣⁣

Tuhan telah bersumpah: Aku menghendaki bukan supaya orang berdosa mati. melainkan supaya ia bertobat dan hidup⁣⁣

 

DOA PENUTUP⁣⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakudus, anugerah-Mu telah menyegarkan kami. Semoga kami Kausucikan dari noda hidup di masa lampau dan Kauberi bagian dalam misteri Paskah Putra-Mu. Sebab Dialah ….⁣

 

ATAU:

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber belas kasih, Engkau menyelami diri kami masing-masing sampai ke lubuk hati kami. Kami mohon. semoga kami dapat berbelas kasih kepada sesama sebagaimana Engkau sendiri berbelas kasih kepada kami. Demi Kristus…..

No Comments

Leave a Comment