Jumat, 05 Maret 2021 – Hari Biasa Pekan II Prapaskah

Rm. FX Joko Susilo SCJ dari Komunitas SCJ Bogotá – Kolombia

 
 
 
 
 

AUDIO RESI

ANTIFON PEMBUKA — Mazmur 31:2.5⁣

Ya Tuhan, kepada-Mu aku berharap dan aku takkan dikecewakan. Luputkanlah aku dari jerat musuhku, karena Engkaulah pelindungku.⁣

PENGANTAR⁣

Seperti pada hari Rabu yang lalu, kita dihadapkan dengan penderitaan. Yusup, putra kesayangan Yakub, dijual sebagai budak oleh kakak-kakaknya. la menjadi pralambang Yesus yang di khianati Yudas. Itulah yang digambarkan oleh Yesus dalam se buah cerita biasa yang mengarahkan mereka yang terbuka untuk bertobat.⁣

DOA PEMBUKA⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakuasa, semoga tapa suci ini membersihkan kami, agar dengan hati murni kami mencapai keselamatan kekal. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….⁣

ATAU⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa Yang Mahamulia, semoga kami mengakui Dia yang Kauutus untuk menganugerahkan keselamatan kepada kami. Bangunlah kami menjadi Gereja-Mu, dan jadikanlah Yesus Putra-Mu, batu sendinya, yang mempersatukan kami semua. Sebab Dialah ….⁣

BACAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kejadian 37:3-4.12.13a.17b-28

“Lihat, tukang mimpi datang, marilah kita bunuh dia.”

Israel lebih mengasihi Yusuf daripada semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itu anak yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia. Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya bahwa ayah mereka lebih mengasihi Yusuf daripada semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepada Yusuf, dan tidak mau menyapanya dengan ramah. Pada suatu hari pergilah saudara-saudara Yusuf menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem. Lalu Israel berkata kepada Yusuf, “Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka.” Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya itu, dan didapatinyalah mereka di Dotan. Dari jauh Yusuf telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada mereka, mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya. Kata mereka seorang kepada yang lain, “Lihat, tukang mimpi kita itu datang! Sekarang,marilah kita bunuh dia, dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya dengan mimpinya itu!” Ketika Ruben mendengar hal ini, ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka. Sebab itu kata Ruben: “Janganlah kita bunuh dia!” Lagi kata Ruben kepada mereka, “Janganlah tumpahkan darah! Lemparkan saja dia ke dalam sumur yang ada di padang gurun ini, tetapi janganlah apa-apakan dia.” Maksud Ruben: ia hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan membawanya kembali kepada ayahnya. Baru saja Yusuf sampai pada saudara-saudaranya, mereka pun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu. Lalu mereka membawa dia dan melemparkannya ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair. Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael yang datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladam. Mereka sedang dalam perjalanan mengangkut barang-barang itu ke Mesir. Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya itu, “Apakah untungnya kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya? Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging kita.” Dan saudara-saudaranya pun mendengarkan perkataan itu. Ketika saudagar-saudagar Midian itu lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 105:16-17.18-19.20-21

Ref. Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan Tuhan.

  1. Ketika Tuhan mendatangkan kelaparan ke atas tanah Kanaan, dan menghancurkan seluruh persediaan makanan, diutus-Nyalah seorang mendahului mereka, yakni Yusuf yang dijual menjadi budak.

     

  2. Kakinya diborgol dengan belenggu, lehernya dirantai dengan besi, sampai terpenuhilah nubuatnya, dan firman Tuhan membenarkan dia.

     

  3. Raja menyuruh melepaskan dia, penguasa para bangsa membebaskannya. Dijadikannya dia tuan atas istananya, dan pengelola segala harta kepunyaannya.

BAIT PENGANTAR INJIL: 

U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal

S : (Yoh 3:16) Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

 

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 21:33-43.45-46

“Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia.”

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi, “Dengarkanlah perumpamaan ini, seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lubang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap, lalu berangkat ke negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi para penggarap menangkap hamba-hamba itu: yang seorang mereka pukul, yang lain mereka bunuh, dan yang lain lagi mereka lempari dengan batu. Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak daripada yang semula. Tetapi mereka pun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. Akhirnya tuan itu menyuruh anaknya kepada mereka, pikirnya, ‘Anakku pasti mereka segani.’ Tetapi ketika para penggarap melihat anak itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris! Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Maka mereka menangkap dia, dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?” Kata imam-imam kepala dan tua-tua itu kepada Yesus, “Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu, dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain yang akan menyerahkan hasil kepadanya pada waktunya.” Kata Yesus kepada mereka, “Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru? Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Sebab itu Aku berkata kepadamu, Kerajaan Allah akan diambil dari padamu, dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.” Mendengar perumpamaan Yesus itu, imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mengerti bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya. Maka mereka berusaha menangkap Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Yesus nabi.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. FX. Joko Susilo SCJ

Vivat Cor Jesu per Cor Mariae

ReSi Dehonian, Jumat 5 Maret 2021 – Hari Biasa Pekan Prapaskah  II, bersama saya Rm. FX. Joko Susilo scj dari Komunitas SCJ Bogotá – Kolombia.

Para saudara yang terkasih, saya tertarik merenungkan bagaimana cara Yesus dalam mengajak orang-orang pada zamannya untuk melihat perjalanan hidup mereka. Perikopa ini disampaikan Yesus kepada imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi di Bait Allah. Kalau kita membuka perikopa sebelumnya (Mat 21,28-32) berkisah tentang perumpamaan tentang dua orang anak yang mendapat perintah dari ayahnya untuk bekerja di kebun anggur, dan perikopa setelahnya (Mat 22,1-14) adalah perumpamaan tentang perjamuan kawin. Yesus mengajak mereka dan kita untuk melihat dan belajar dari setiap perjalanan kehidupan yang dialami.

Maka melalui perikopa Injil hari ini mari kita melihat kehidupan kita, ada dua hal yang bisa kita renungkan. Pertama, Allah itu menyediakan kebun anggur bagi kita yaitu kehidupan kita dengan segala rahmat yang kita terima dan alami. Dari sini Allah memanggil kita untuk menjadi penggarap-penggarap yang baik di kebun anggurnya. Menjadi penggarap yang baik adalah penggarap yang bersyukur dan bukannya penggarap yang ngawur. Kedua, mari kita melihat ke dalam diri kita, apakah ada sikap-sikap pengggarap yang ngawur seperti dikisahkan perikopa ini? Sikap itu bisa mewujud dalam sikap lupa diri, takabur, lupa sesama dan lupa akan Tuhan?.

Semoga melalui permenungan sabda Tuhan dan niat baik kita hari ini, kita boleh senantiasa mengalami dan menjadi sarana akan pernyataan Yesus hari ini,”Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi bantu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita”.

Allah yang Maharahim melimpahkan berkat-Nya kepada kita hari ini dalam doa dan karya bersama keluarga dan komunitas kita, + Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN⁣

Allah Bapa maha pengasih, semoga upacara suci ini kami langsungkan dengan tulus ikhlas, sehingga dayanya mempengaruhi hidup kami selanjutnya. Demi Kristus, …⁣

ATAU⁣

Allah Bapa pencipta alam semesta, jadikanlah kami Gereja-Mu berkat roti anggur, yakni Yesus Kristus, Tuhan kami, batu sendi yang harus kami pegang teguh, yang hidup dan berkuasa sepanjang masa.⁣

ANTIFON KOMUNI  — Yohanes 4:10⁣

Allah menyayangi kita dan mengutus Putra-Nya sebagai kurban pepulih atas dosa kita.⁣

DOA PENUTUP⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa maha penyayang, jaminan keselamatan abadi telah kami terima. Semoga keselamatan itu kami kejar dengan segala daya upaya hingga akhirnya kami rebut berkat bantuan rahmat-Mu, Demi Kristus, ..⁣

ATAU⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa, penguasa alam semesta, kami bersyukur atas penyelenggaraan-Mu terhadap kami dengan perantaraan Putra-Mu terkasih, yang telah sudi menjadi tebusan bagi kebebasan kami. Kami mohon, semoga kami selalu memuliakan nama-Mu sekarang dan selamanya.

 

1 Comment

  • Listyawati Maret 5, 2021 at 6:53 am

    Terimakasih Romo Joko. Berkah Dalem.

    Reply

Leave a Comment