RENA Minggu, 25 April 2021 – Minggu Paskah IV

Fr. Charles Oktavianus dari Komunitas Postulat-Novisiat SCJ St. Yohanes Gisting Lampung Indonesia

 
AUDIO RENA: 

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 10:11-18

“Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya.”

Pada suatu hari Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu. Akulah gembala yang baik. Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga; mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala! Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

RENA DIBAWAKAN OLEH Fr. Charles Oktavianus

Adik-adik sebelum memulai, sekarang frater mau cerita loh, siapa yang mau dengerin frater cerita? yuk dengerin frater cerita dulu.

Ketika memasuki sebuah gereja yang sudah tua, ada seorang anak sebut saja namanya Dehon sedang mengamati sebuah salib besar dengan patung Yesus ada ditengahnya. Namun Dehon heran melihat patung itu. “Sepertinya ada sesuatu yang tidak sempurna di patung ini” pikirnya. Kemudian Dehon mulai mengamati semua bagian patung Yesus tersebut. “Ah…aku tahu sekarang….” Katanya pelan. Kemudian Dehon bertanya kepada Pastor yang ada di situ. “Pak, mengapa Yesus di situ tidak punya tangan?” Katanya sambil menunjuk ke patung.
“Benar sayang. Karena itu maukah kamu menolong Yesus?” jawab Pendeta.”Yesus butuh tanganmu untuk menolong sesama yang membutuhkan bantuanmu.”
Yesus sudah mati bagi kita karena begitu besar kasihnya kepada kita domba-dombaNya sekaligus sahabat-sahabatnya . Tetapi kita sering membuat Yesus menangis karena perbuatan kita tidak mencerminkan bahwa kita ini adalah sahabat Tuhan yang sudah diselamatkan.  Mungkin kita masih saja nakal, kita masih suka nyontek, berbohong, membantah orang tua, tidak patuh pada guru, mengejek teman, dan sebagainya. Seringkali tangan-tangan kita, kita pakai untuk melakukan sesuatu yang jahat.  Tuhan Yesus pasti sangat sedih melihatnya. Pengorbanan yang dilakukan  Tuhan Yesus menjadi sia-sia karena perbuatan nakal kita. Tuhan Yesus ingin kita menjadi tangan-tangan-Nya. Tangan Yesus selalu digunakan untuk melakukan kebaikan. Yesus mau kita melakukan kebaikan pada sesama kita. Menjadi tangan-tangan Yesus yang selalu melakukan kebaikan bagi sahabat-sahabat-Nya.

Nah Adik-adik tahu nggak kalau Minggu ini adalah Minggu Panggilan loh, sekarang frater mau tanya, siapa disini yang mengasihi Tuhan Yesus?  Wahh, pasti semuanya ya. Nah, siapa disini yang mau menjadi Pastor, bruder, atau suster? wah frater yakin pasti banyak juga ya. Nah adik-adik kalau kita mencintai dan sayang sama Tuhan Yesus dan kita ingin menjadi pastor, bruder atau suster, maka kita semua mulai dari sekarang dipanggil untuk mengasihi dan mencintai sesama kita. Mengapa? Karena dalam diri sesama kita itulah Tuhan Yesus juga hadir disitu, jadi kalau adik-adik sudah berbuat baik, mencintai dan mengasihi sesama, maka adik-adik juga sudah melakukannya untuk Tuhan dan sudah menjadi perpanjangan tangan Tuhan.  Yuk jadi Pastor, bruder dan atau suster di masa mendatang. Mari kita dengarkan suara Tuhan Yesus yang memanggil kita.

 

Penutup : Lagu Dengar Dia Panggil Nama Saya.

 

No Comments

Leave a Comment