Selasa, 01 Juni 2021 – Peringatan Wajib St. Yustinus, Martir

Rm. Thomas Suratno SCJ dari Komunitas SCJ Jakarta Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mzm 119: 85.46 

Orang sombong menggali lubang bagiku, mereka tidak mempedulikan perintah-Mu Aku akan berbicara tentang hukum-Mu, Aku tidak malu di hadapan para raja.

PENGANTAR: 

Tiada orang dengan akal budi sehat akan mengingkari kebenaran demi kesesatan,” demikianlah reaksi Yustinus ketika mendengar putusan hukuman mati atas dirinya. la seorang pencari kebenaran, dilahirkan di Sikhem Samaria sekitar tahun 100, tetapi bukan orang Yahudi. Semua filsafat pada zamannya dipelajarinya untuk menemukan jawaban atas keragu-raguan dan persoalan yang timbul di benaknya Kebetulan ia menemukan Kitab Suci. Di situlah ia menemukan jawaban yang dicari -carinya. Ia bertobat dan menjadi pengikut Kristus yang bersemangat. Ia mewartakan Injil terutama di Roma tanpa meghiraukan larangan, ancaman atau penganiayaan. Keberaniannya minta kurban nyawanya sekitar tahun 165 pada zaman Kaisar Markus Aurelius.

DOA PEMBUKA: 

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber hikmat kebijaksanaan, dengan kebodohan salib Engkau telah mengajarkan kebijaksanaan Yesus Kristus, Putra-Mu kepada Santo Yustinus, martir. Pada hari peringatannya ini kami mohon, berilah kami kekuatan, agar sanggup menolak segala yang menjauhkan kami daripada-Mu. Berilah pula kami rahmat-Mu agar selalu setia dalam iman Demi Yesus Kristus, Putra-Mu,……

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Tobit 2:9-14

“Semakin aku diolesnya dengan obat, semakin buta mataku, karena bintik-bintik putih itu.”

Pada malam sesudah menguburkan jenazah, aku, Tobit, membasuh diri. Lalu aku pergi ke pelataran rumah dan tidur dekat pagar temboknya. Mukaku tidak tertudung karena udara panas. Aku tidak tahu bahwa ada burung pipit di tembok tepat di atas diriku. Maka jatuhlah tahi hangat ke dalam mataku, lalu muncullah bintik-bintik putih. Aku pun lalu pergi kepada tabib untuk berobat. Tetapi semakin aku diolesnya dengan obat, semakin buta mataku karena bintik-bintik putih itu, sampai buta sama sekali. Empat tahun lamanya aku tidak dapat melihat. Semua saudaraku merasa sedih karena aku. Dua tahun lamanya aku dipelihara oleh Ahikar sampai ia pindah ke kota Elumeis. Di masa itu isteriku Hana mulai memborong pekerjaan wanita. Pekerjaan itu pun diantarkannya kepada para pemesan dan ia diberi upahnya. Pada suatu hari, yaitu tanggal tujuh bulan Dustrus, diselesaikannya sepotong kain, lalu diantarkannya kepada pemesan. Seluruh upahnya dibayar, dan ditambah juga seekor anak kambing jantan untuk dimakan. Tetapi setibanya di rumahku anak kambing itu mengembik. Maka aku memanggil isteriku dan bertanya, “Dari mana anak kambing itu? Apa itu bukan curian? Kembalikanlah kepada pemiliknya! Sebab kita tidak boleh makan barang curian!” Sahut isteriku, “Kambing itu diberikan kepadaku sebagai tambahan upah.” Tetapi aku tidak percaya kepada isteriku. Maka kusuruh dia mengembalikan anak kambing itu kepada pemiliknya. Karena perkara itu, aku sangat malu karena isteriku. Tetapi dia membantah, katanya, “Apa gunanya kebajikanmu? Apa faedahnya semua amalmu itu? Lihat saja apa gunanya bagimu!”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 112:1-2.7bc-8.9

Ref. Hai orang jujur teguh, penuh kepercayaan kepada Tuhan.

  1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.

  2. Ia tidak takut kepada kabar buruk, hatinya tabah, penuh kepercayaan kepada Tuhan. Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia mengalahkan para lawannya.

  3. Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Luk 20:25) Berikanlah kepada kaisar yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah yang menjadi hak Allah.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 12:13-17

“Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah.”

Pada waktu itu beberapa orang Farisi dan Herodian disuruh menghadap Yesus, untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya, “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur. Engkau tidak takut kepada siapa pun, sebab Engkau tidak mencari muka, tetapi dengan jujur mengajarkan jalan Allah. Nah, bolehkah kita membayar pajak kepada kaisar atau tidak?” Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka, “Mengapa kalian mencobai Aku? Tunjukkanlah suatu dinar untuk Kulihat!” Mereka menunjukkan sekeping dinar. Lalu Yesus bertanya, “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka, “Gambar dan tulisan kaisar.” Maka Yesus berkata kepada mereka, “Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar, dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah!” Mereka sangat heran mendengar Dia.

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Thomas Suratno SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat Resi Dehonian yang terkasih, jumpa lagi dengan saya, Romo Thomas Suratno SCJ, dari komunitas SCJ Jakarta-Indonesia, dalam Renungan Singkat RESI pada hari ini, Selasa, 01 Juni 2021 – HARI BIASA dalam Pekan Biasa IX – Pw St. Yustinus.

Sahabat Resi yang terkasih, Yesus menyerahkan semua perkara hidup-Nya kepada Bapa-Nya. Dalam warta Injil, kita dengar bahwa Yesus dijebak dengan pertanyaan tentang pembayaran pajak: Bolehkah membayar pajak kepada kaisar atau tidak?. Jika Yesus menjawab “boleh“, berarti ia mendukung kaisar di Roma, Ia mendukung penjajah bangsa-Nya, sehingga Ia bisa dikategorikan sebagai pengkhianat bangsa.  Bila Yesus menjawab “Tidak”, berarti Ia dapat dipenjarakan karena melawan perintah kaisar. Namun, Yesus berhasil lolos dari jebakan orang-orang Farisi dan Herodian yang memusuhi-Nya. Pastilah Yesus penuh dengan Roh Kudus, sehingga Ia dapat membedakan mana yang menjadi hak Allah dan mana yang menjadi hak manusia.

Pada dasarnya, Sahabat Resi yang terkasih, sifat dari sebuah pertanyaan adalah netral. Namun kemudian pertanyaan itu menjadi berpihak karena dibelakangnya ada modus-modus tersembunyi. Pertanyaan menjadi menjerumus karena pertanyaan itu disampaikan dengan bayangan agenda tersembunyi. Pertanyaan orang Farisi dan Herodian dengan jelas dikatakan untuk menjerat Yesus. Bayangan tersembunyi itu adalah usaha untuk memasukkan Yesus dalam jerat hukum. Jawaban Yesus diharapkan menjadi blunder dan akhirnya mereka bisa mempidana Yesus dengan jawaban itu. Tapi hasilnya? Mereka justru terheran dengan apa yang Yesus lakukan.

Sahabat Resi yang terkasih, Tidak jarang hidup kita juga dihadapkan pada situasi yang tidak mudah seperti itu. Menjawab salah, tidak menjawab juga salah. Tetapi ternyata selalu ada jalan kebijaksanaan untuk dapat melalui jebakan semacam itu. Sering kali yang terjadi adalah kita tidak mampu melihat celah kebijaksanaan yang seperti Yesus lakukan. Akibatnya adalah akhir dari itu kita menjadi orang yang bersalah, padahal belum tentu kita melakukannya.

Akhir-akhir ini Sahabat Resi yang terkasih, ada banyak fenomena persekusi. Media sosial yang kita pakai pada dasarnya netral. Namun kemudian menjadi sumber bencana karena kita kurang mampu untuk melihat celah kebijaksanaan dalam menggunakannya. Komentar, pandangan, gurauan, dan cuitan kita dengan mudah dipakai untuk memukul diri kita sendiri. Di satu sisi memang tidak dibenarkan sekelompok orang mengintimidasi pihak tertentu karena media sosialnya, namun disisi lain juga tidak bijak jika kita berkomentar sekenanya dalam media sosial.

Sahabat Resi yang terkasih, Yesus hari ini mengingatkan kita agar kita mampu bertindak bijaksana, bahkan mampu bertindak secara ilahi. Apa yang wajib kita berikan kepada Allah, mari kita berikan. Demikian juga apa yang wajib kita berikan kepada kaisar, mari kita berikan. kalau kita berkomentar atau menulis sesuatu dalam medsos, kita harus berani atau siap bertanggungjawab atas apa yang kita tuliskan. Maka jika memang menuliskan kebenaran, tulislah dengan gagah berani, dan hadapilah dengan iman dan nalar benar. Jika kita memiliki kesulitan hidup, marilah kita serahkan kepada Tuhan, karena di dalam Dia pasti ada jalan keluarnya. Manusia mempunyai banyak macam masalah, tetapi Tuhan selalu punya solusi.

DOA: Ya Allah Bapa di surga, berilah aku keberanian atas kebenaran iman yang kuyakini tentang Yesus putra-Mu, Tuhan dan Juselamat-ku. Semoga aku menjadi orang sungguh beriman sehingga berani dan dapat mempertanggungjabkan apa yang aku yakini tanpa tipu-tipu namun sungguh karena iman dan kepercayaanku kepada-Mu. Terpujilah Engkau kini dan sepanjang segala masa. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAH

Allah Bapa, daya kekuatan kami, semoga kami pantas merayakan misteri penyelamatan yang sudah dibela dengan gigih oleh Santo Yustinus sampai mengurbankan nyawanya. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI — Lih. 1 Kor 2:2

Tiada ilmu yang kuajarkan selain Yesus Kristus yan tersalib.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa. Allah Bapa kami yang mahamurah hati, kami telah Kausegarkan dengan santapan suci. Semoga seurut teladan Santo Yustinus, martir-Mu, kami selalu bersyukur atas segala rahmat yang kami terima. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami

 
 

1 Comment

  • Herlin djunaidy Mei 31, 2021 at 8:24 pm

    Amin

    Reply

Leave a Comment