![](https://resi.dehonian.or.id/wp-content/uploads/2020/12/gatotscj.gif)
Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas Provinsialat SCJ Palembang Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 85:13
Kasih dan kesetiaan akan bertemu keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan.
PENGANTAR:
Semakin orang membiarkan diri dibimbing oleh Roh, semakin ia dibebaskan dari kebutaannya untuk menemukan cahaya Injil. Maka tuntutan Yesus untuk pengudusan menjadi lebih berat dari Perjanjian Lama. Adapun tuntutan-Nya ialah agar saling memaafkan dengan tulus ikhlas. kita
DOA PEMBUKA
Marilah berdoa: Allah Bapa maha pengasih, kami mohon curahilah kami Roh Kudus, agar dapat melihat siapakah Engkau sebenarnya. Semoga cahaya- Mu menyinari hidup kami, dan semoga cinta kasih dan kebebasan semakin berkembang dengan suburnya di tengah-tengah kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus 3:15-4:1.3-6
“Allah membuat terang-Nya bercahaya dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah.”
Saudara-saudara, memang benar, setiap kali orang-orang Israel membaca kitab Musa ada selubung yang menutup hati mereka, sampai pada hari ini. Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya. Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Dan dengan muka yang tidak terselubung kita semua mencerminkan kemuliaan Allah. Dan karena kemuliaan itu datang dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar. Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati. Jika Injil yang kami wartakan masih tetap tertutup maka hanya tertutup untuk mereka yang akan binasa, yaitu orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang tidak lain adalah gambaran Allah sendiri. Sebab yang kami wartakan bukan diri kami sendiri! Yang kami wartakan adalah Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan kami sendiri sebagai hambamu karena kehendak Yesus. Sebab Allah yang telah bersabda, “Dari dalam gelap akan terbit terang!” Dialah juga yang membuat terang-Nya bercahaya dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 85:9ab-10.11-12.13-14
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
-
Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya. Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
-
Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
-
Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (Mat 13:34) Perintah baru Kuberikan kepada kalian, sabda Tuhan, yaitu supaya kalian saling mengasihi, sebagaimana Aku telah mengasihi kalian. Alleluya.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 5:20-26
“Barangsiapa marah terhadap saudaranya harus dihukum.”
Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kalian telah mendengar apa yang disabdakan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya, harus dihukum! Barangsiapa berkata kepada saudaranya: ‘Kafir!’ harus dihadapkan ke mahkamah agama, dan siapa yang berkata: ‘Jahil!’ harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah, dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dia di tengah jalan, supaya lawanmu jangan menyerahkan engkau kepada hakim, dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar utangmu sampai lunas.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ
Vivat Cor Jesu, Per Cor Marie… Hiduplah Hati Kudus Yesus, melalui Hati Maria…
Sahabat Resi Dehonian yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Jumpa Kembali Bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Palembang dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Jumat, 10 Juni 2021, dalam masa Biasa Pekan ke 10 yang bertepatan dengan Novena menyambut Hari Raya Hati Kudus Yesus hari yang ke 9. Semoga belas kasih, kerahiman, serta berkat melimpah dari Hati Yesus yang Maha Kudus turun atas kita semua. Amin
Tema Resi kita kali ini adalah: “Memiliki Kualitas yang lebih” Mari kita persiapakan hati untuk mendengarkan bacaan hari ini. Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin
Saudari-saudara sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Pada hari ini kita mendengar salah satu isi kotbah Yesus di bukit. Tuhan menghendaki para muridnya memiliki kerohanian yang mendalam, yang melebihi kerohanian para ahli taurat dan orang-orang farisi yang pada waktu itu dipandang sebagai orang yang ahli dalam keagamaan dan kerohanian. Lalu apa yang bisa kita pahami dan kita coba wujudnyatakan dalam hidup kita sehari-hari? Saya menawarkan 3 hal:
-
Tuhan Yesus menghendaki penghayatan keagamaan / kerohanian kita lebih mendalam lagi. Para sahabatku, menghayati keagamaan kita atau hidup kita sebagai orang Kristen tidak cukup pada pengetahuan dan pelaksanaan peraturan atau hukum-hukum agama atau gereja, apa lagi menjadi katolik atau Kristen hanya karena warian dari orangtua saja. Namun penghayatan kegamaan kita harus dilandasi dengan semangat dasar yaitu cinta kasih kepada Tuhan dan sesama. Dengan demikian kalau dasarnya adalah cinta, jangankan membunuh, marah, dendam, bahkan berkata kasarpun tidak boleh. Inilah yang dimaksud dengan penghayatan yang benar oleh Tuhan Yesus.
-
Tuhan Yesus mengendaki kita lebih bijaksana dalam berkata-kata. Tuhan Yesus memberi pemahaman yang lebih bagaimana kita harus bertindak bijaksana dalam berkata-kata. Bagi Tuhan pembunuhan bukan sekedar menghabisi atau melenyapkan nyawa orang lain saja, namun juga bisa berbentuk membunuh karakter seseorang dan itu artinya pembunuhan tidak hanya dengan senjata pedang, senapan, atau pemukul besi, namun juga bisa berupa kata-kata baik lesan maupun tulisan. Yang menjadi kurnam bukan hanya fisik tetapi juga perasaan dan psikis manusia. Bisa jadi membawa pertumpahan darah dan dendam yang berkepanjangan. Karena itu Tuhan menghendaki kita berhati-hatilah dan bijaksalah dalam berkata-kata. Janganlah dari mulut kita keluar kata-kata dan dari tangan kita keluar tulisan yang menyebarkan fitnah, ujaran kebencian, menyebarkan hoax sehingga membunuh karakter sesama kita.
-
Tuhan menghendaki kita untuk melaksanakan iman kita secara benar. Banyak orang mengaku beragama, bahkan menggunakan pakaian kebesaran keagamaan, berkalung tasbih/rosario, namun sikap dan perbuatan mereka tidak mencerminkan keagamaan / iman mereka. Tuhan Yesus mengehendaki agar kita mempraktekan keagaman kita dengan dilandasi iman yang benar. Bukan hanya jatuh pada ritus keagamaan saja, namun juga melaksanakan iman kita dalam perbuatan kita. Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya mati. (Yakobus 2:17) Kita bukan hanya pendengar sabda tetapi juga harus menjadi pelaksana sabda.
No Comments