Sabtu, 19 Juni 2021 – Hari Biasa Pekan XI

Fr. Diakon Rafael Sudibyo SCJ dari Komunitas Rumah Retret La Verna Padang Bulan Pringsewu Lampung – Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA — Mazmur 34:9

Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

PENGANTAR: 

Paulus selalu membanggakan kelemahannya, sebab di situlah kekuatan Kristus terasa. Di alam bebas pun makhluk yang pa ling lemah menampakkan betapa besar perhatian Allah kepada nya. Dalam Injil terdengar ajakan untuk tidak terlalu memen tingkan yang duniawi. Sebagai Bapa, Allah memperhatikan semua orang.

DOA PEMBUKA: 

Marilah berdoa: Allah Bapa Raja kedamaian, semoga datanglah kerajaan-Mu dalam diri kami, dan semoga kami Kaupenuhi dengan Roh Kudus, agar dapat ikut serta menangani karya-Mu, mau membangun kedamaian yang tetap. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus 12:1-10

“Aku suka bermegah atas kelemahanku.”

Saudara-saudara, aku harus bermegah, sekalipun hal ini memang tidak ada faedahnya. Namun demikian aku hendak memberitakan penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan. Aku tahu tentang seorang Kristen, empat belas tahun yang lalu, entah di dalam tubuh, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allahlah yang tahu orang itu tiba-tiba diangkat ke surga, ke tingkat yang ketiga. Aku juga tahu tentang orang itu (entah di dalam tubuh, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah lah yang tahu) ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia. Atas orang itu aku hendak bermegah, tetapi atas diriku sendiri aku tidak akan bermegah, selain atas kelemahan-kelemahanku. Sebab sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh lagi, karena aku mengatakan kebenaran. Tetapi aku menahan diriku, supaya jangan ada orang yang menilai aku lebih daripada yang mereka lihat padaku atau yang mereka dengar dari padaku. Saudara-saudara, agar aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, aku diberi suatu duri dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, agar aku jangan meninggikan diri. Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku, “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu aku terlebih suka bermegah atas kelemahanku, agar kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, siksaan, kesukaran, penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 34:8-9.10-11.12-13

Ref. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan, kecaplah betapa sedapnya Tuhan.

  1. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

  2. Takutlah akan Tuhan, hai orang-orangnya yang kudus, sebab orang yang takut akan Dia takkan berkekurangan. Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan tidak kekurangan suatu pun.

  3. Marilah anak-anak, dengarkanlah aku, takut akan Tuhan akan Kuajarkan kepadamu! Siapakah yang menyukai hidup? Siapakah yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik?

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya.
U : (2 Kor 8:9) Yesus Kristus telah menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, agar berkat kemiskinan-Nya, kalian menjadi kaya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 6:24-34

“Jangan khawatir akan hari esok.”

Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, apa yang hendak kalian makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, apa yang hendak kalian pakai. Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan, dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai, dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, toh diberi makan oleh Bapamu yang di surga. Bukankah kalian jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kalian yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapakah kalian kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal. Namun Aku berkata kepadamu, Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan esok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan lebih lagi mendandani kalian, hai orang yang kurang percaya? Maka janganlah kalian kuatir dan berkata, ‘Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?’ Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di surga tahu, bahwa kalian memerlukan semuanya itu. Maka carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kalian kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

RESI DIBAWAKAN OLEH Diakon Rafael Sudibyo SCJ

Vivat Cor Jesu per Cor Maria. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Dn. Rafael Sudibyo, SCJ, dari komunitas La Verna Padang bulan Pringsewu, Lampung, dalam resi – renungan singkat dehonian, edisi hari Sabtu, Hari Biasa Pekan Biasa XI, Sabtu 19 Juni 2021.

Saudara/I para pendengar Resi Dehonian yang terkasih, dalam masa pandemic seperti sekarang ini, kita selalu khawatir kalau ada orang yang berkunjung ke rumah kita. Kita khawatir kalau-kalau orang yang datang ke rumah kita atau saat berjumpa dengan kita, ternyata membawa virus. kadang kita khawatir akan masa depan kita, khawatir akan pekerjaan kita, khawatir akan ini dan itu. Dan rasa khawatir ini, tidak bisa hilang dari dalam diri kita.

Rasa khawatir dalam diri kita memiliki porsinya sendiri-sendiri, ada orang yang kekhawatirannya sangat besar, ada pula yang kehawatirannya kecil. Bahkan kadang kita khawatir tanpa alasan dan berlebihan, sehingga bisa mengganggu pola hidup kita. Maka, apakah kita perlu khawatir?

Yesus dalam injil pada hari ini telah mengatakan kepada kita “Siapakah di antara kalian yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehatsa saja pada jalan hidupnya?” Lalu, kekhawatiran hidup kita itu, apakah bisa mengubah hidup kita menjadi lebih baik? Jawabannya, Tidak. Karena kalau kita merasa khawatir terus menerus, kita tidak akan leluasa menjalani hidup kita, karena selalu di bayang-bayangi ketakutan dalam diri kita.

Karena selalu di bayang-bayangi ketakutan dalam diri itu, kita tidak bisa fokus pada setiap kegiatan atau aktivitas hidup kita. Maka dari itu, kita perlu membiasakan diri dan menjadikan diri kita pribadi yang bisa berdamai dengan kekhawatiran dalam diri kita.

Dengan iman, kepercayaan, dan berserah diri pada Allah, kita bisa menghilangkan kekhawatiran dalam hidup kita itu. Karena Yesus pernah berkata, “Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kalian, hai orang yang kurang percaya? “ Sangatlah jelas bagi kita, bahwa kekhawatiran itu terjadi karena diri kita kurang percaya akan segala kehendak yang Allah berikan kepada kita. Kita tidak boleh tinggal diam saja, untuk “menikmati” kehendak Allah itu, maka perlu adanya kerjasama antara kita dengan Allah, supaya yang dikehendaki Allah terjadi dalam diri kita.

Ada pepatah mengatakan “manusia punya kehendak, namun Allah yang menyelesaikannya” dengan kata lain mau mengatakan bahwa kita perlu berserah diri kepada Allah. Dengan berserah diri, hidup kita akan dituntun oleh Allah. Maka, mari kita percaya dan berserah diri pada Dia yang telah menyertai segala rencana hidup kita. Semoga Hati Kudus Yesus merajai hati kita. …… amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa maha pengasih, berkat roti anggur ini perkenankanlah kami menikmati pemeliharaan-Mu serta semakin mengimani Engkau seturut teladan Putra-Mu Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI  – II Korintus 8-9

Yesus Kristus telah menjadi miskin, sekalipun la kaya, agar kalian menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber kebahagiaan, kami mohon limpahkanlah Roh Kudus kepada kami dan semoga perhatian kami Kauarahkan kepada kebahagiaan sesama. Semoga kekayaan kami berupa kebaikan hati dan belas kasih kepada sesama. Demi Kristus, ….

 
 
 

1 Comment

  • Herlin djunaidy Juni 18, 2021 at 8:46 pm

    Amin
    Bgm caranya kita bisa berserah diri secara total akan kehendak Allah?
    Smg lewat doa dan tuntunan Roh Kudus, kita bisa dibimbing utk jd baik utk.beroleh keselamatan dari Allah.
    Terima kasih.

    Reply

Tinggalkan Balasan ke Herlin djunaidy Cancel Reply