Minggu, 04 Juli 2021 – Hari Minggu Biasa XIV

Rm. Hubertus Aditya Prabowo SCJ dari komunitas SCJ Prawang Riau – Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Bdk. Mzm. 48:10-11

Kami mengenangkan kasih setia-Mu ya Allah, dalam rumah daMu yang kudus. Seperti nama-Mu memenuhi seluruh bumi, demikian juga kemasyhuran-Mu, ya Allah; tangan kanan Mu penuh dengan keadilan.

PENGANTAR: 

Adanya perasaan kecewa dan patah hati, kehilangan se mangat, merupakan hal yang wajar dialami ketika sese orang mengalami penolakan. Penolakan selalu dialami para nabi, bahkan Yesus pun mengalami hal yang sama. Namun, penolakan tidak dibalas Yesus dengan kemarahan, tetapi justru dengan sikap yang lemah lembut. Cinta akan perutusan menjadi pondasi dasar untuk mengatasi pe nolakan yang dialami. Kita diteguhkan melalui Ekaristi ini agar menghayati kelembutan hati dalam menghadapi pe nolakan yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari.

DOA PEMBUKA: 

Marilah kita berdoa : (hening sejenak) Allah Bapa yang penuh kasih, Engkau telah mengutus pu tra-Mu untuk menyapa dan mengajar kami. Kami mohon bukalah hati kami untuk mengenal, mengagumi dan mene rima-Nya. Berilah kami keberanian untuk menjadi saksi Nya di lingkungan hidup kami. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. U : Amin.

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Nubuat Yehezkiel 2:2-5

“Mereka adalah kaum pemberontak! Tetapi mereka akan mengetahui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka.”

Sekali peristiwa, kembalilah rohku ke dalam tubuhku, dan aku ditegakkannya. Maka aku mendengar Allah yang berbicara dengan aku. Beginilah firman-Nya, “Hai anak manusia, Aku mengutus engkau kepada orang Israel, kepada bangsa yang memberontak melawan Aku. Mereka dan nenek moyang mereka telah mendurhaka terhadap Aku sampai hari ini juga; mereka keras kepala dan tegar hati! Kepada keturunan inilah Aku mengutus engkau! Kepada mereka harus kaukatakan: Beginilah firman Tuhan Allah. Dan entah mereka mendengarkan entah tidak, sebab mereka adalah kaum pemberontak, mereka akan mengetahui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 123:1-2a.2bcd.3-4

Ref. Tuhan, sudi dengarkan rintihan umat-Mu.

  1. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, Engkau yang bersemayam di surga, seperti mata para hamba laki-laki, memandang kepada tangan tuannya.

  2. Seperti mata hamba perempuan, memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada Tuhan, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

  3. Kasihanilah kami, ya Tuhan, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan; sudah cukup kenyang jiwa kami dengan olok-olok orang yang merasa aman, dengan penghinaan orang-orang yang sombong.

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus 12:7-10

“Aku lebih suka bermegah atas kelemahanku, agar kuasa Kristus turun menaungi aku.”

Saudara-saudara, agar aku jangan meninggikan diri karena penyataan luar biasa yang aku terima, aku diberi suatu duri dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk mengecoh aku, agar aku jangan meninggikan diri. Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku, “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu aku lebih suka bermegah atas kelemahanku, agar kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, kesukaran, penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Luk 4:18) Roh Tuhan ada pada-Ku Ia mengutus Aku menyampaikan Kabar Baik kepada orang miskin.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 6:1-6

“Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri.”

Sekali peristiwa, Yesus tiba kembali di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Yesus mulai mengajar di rumah ibadat, dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia. Mereka berkata, “Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian, bagaimana dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria? Bukankah Ia saudara Yakobus, Yoses dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?” Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, “Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.” Maka Yesus tidak dapat mengadakan satu mujizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. Yesus merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Hubertus Aditya Prabowo SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Injil hari ini; menyatakan kepada kita bahwa tak ada tempat seistimewa Nazaret. Selama tiga puluh tahun Anak Allah tinggal di kota itu. Selama itu pula penduduk Nazaret menyaksikan bagaimana Dia hidup.

Yesus meninggalkan Nazaret sebagai tukang kayu. Ia kembali ke sana sebagai seorang rabbi, lengkap dengan murid-murid. Saat Yesus mengajar di rumah ibadat pada hari Sabat mungkin merupakan saat pertama kali orang-orang di daerah itu mendengar Dia mengajar. Bagaimana reaksi mereka? Mereka heran dan bertanya-tanya. Sepengetahuan mereka, Yesus adalah anak tukang kayu. Di dalam budaya Yahudi pada waktu itu, anak seorang tukang kayu akan diajar untuk menjadi tukang kayu juga. Lalu dari mana Yesus mendapat kemampuan dan kuasa untuk mengajar? Pengenalan mereka terhadap keluarga dan kehidupan Yesus sebelumnya membuat mereka sulit menerima bahwa Ia bukan manusia biasa. Keheranan mereka bukanlah wujud kekaguman melainkan suatu gugatan karena tidak dapat menerima kenyataan itu. Bagaimana reaksi Yesus? Yesus menerima penolakan itu sebagai bagian dari harga yang harus dibayar (ayat 4). Penolakan orang Nazaret untuk percaya pada Yesus membuat Yesus tidak mengadakan banyak mukjizat di tempat itu (ayat 5-6a). Ketidakpercayaan mereka membuat Tuhan tidak berkarya. Karya Tuhan bukan untuk ditonton, tetapi untuk diimani.

Salah satu “penekanan” dalam Injil Markus adalah Yesus melakukan mukjizat sebagai respons terhadap iman dalam diri seseorang (band. Kis. 14:9-10). Yang dimaksud bukanlah orang yang belum percaya, melainkan orang yang menolak untuk percaya. Orang-orang semacam ini bukan belum mengenal Yesus sama sekali. Mereka sudah mendengar pengajaran Yesus. Mereka juga sudah mendengar berita-berita tentang mukjizat yang Dia lakukan. Namun respons mereka adalah tidak mau percaya. Lalu untuk apa Tuhan menunjukkan karya dan kuasa-Nya terhadap orang semacam itu? Bila berharap mukjizat-Nya terjadi atas diri kita, mari kita tanya diri sendiri: makin berimankah kita pada Yesus?

DOA UMAT: 

I : Tuhan Yesus mengajari kita untuk tetap setia dan teguh me wartakan karya keselamatan Allah meski mengalami ber bagai macam tantangan dan kesulitan. Marilah kita pan jatkan doa kepada Allah Bapa agar kita mampu siap sedia dalam mengikuti Sabda-sabda-Nya.

L : Bagi Sri Paus, para Uskup dan para Imam. Ya Bapa, semoga Sabda kenabian para pemimpin Gereja di dengarkan dan diperhatikan oleh semua orang yang ber kehendak baik. Kami mohon …

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L : Bagi para orang tua dan para pendidik. Ya Bapa, dampingilah para orang tua dan para pendidik dalam melaksanakan tugas mereka, agar dapat membimbing kaum muda menuju kedewasaan yang penuh sesuai dengan kehendak-Mu. Kami mohon …

U :  Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L : Bagi para penganggur: Ya Bapa, berilah pekerjaan yang layak kepada para pengang gur, dan juga berilah mereka semangat bekerja penuh kese tiaan serta ketekunan. Kami mohon…

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L : Bagi kita bersama: Ya Bapa, semoga kami tetap setia dalam mewartakan karya keselamatan-Mu meski mengalami berbagai tantangan dan kesulitan dalam hidup kami. Kami mohon …

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

I : Bapa Yang Mahabaik, dengarkanlah doa-doa kami dan ban tulah kami dalam kelemahan kami. Perkenankanlah kami lebih menghayati keutamaan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami. U : Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN: 

Ya Allah, berkenanlah menerima persembahan yang kami unjukkan kepada-Mu sebagai ungkapan kesediaan kami untuk menerima dan mengimani Putra-Mu. Semoga dengan demikian kami pun mengalami karya penyelamatan-Nya. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami. U: Amin.

ANTIFON KOMUNI – Mzm. 34:9

Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berharap pada-Nya!

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah kita berdoa. Ya Allah, kami bersyukur karena Putra-Mu telah menjadi kekuatan bagi kami, umat-Mu yang lemah ini. Semoga dengan menerima kehadiran-Nya, kami tumbuh dan ber kembang menjadi pribadi yang penuh cinta kasih dalam membangun dunia sambil mengharapkan datang-Nya du nia baru yang Kaujanjikan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. U : Amin.

No Comments

Leave a Comment