Rabu, 07 Juli 2021 – Hari Biasa Pekan XIV

Rm. Anselmus Inharjanto SCJ dari Komunitas SCJ Seminari St. Paulus Palembang Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 33:18-19

Pandangan Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut, dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

PENGANTAR: 

Yusup telah dijual oleh saudara-saudaranya. Kelak di istana Firaun ia amat kuasa. Ia dapat membalas dendam. Namun, ia membalas kejahatan dengan kebaikan. Yesus akan menarik garis lurus itu. Para murid diharapkan melakukan hal yang sama. Seperti Dia sendiri mereka diutus mencari yang hilang tanpa menghiraukan deritanya sendiri.

DOA PEMBUKA

Marilah berdoa: Allah Bapa Raja damai, semua yang haus akan keadilan dan kedamaian Kausinari cahaya pengharapan dalam diri Yesus Putra-Mu terkasih. Perkenankanlah pula kami menjadi saksi warta sukacita itu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kejadian 41:55-57; 42:5-7a.17-24a

“Kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita.”

Sekali peristiwa seluruh negeri Mesir menderita kelaparan, dan rakyat berteriak meminta roti kepada Firaun. Maka berkatalah Firaun kepada semua orang Mesir, “Pergilah kepada Yusuf, perbuatlah apa yang akan dikatakannya kepadamu.” Kelaparan itu melanda seluruh bumi. Maka Yusuf membuka semua lumbung dan menjual gandum kepada orang Mesir, sebab kelaparan itu makin hebat di tanah Mesir. Juga dari seluruh bumi datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf, sebab kelaparan itu menghebat di seluruh bumi. Di antara orang yang datang membeli gandum itu terdapatlah pula anak-anak Israel, sebab tanah Kanaan pun ditimpa kelaparan. Sementara itu Yusuf telah menjadi mangkubumi di negeri itu; dialah yang menjual gandum kepada seluruh rakyat negeri itu. Maka ketika saudara-saudara Yusuf datang, kepadanyalah mereka menghadap, dan kepadanyalah mereka sujud dengan mukanya sampai ke tanah. Yusuf melihat saudara-saudaranya dan segera mengenal mereka. Tetapi ia berlaku seolah-olah ia seorang asing bagi mereka. Dan dimasukkannyalah mereka semua ke dalam tahanan tiga hari lamanya. Pada hari ketiga berkatalah Yusuf kepada mereka, “Buatlah begini, maka kalian akan tetap hidup, sebab aku takut akan Allah. Jika kalian orang jujur, biarkanlah seorang saudaramu tetap tinggal terkurung dalam rumah tahanan, tetapi kalian boleh pulang dengan membawa gandum untuk meredakan kelaparan seisi rumah. Tetapi saudaramu yang bungsu harus kalian bawa kepadaku sebagai tanda bukti bahwa perkataanmu benar. Kalau begitu kalian tidak akan mati.” Demikianlah diperbuat mereka. Mereka berkata seorang kepada yang lain, “Betul-betul kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita Yusuf! Bukankah kita melihat betapa besar kesesakan hatinya ketika ia memohon belas kasih kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya! Itulah sebabnya kesesakan ini menimpa diri kita.” Lalu Ruben menjawab mereka, “Bukankah dahulu kukatakan kepadamu, ‘Janganlah kamu berbuat dosa terhadap anak itu!’ Tetapi kamu tidak mendengarkan perkataanku. Sekarang darahnya dituntut dari pada kita.” Tetapi mereka tidak tahu, bahwa Yusuf mengerti perkataan mereka, sebab mereka memakai juru bicara. Maka Yusuf mengundurkan diri dari mereka, lalu menangis. Kemudian ia kembali kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 33:2-3.10-11.18-19

Ref. Semoga kasih setia-Mu menyertai kami, ya Tuhan, sebab kami berharap kepada-Mu.

  1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak-sorai!

  2. Tuhan menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa. Tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun temurun.

  3. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Markus 1:15) Kerajaan Allah sudah dekat; bertobatlah dan percayalah kepada Injil. Alleluya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 10:1-7

“Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel!”

Pada suatu hari Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi mereka kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan melenyapkan segala penyakit serta segala kelemahan. Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas, saudaranya; Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes, saudaranya; Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius, pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus. Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus, dan Ia berpesan kepada mereka, “Janganlah kalian menyimpang ke jalan bangsa lain, atau masuk ke dalam kota Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan wartakanlah, ‘Kerajaan Surga sudah dekat’.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Anselmus Inharjanto SCJ

Vivat Cor Iesu, Per Cor Mariae. Terpujilah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Hari ini kita merenungkan Injil Matius 10:1-7. Apa bedanya “murid” dan “rasul”? Mari perhatikan baik-baik perikopa hari ini. Kalimat pertama disebut “murid”, namun di kalimat kedua, disebut kata “rasul”. Konteksnya adalah Yesus memanggil atau memilih orang-orang yang dapat menjadi lingkaran dekat-Nya. Kata “murid” mengindisikan seorang pengikut atau seseorang yang sedang belajar dari sang guru dan menghidupi ajaran tersebut di dalam hidup hariannya. Lalu kata “rasul” merupakan orang yang diutus untuk mewartakan ajaran tertentu. Kata lain rasul adalah utusan karena memang dia seseorang yang sedang mengemban perutusan.

Ajakan yang paling jelas kita rasakan adalah bahwa kita yang telah bergabung dalam persekutuan umat beriman kristiani adalah murid dan rasul. Menjadi murid berarti kita diajak mau belajar terus menerus dari Yesus Sang Guru utama. Kita adalah murid yang mau hidup dekat dengan Kristus dan mengamalkan ajaran cinta kasih itu dalam hidup setiap hari. Sedangkan dengan menjadi rasul berarti kita diutus untuk menyebarkan ajaran Yesus kepada semakin banyak orang dan terutama membawa kebaikan bersama. Sakramen baptis dan krisma secara jelas menggambarkan peran ini. Baptisan memasukkan kita dalam lingkaran dekat Yesus setelah kita menjadi manusia yang tertebus. Krisma atau penguatan adalah sakramen perutusan bagi setiap pribadi Kristiani agar dapat lebih berkiprah di tengah dunia.

Mari kita refleksikan dan kuatkan lagi peran kemuridan dan kerasulan kita. Biarlah hati kita menjadi seperti hati-Nya.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa sumber kehidupan, semoga anggur roti ini Kauberkati menjadi lambang kedatangan kerajaan-Mu di tengah-tengah kami. Berilah kami rezeki yang mendatangkan hidup sejati. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI – Matius 10:1

Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, dan memberi kuasa untuk mengusir roh-roh jahat, dan melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa, Raja mahamulia, semoga kerajaan-Mu berkembang dengan suburnya di dunia ini, dan siapa pun yang mendambakan keselamatan. Semoga Kauberi lambang pengharapan dalam diri Yesus, rezeki kehidupan kami, yang….

 

1 Comment

Leave a Comment