Sabtu, 31 Juli 2021 – Peringatan Wajib St. Ignatius dari Loyola

Rm. Alexander Pambudi SCJ dari komunitas SCJ Teluk Betung Lampung-Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Flp 2:10-11

Demi nama Yesus hendaknya setiap makhluk di surga, di bumi dan di bawah bumi bertekuk lutut. Dan demi kemuliaan Bapa hendaknya setiap lidah mengakui Yesus Kristus adalah Tuhan.

PENGANTAR :

Sebuah luka mengakhiri karier militer pemuda Bask (Spanyol) ini. Tetapi wataknya yang panas mendorong dia ke medan perjuangan iman paling depan. Bersama sahabat-sahabatnya ia mendirikan Ordo Yesuit, sebuah ordo aktif yang sampai sekarang di mana-mana menunaikan karya-karya besar ‘demi kemuliaan Tuhan’.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahamulia, untuk menyebarluaskan kemuliaan nama-mu, Engkau menampilkan Santo Ignasius di tengah umat. Semoga dengan bantuan dan teladannya kami berjuang di dunia, agar memperoleh mahkota di surga. Demi Yesus Kristus,…

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Imamat 25:1.8-17

“Dalam tahun suci, semua hendaknya pulang ke tanah miliknya.”

Tuhan bersabda kepada Musa di Gunung Sinai, “Engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun. Jadi tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun. Lalu engkau harus membunyikan sangkakala di mana-mana dalam bulan ketujuh, pada tanggal sepuluh. Pada hari raya Pendamaian kalian harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu. Kalian harus menguduskan tahun yang kelima puluh dan memaklumkan kebebasan bagi segenap penduduk negeri. Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan masing-masing kalian harus pulang ke tanah miliknya, dan kembali kepada kaumnya. Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu. Janganlah kalian menabur, dan apa yang tumbuh sendiri dalam tahun itu jangan kalian tuai, dan pokok anggur yang tidak dirantingi jangan kalian petik buahnya. Karena tahun itu tahun Yobel, maka haruslah menjadi kudus bagimu; hasil tahun itu yang hendak kalian makan harus diambil dari ladang. Dalam tahun Yobel itu semua harus pulang ke tanah miliknya. Apabila kalian menjual sesuatu kepada sesamamu atau membeli dari padanya, janganlah kalian merugikan satu sama lain. Apabila engkau membeli dari sesamamu haruslah menurut jumlah tahun sesudah tahun Yobel. Dan apabila ia menjual kepadamu haruslah menurut jumlah tahun panen. Makin besar jumlah tahun itu makin besarlah pembeliannya, makin kecil jumlah tahun itu, makin kecillah pembeliannya, karena jumlah panenlah yang dijualnya kepadamu. Janganlah kalian merugikan satu sama lain, tetapi engkau harus takwa kepada Allahmu. Akulah Tuhan, Allahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 67:2-3.5.7-8

Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.

  1. 1. Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.

    2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.

    3. Tanah telah memberi hasilnya; Allah, Allah kita memberkati kita. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya!

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Mat 5:10) Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.   

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 14:1-12

“Herodes menyuruh memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Kemudian murid-murid Yohanes memberitahukan hal itu kepada Yesus.”

Sekali peristiwa sampailah berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. Maka ia berkata kepada pegawai-pegawainya, “Inilah Yohanes Pembaptis. Ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya.” Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggu dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus, saudaranya. Sebab Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil Herodias!” Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut kepada orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah puteri Herodias di tengah-tengah mereka dan menyenangkan hati Herodes, sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, puteri itu berkata, “Berikanlah kepadaku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam.” Lalu sedihlah hati raja. Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya orang memenggal kepala Yohanes di penjara, dan membawanya di sebuah talam, lalu diberikan kepada puteri Herodias, dan puteri Herodias membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil jenazah itu dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahu Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Alexander Pambudi SCJ

Vivat cor Iesu, per cor Mariae. Hiduplah Hati kudus Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat Dehonian yang terkasih, salam jumpa dengan saya, Rm. Alexander Pambudi SCJ, dari komunitas Superiorat SCJ Telukbetung, Lampung, dalam RESI-Renungan Singkat, edisi Sabtu, 31 Juli 2021.

Sahabat resi yang terkasih, hari ini kita menutup bulan Juli dengan memperingati St. Ignatius Loyola, imam. Bacaan-bacaan yang ditawarkan kepada kita menggambarkan sosok Yohanes Pembabtis dan Herodes, dua pribadi yang masing-masing memliki karakter yang bisa kita jadikan pembelajaran bagi hidup beriman kita. 

Yohanes Pembaptis adalah seorang pribadi yang kuat dalam hal keutamaan-keutamaan, khususnya dalam upayanya menegakkan kebenaran meski resiko tidak popular dia terima. Pribadi ini tidak takut untuk berkonfrontasi dengan orang-orang yang dia pandang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran, Herodes misalnya. Yohanes adalah pribadi yang tegas, kuat, dan berani menegakkan kebenaran sekaligus menerima resikonya.

Berkebalikan dengan Yohanes, Herodes adalah seorang pribadi yang lemah. Dia takut tidak populer. Maka, dia menghalalkan segala cara untuk memperlancar nafsu serakahnya. Pada titik puncak nafsu badaniah dan kenikmatannya, dia menjadi tidak bijak. Ia menjanjikan kepada anak tirinya (anak perempuan dari Herodias), Salome, apa saja yang ia minta, dan hal ini ditegaskan dengan sumpahnya dan disaksikan oleh semua tamu undangan yang hadir. Hal inilah yang menjadi pemicu peristiwa pemenggalan kepala Yohanes Pembaptis.

Sahabat resi terkasih, dua pribadi dalam bacaan Injil dapat kita jadikan pembelajaran bagi kita. Barangkali dalam hidup harian, karena nafsu ingin popular dan disenangi banyak orang, kita sering mengorbankan prinsip-prinsip kebenaran dan keadilan seperti Herodes. Herodes membunuh Yohanes Pembaptis karena alasan kebenaran. Herodes tidak mendengar suara hatinya dengan baik, dia lebih mendengar kata anak dan istrinya. “Herodes” dalam diri kita mungkin tidak pernah membunuh secara fisik tetapi dengan kata-kata, sikap dan perbuatan kita, kita telah membunuh karakter sesama kita. Rasanya pembunuhan karakter ini sama bahaya dengan pembunuhan fisik. Luka batin berkepanjangan bisa menjadi ancaman psikologis yang tidak bisa diremehkan.

Kita ingin belajar dari Yohanes Pembabtis menjadi nabi-nabi pewarta kebenaran di zaman ini. Pasti ada resiko-resiko yang harus kita terima. Semoga kita dikuatkan dalam menanggung resiko-resiko yang seringkali menuntut pengorbanan.

Selain itu, kita juga ingin belajar dari St. Ignatius Loyola yang kita peringati hari ini. Dalam salah satu bagian Latihan Rohaninya, St. Ignatius mengajak kita untuk memiliki kemampuan untuk berdiskresi.  Diskresi atau pembedaan roh adalah bentuk latihan rohani di dalamnya orang merasakan bermacam-macam gerak batin untuk mengenali kehendak Allah untuk dirinya dan selanjutnya mengorientasikan kemerdekaannya sesuai dengan kehendak Allah yang dimaksud.

Sahabat resi terkasih, hari ini kita diingatkan: Jangan sampai kita salah langkah seperti Herodes yang mengabaikan hati nuraninya. Kita perlu “diam”  dan kemudian, dalam istilah St. Ignatius, kita perlu berdiskresi untuk menemukan kehendak Allah dan melakukannya di dalam hidup kita. Tuhan memberkati. Amin

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa sumber kebijaksanaan, semoga anggur roti ini Kaukuduskan menjadi lambang kebijaksanaan-Mu. Semoga Kautunjukkan kepada kami, bahwa Yesuslah jalan menuju kepada-Mu. Demi Kristus, ….

ANTIFON KOMUNI – Matius 13:54-55

Dari mana diperoleh-Nya hikmat dan kuasa itu? Bukankah Dia itu anak tukang kayu?

DOA SESUDAH KOMUNI

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber kebijaksanaan, ajarilah kami mengimani Yesus Putra Manusia, yang telah memancarkan kebijaksanaan-Mu. Semoga kami selalu tabah mengikuti Dia sekarang juga. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.

DOWNLOAD AUDIO RESI:

No Comments

Leave a Comment