Minggu, 01 Agustus 2021 – Hari Minggu Biasa XVIII

Rm. Thomas Suratno SCJ dari Komunitas SCJ Jakarta Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA:

Ya Allah, bersegeralah menolong aku, Tuhan, perhatikanlah hamba-Mu, Engkaulah Penolong dan Pembebasku; Tuhan, janganlah berlambat.

PENGANAR:

Apa yang terjadi dalam hidup kita, ketika kita merasa segala kebutuhan kita serba tercukupi? Ada kecenderungan kita menjadi berpuas diri. Kepuasan akan hal duniawi sering membutakan dan menutup hati kita terhadap situasi dan persoalan yang terjadi di sekeliling kita. Karena yang dicari adalah kepenuhan-kepenuhan kebutuhan duniawi, maka kebutuhan dasariah manusia akan keselamatan justru sering diabaikan. Melalui Ekaristi ini kita diingatkan untuk mengambil pilihan hidup sesuai dengan kehendak Tuhan sendiri.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Yang Mahamurah, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah memuaskan rasa lapar kami akan cinta kasih dan damai sejahtera. Kami mohon bukalah hati kami untuk mengimani Putra-Mu itu seraya mewujudkannya dalam tindakan cinta kasih yang nyata kepada sesama kami. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Keluaran 16:2-4.12-15

“Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu.”

Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun. Mereka berkata kepada mereka, “Ah, andaikata tadinya kami mati di tanah Mesir oleh tangan Tuhan, tatkala kami duduk menghadapi kuali penuh daging dan makan roti sepuas hati! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan.” Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Sesungguhnya, Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu. Maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari. Dengan cara itu Aku hendak menguji apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak. Aku telah mendengar orang Israel bersungut-sungut. Katakanlah kepada mereka, ‘Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kami akan makan roti sampai kenyang. Maka kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan, Allahmu.” Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung-burung puyuh menutupi perkemahan mereka. Pagi harinya terhamparlah embun sekeliling perkemahan. Setelah embun menguap, tampaklah pada permukaan gurun sesuatu yang halus mirip sisik, halus seperti embun yang membeku di atas tanah. Melihat itu umat Israel saling bertanya-tanya, ‘Apakah ini?’ Sebab mereka tidak tahu apa itu. Lalu berkatalah Musa, “Inilah roti yang diberikan Tuhan menjadi makananmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 78:3.4bc.23-24.25.54

Ref. Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera.

  1. Yang telah kami dengar dan kami ketahui, dan yang diceritakan kepada kami oleh para leluhur akan kami teruskan kepada angkatan yang kemudian: Puji-pujian kepada Tuhan dan kekuatan-Nya.

  2. Ia memberi perintah kepada awan-awan dari atas, dan membuka pintu-pintu langit; Ia akan menghujankan manna untuk mereka makan, dan memberi mereka gandum dari langit.

  3. Roti para malaikat menjadi santapan insan, bekal berlimpah disediakan oleh Allah. Dibawa-Nya mereka ke tanah-Nya yang kudus, ke gunung-gunung yang Ia rebut dengan tangan kanan-Nya.

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus 4:17.20-24

“Kenakanlah manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah.”

Saudara-saudara, di dalam Tuhan aku menegaskan hal ini kepadamu: Jangan lagi hidup dengan pikiran yang sia-sia, seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu jangan hidup secara demikian! Kamu telah belajar mengenal Kristus. Karena kamu telah mendengar tentang Dia, dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus. Maka, sehubungan dengan kehidupanmu yang dahulu, kamu harus menanggalkan manusia – lama yang menemui kebinasaan oleh karena nafsu yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu. Hendaklah kamu mengenakan manusia – baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah; hendaklah kamu hidup di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Mat 4:4b) Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 6:24-35

“Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”

Di seberang Danau Galilea, ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus. Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: “Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?” Yesus menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.” Lalu kata mereka kepada-Nya: “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” Jawab Yesus kepada mereka: “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.” Maka kata mereka kepada-Nya: “Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari surga.” Maka kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari surga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari surga dan yang memberi hidup kepada dunia.” Maka kata mereka kepada-Nya: “Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa.” Kata Yesus kepada mereka: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RENUNGAN DIBAWAKAN OLEH Rm. Thomas Suratno SCJ:

Vivat Cor Iesus per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat Resi Dehonian yang terkasih, jumpa lagi dengan saya, Romo Thomas Suratno SCJ, dari komunitas SCJ Jakarta-Indonesia, dalam Renungan Singkat RESI pada hari ini, Minggu, 01 Agustus 2021 – HARI MINGGU BIASA XVIII.

Sahabat Resi yang terkasih, Pada warta Injil Minggu ini, disebutkan bagaimana orang banyak yang telah mendapatkan makan dari Yesus yang mencarinya di Kapernaum. Mereka menemukan Dia dan merasa heran. ”Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?” Yesus menjawab keheranan mereka dengan mengatakan bahwa yang mereka cari ialah orang yang memberi makan mereka, bukan dia yang membawakan “tanda-tanda”.

Sahabat Resi yang terkasih, dalam Injil Yohanes, tindakan-tindakan Yesus yang membuat orang terkesan, disampaikan sebagai “tanda”, bukan sebagai mukjizat atau sebagai kegiatan amal belaka. Tanda menghadirkan kenyataan atau pesan yang bukan tanda itu sendiri. Maka, dalam hal Yesus memberi makan orang banyak,  yang hendak disampaikan bukanlah terutama kebesaran hati atau kedermawanan atau kekuasaannya, melainkan pengalaman nenek moyang mereka diberi makan oleh Allah Tuhan mereka selama mereka berjalan di padang gurun menuju ke Tanah Terjanji. Dalam ungkapan iman umat Perjanjian Lama, pemberian makanan itu dalam ujud manna, makanan dari langit. Pemberian makan orang banyak oleh Yesus kiranya hendak menampilkan kembali pengalaman umat Perjanjian Lama ini. Namun mereka belum dapat melihat Dia sebagai utusan dari Allah yang hendak menyertai mereka, juga kali ini.

Sahabat Resi yang terkasih, Dalam peristiwa memberi makan orang banyak,  Yesus ditampilkan bukan saja pembawa manna surgawi, melainkan juga kenyataan bahwa Tuhan menyertai mereka dalam diri-Nya. Dialah makanan yang menopang orang dalam perjalanan menuju tempat yang dijanjikan. Inilah yang dimaksud dengan “tanda” dalam warta Injil hari ini. Orang banyak yang menemui Yesus kali itu diajak menimba kekayaan pengalaman iman leluhur mereka dan mempercayai tindakan ilahi yang kini sedang mereka alami.

Namun, kenyataannya mujizat-mujizat yang dilakukan Yesus hanya dilihat oleh mereka sebatas keajaiban yang mengagumkan atau sebatas sebentuk berkat. Hal ini menunjukkan yang dilakukan Yesus tidak atau belum dimengerti sebagai tanda untuk mengenal dan percaya kepada Yesus, Sang Pemujizat. Padahal mereka sendiri mengakui bahwa tanda mujizat dibuat agar orang menjadi percaya. Tidakkah dikatakan: ”Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.”

Sahabat Resi yang terkasih, sehubungan dengan pernyataan Yesus bahwa “Akulah roti hidup” artinya Sang sumber kehidupan. Di samping itu, Yesus yang adalah roti kehidupan juga menunjukkan bahwa sifat Yesus adalah sifat yang memuaskan. Ini dilihat jelas dalam ucapan, “tidak akan lapar, dan tidak akan haus lagi.” Di sini, Tuhan Yesus menegaskan, bahwa tujuan-Nya datang ke dunia ini bukan untuk memberikan makanan yang hanya dapat mengenyangkan tubuh jasmani yang bersifat sementara, melainkan makanan yang memelihara kehidupan rohani dan memberi hidup yang kekal.

Nah, Sahabat Resi yang terkasih, kita sebagai umat beriman yang percaya pada Tuhan Yesus, tentu saja percaya bahwa Dia adalah benar-benar Roti Hidup yang turun dari surga. Roti yang setiap saat memenuhi kelaparan dan kehausan kita untuk bisa hidup dalam kehidupan yang bahagia abadi atau yang dapat menghantar kita pada keselamatan. Dan hal itu, sebagai umat katolik khususnya terjadi dan dapat dirasakan setiap minggu bahkan setiap hari, yakni dengan menerima EKARISTI KUDUS. Karena Ekaristi tidak lain adalah Korban salib Yesus Kristus sendiri yang hadir secara sacramental. Sadarlah bahwa korban salib ini selalu dihadirkan di atas altar secara tak berdarah dan menguduskan bagi kita semua yang percaya dan menyambut-Nya. Hal inilah yang menjadikan diri kita mengalami dan menikmati prakondisi keselamatan karena kita percaya dan beriman pada-Nya.

Maka dari itu, Sahabat Resi yang terkasih, marilah kita selalu menjadi orang yang selalu haus dan lapar akan Kristus dan selalu berdoa memohon pemenuhan rasa haus dan lapar itu dari kasih-Nya sendiri dengan menerima Ekaristi Kudus.

DOA: Ya Tuhan Yesus Kristus, aku sungguh percaya pada-Mu bahwa Engkau adalah sumber kehidupan dan pemenuhan hidupku. Semoga Engkau selalu mendorong aku untuk tetap haus dan lapar akan kasih-Mu. Maka mampukanlah aku untuk menanggapi undangan-Mu secara positif, datang dan merayakan Ekaristi sebagai sumber dan puncak hidup kristiani-ku. Amin.

DOA UMAT

I : Kristus bersabda, “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.” Marilah kita berdoa kepada Bapa dengan perantaraan Yesus, Sang Roti Hidup, sumber keselamatan kita.

L : Bagi para pemimpin Gereja: Semoga Allah Bapa Mahabaik menggerakkan para pemimpin Gereja agar selalu penuh perhatian kepada orang-orang yang masih acuh tak acuh terhadap pewartaan Injil sehingga semakin banyak jiwa-jiwa yang terselamatkan. Marilah kita mohon, …

L : Bagi para pemimpin masyarakat: Semoga Allah Bapa Mahasetia senantiasa mencurahkan rahmat berlimpah bagi para aktivis sosial dan kemanusiaan agar teguh memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi mereka yang miskin dan tertindas di tengah masyarakat. Marilah kita mohon, …

L : Bagi para aktivis sosial dan kemanusiaan: Semoga Allah Bapa Mahasetia senantiasa mencurahkan rahmat berlimpah bagi para aktivis sosial dan kemanusiaan agar teguh memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi mereka yang miskin dan tertindas di tenah masyarakat. Marilah kita mohon, …

L : Bagi kita semua: Semoga Allah Bapa Mahakasih senantiasa mencurahkan Roh-Nya agar kita semakin mengimani roti kehidupan sejati serta menghayatinya dalam kehidupan sehari-hari. Marilah kita mohon, …

I : Allah Bapa kami, ajarilah kami untuk mengimani Engkau yang hadir di antara kami dalam Kristus, Sang Roti Hidup. Dengarkanlah dan kabulkanlah permohonan kami demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

DOA PERSEMBAHAN

Ya Allah, semoga berkat persemabahan roti dan anggur yang kami unjukkan kepada-Mu ini, Engkau berkenan menjadikan kami manusia baru yang semakin menyerupai Putra-Mu. Dialah Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

ANTIFON KOMUNI

Akulah roti kehidupan, Sabda Tuhan, siapa yang datang kepada-Ku tidak akan lapar lagi, dan siapa yang percaya kepada-Ku tidak akan haus lagi.

DOA SESUDAH KOMUNI

Marilah berdoa: Allah Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur kepada-Mu karena telah Kaukenyangkan dengan sakramen cinta kasih-Mu ini. Semoga kami jugaKaukuatkan dalam peziarahan hidup di dunia ini agar kami selalu mengarahkan diri kepada kebahagiaan sejati yang Kaujanjikan, seraya bertekun mengusahakan cinta kasih dan damai sejahtera dalam hidup kami sehari-hari. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin

DOWNLOAD AUDIO RESI

No Comments

Leave a Comment