Selasa, 10 Agustus 2021 – Pesta St. Laurensius, Diakon dan Martir

Rm. Johanes Juliwan Maslim SCJ dari Komunitas SCJ Toronto Kanada

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA:

Santo Laurensius menyerahkan diri demi Gereja. Karena itu pantas menderita sebagai saksi iman dan menghadap Tuhan Yesus Kristus dengan suka cita.

KATA PENGANTAR:

Menjadi diakon pada masa Gereja Purba berarti berkarya penuh merawat orang sakit, mengajar dan membimbing para katekumen. Semua itu dikerjakan oleh Laurensius dengan penuh pengabdian. Ia giat dan cakap. Untuk melindungi harta milik Gereja terhadap nafsu merampas para penganiaya, dibagikannya semua kepada orang miskin. Bersama Santo Petrus dan Paulus ia menjadi pelindung kota Roma.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa, cahaya abadi yang cemerlahng, karena cinta kasih yang berapi-api Santo Laurensius menjadi pelayan-Mu yang setia dan martir-Mu yang mulia. Semoga kami mengasihi yang dikasihinya dan melaksanakan yang diajarkannya. Demi Kristus, …

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus 9:6-10

“Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.”

Saudara-saudara, orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit pula. Sebaliknya orang yang menabur banyak akan menuai banyak pula. Hendaklah masing-masing memberi menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau terpaksa. Sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu, malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Seperti ada tertulis, “Ia murah hati, orang miskin diberi-Nya derma, kebenaran-Nya tetap untuk selama-lamanya.” Dia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Dia jugalah yang akan menyediakan benih bagi kamu; Dialah yang akan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 112:1-2.5-6.7-8.9

Ref. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman.

  1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.

  2. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya. Orang jujur tidak pernah goyah; ia akan dikenang selama-lamanya.

  3. Ia tidak takut kepada kabar buruk, hatinya tabah, penuh kepercayaan kepada Tuhan. Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia mengalahkan para lawannya.

  4. Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Yoh 8:12bc)  Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia tidak berjalan dalam kegelapan, tetapi mempunyai terang hidup.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 12:24-26

“Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.”

Menjelang akhir hidup-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya. Tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikuti Aku, dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Johanes Juliwan Maslim SCJ

Vivat Cor Jesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria.

Para Pendengar Renungan Singkat Dehonian yang berbahagia, salam sejahtera bagi Anda. Hari ini, Selasa, 10 Agustus 2021, kita merayakan Pesta St. laurensius, martir. Bersama saya, Rm. Yuliwan, kita akan merenungkan Sabda Tuhan, yang diambil dari Yohanes 12:24-26. Marilah kita awali dengan membuat Tanda Kemenangan Kristus: Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

“Mati untuk Hidup”

Para pendengar Resi terkasih, kita masih berada dalam masa pandemi Covid-19, yang sedang melanda dunia kita. Setiap hari kita mendengarkan atau malah mengalami berita duka dan kehilangan anggota keluarga, selain masih banyak yang sakit. Ada rasa sedih, kawatir, takut dan berbagai perasaan lainnya yang kita alami. Di tengah realita yang tidak mudah ini, kita tetap harus meneruskan perjuangan kita sebagai orang beriman. Bukan hanya jasmani, namun rohani dan iman kitapun sedang bergolak, yang kadang bisa menjadi lemah. Pada hari ini Tuhan Yesus membuka mata hati kita agar tetap kuat dalam iman di tengah badai kehidupan ini.

Jikalau biji gandum tidak jatuh ke tanah dan mati, maka ia tetap sebiji, jika ia mati, maka akan berbuah banyak. Gambaran ini mau menyadarkan kita bahwa kematian adalah bagian dari kehidupan kita yang akan membawa kita kepada hidup baru yang penuh sukacita. Tentu saja ini adalah kematian yang terjadi dalam persatuan dengan Tuhan, dalam terang iman. Maka fokus kita ada pada Tuhan dan bukan hanya pada diri sendiri, karena hal itu hanya akan membawa keluhan dan kekawatiran. Maka Ketika kita mampu membawa realita kehidupan kita saat ini dalam persatuan dengan Tuhan, kita akan melihatnya secara lain. Dalam kelemahan dan kerapuhan, dalam sakit dan penderitaan, kita juga mengalami kekuatan dan kehadiran Tuhan yang menguatkan. Kepergiaan saudara-saudari kita ke Rumah Bapa, membawa sebuah pengharapan akan hidup kekal, yang menjadi bagian dalam kehidupan kita semua. Oleh sebab itulah, janganlah kita lepas dari kasih Kristus yang telah tercurah bagi kita semua. Fokus kita ada pada Tuhan dan bukan pada penderitaan dan penyakit atau semua berita mencekam mengenai Covid-19 sekarang ini.

Para Pendengar Resi terkasih, St. Laurensius yang kita rayakan pada hari ini, memberikan dirinya secara total kepada Tuhan sebagai martir. Dalam penganiayaan di awal Gereja yang sedang bertumbuh, ia tetap bertahan setia karena kekuatannya ada pada Tuhan yang ada bersamanya. Laurensius sungguh menderita secara fisik, disiksa hingga mati. Tentu hanya orang yang kuat imannya mampu bertahan setia sampai akhir. Inilah kemenangannya, ia mati namun untuk memperoleh hidup kekal bersama Tuhan yang mulia. Kemampuan untuk bertahan di tengah penderitaan inilah yang kita butuhkan saat ini. Maka marilah kita meneguhkan kembali iman kita, kepercayan akan Tuhan yang selalu ada bersama kita. Pergolakan hidup akan terus terjadi, namun bersama dan dengan kekuatan Tuhan, kita akan mampu menghadapinya.

Allah yang penuh kasih menyertai perjalanan hidup kita dengan berkatNya: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin. “Semoga Hati Kudus Yesus semakin merajai hati kita”

DOA PENGANTAR PERSEMBAHAN:

Allah Bapa penyelamat umat manusia, sudilah menerima persembahan, yang kami unjukkan dengan riang gembira pada pesta Satno Laurensius. Semoga karenanya kami memperoleh bantuan untuk mencapai keselamatan. Demi Kristus,…

ANTIFON KOMUNI – Yohanes 12:26

Barangsiapa mengabdi Aku, harus mengikuti Aku. Dan di mana saja Aku ada, di sana pun abdiku harus ada.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahamurah, pada pesta Santo Laurensius ini kami menyatakan bukti pengabdian sejati dan telah Kaupuaskan dengan anugerah-Mu. Kami mohon dengan rendah hati semoga kami semakin menikmati penyelamatan-Mu. Demi Kristus, …

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

8 Comments

  • Sr. Yosea PIJ Agustus 9, 2021 at 11:06 am

    Terima kasih Romo untuk renungannya.
    Tetap semangat dan sehat selalu ya Romo. Berkah Dalem Salam Manete In Me

    Reply
    • admin2 Agustus 10, 2021 at 12:46 am

      Berkah Dalem Sr. Salam Manete in Me

      Reply
    • Andi Suryono Agustus 10, 2021 at 5:48 am

      Salam dalam kenangan Romo Juliwan. Lama tidak berjumpa Romo.. smg selalu sehat. Santo Laurensius teladan pemberani dan setia akan pelayanan pada abad III permulaan gereja. Martir mulia yang jaya, seorang Diakon yg setia sampai wafat dibunuh mendampingi Bapa Suci.
      Santo Laurensius doakanlah kami.

      Salam Pak Andi Suryono
      SMPN 15 Yogyakarta.

      Reply
  • Aloysia Kustini Rahayuningsih Agustus 9, 2021 at 5:57 pm

    Amin….semoga dg adanya PANDI ini tdk membuat kita terkurangi Kepercayaan serta Pengharapan kita akan Penuyelenggraan Tuhan, Amin..
    Hendaknya kita ttp Bersuka cita dan Bersyukur atas apapun yg terjadi didunia ini karna aku sangat percaya akan penyertaan Tuhanku

    Reply
    • admin2 Agustus 10, 2021 at 12:46 am

      Amin.. Tuhan memberkati

      Reply
  • Herlin djunaidy Agustus 9, 2021 at 8:13 pm

    Santo Laurensius doakanlah kami.
    Tuhan Yesus Kristus kasihanilah kami.

    Reply
    • admin2 Agustus 10, 2021 at 12:47 am

      Amin

      Reply
  • Andi Suryono Agustus 10, 2021 at 5:49 am

    Salam dalam kenangan Romo Juliwan. Lama tidak berjumpa Romo.. smg selalu sehat. Santo Laurensius teladan pemberani dan setia akan pelayanan pada abad III permulaan gereja. Martir mulia yang jaya, seorang Diakon yg setia sampai wafat dibunuh mendampingi Bapa Suci.
    Santo Laurensius doakanlah kami.

    Salam Pak Andi Suryono
    SMPN 15 Yogyakarta.

    Reply

Tinggalkan Balasan ke Aloysia Kustini Rahayuningsih Cancel Reply