Minggu, 29 Agustus 2021 – Hari Minggu Biasa XXII

Rm. Agunstinus Guntoro SCJ dari Komunitas SCJ Martino Capelli – Hong Kong

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA –  Mzm. 86:3,5

Kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku ber seru sepanjang hari. Engkau baik hati, ya Tuhan, dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.

PENGANTAR: 

Dalam konteks hidup bersama, aturan atau norma ada untuk menjaga segi-segi kehidupan bersama. Tatanan itu hanya menjadi kata-kata kosong ketika tidak disertai de ngan tindakan yang tepat. Demikian pula aturan agama. Aturan-aturan agama bukan untuk dipuja, melainkan harus diwujudkan dalam tindakan konkret. Aturan dan tindakan konkret adalah dua hal yang harus berjalan bersama. Yang satu mendasari yang lain.

DOA PENBUKA: 

Marilah kita berdoa. (hening sejenak) : Allah Bapa Yang Maha Pengasih, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah menyatakan perintah yang baru, yaitu cinta kasih kepada-Mu dan kepada sesama. Kami mohon berilah kami kekuatan untuk menjadi pelaksana pelaksana perintah-Mu itu dengan setia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. U Amin.

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Ulangan 4:1-2.6-8

“Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu; dengan demikian kamu berpegang pada perintah Tuhan.”

Di padang gurun seberang Sungai Yordan Musa berkata kepada bangsanya, “Hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup, dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allah nenek moyangmu. Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu, dan janganlah kamu menguranginya; dengan demikian kamu berpegang pada perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu. Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaan dan akal budimu di mata bangsa-bangsa. Begitu mendengar segala ketetapan ini mereka akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi! Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti Tuhan, Allah kita, setiap kali kita berseru kepada-Nya? Dan bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum yang kubentangkan kepadamu pada hari ini?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 15:2-3a.3cd-4ab.5

Ref. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?

  1. Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya; yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya.

  2. Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang yang tercela, tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang bertakwa.

  3. Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba, dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Rasul Yakobus 1:17-18.21b-22.27

“Hendaklah kamu menjadi pelaku firman.”

Saudara-saudaraku yang terkasih, setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang. Pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan pertukaran. Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya pada tingkat yang tertentu kita menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya. Terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu. Hendaklah kamu menjadi pelaku firman, dan bukan hanya pendengar! Sebab jika tidak demikian, kamu menipu diri sendiri. Ibadah sejati dan tak bercela di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemari oleh dunia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya.
S : (Yak 1:18) Atas kehendak-Nya sendiri, Allah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 7:1-8.14-15.21-23

“Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.”

Pada suatu hari serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. Mereka melihat beberapa murid Yesus makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. Sebab orang-orang Farisi – seperti orang-orang Yahudi lainnya – tidak makan tanpa membasuh tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang. Dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas tembaga. Karena itu, orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada Yesus, “Mengapa murid-murid-Mu tidak mematuhi adat istiadat nenek moyang kita? Mengapa mereka makan dengan tangan najis?” Jawab Yesus kepada mereka, “Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sebab ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.” Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka, “Dengarkanlah Aku dan camkanlah ini! Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskan dia! Tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskan dia! Sebab dari dalam hati orang timbul segala pikiran jahat, pencabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Agustinus Guntoro SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria.

Para sahabat yang terkasih, saya, Agustinus Guntoro, SCJ dari Komunitas Martino Capelli di Hong Kong, kembali hadir dalam RESI (Renungan Singkat) Dehonian, pada tanggal 29 Agustus 2021.

Para sahabat yang terkasih, pada masa pandemi seperti sekarang ini, apa yang diprihatinkan dan dipertanyakan beberapa orang Farisi dan ahli Taurat tentang kebiasaan murid-murid Yesus yang makan tanpa terlebih dahulu membasuh tangan sangat masuk akal. Dalam hal ini, para murid Yesus memang perlu dikritik dan mereka perlu rendah hati untuk bisa mengindahkan adat istiadat nenek moyang mereka, yang pasti mempunyai maksud yang luhur.

Dalam bacaan Injil hari ini, tidak ada sedikit pun clue (tanda) bahwa Yesus membenarkan apa yang dilakukan oleh para murid. Ini bisa diartikan bahwa Yesus pasti setuju akan pentingnya protokol kesehatan, meskipun yang dipertanyakan mereka sebetulnya bukan urusan kesehatan, melainkan soal menaati adat istiadat nenek moyang. Namun Yesus tidak menyoal balik soal tujuan ada istiadat nenek moyang, apakah terkait dengan soal menjaga kesehatan atau tidak, tetapi Yesus menggunakan kesempatan itu untuk masuk ke persoalan yang lebih dalam, yaitu soal mentaati aturan, hukum, adat-istadat secara lebih seimbang. Jangan sampai kita terjebak dalam mentalitas kemunafikan, dimana hanya sibuk dengan urusan lahiriah, tapi lupa yang batiniah; asyik dengan ucapan di bibir, namun mengabaikan suara hati.

Menutup renungan ini, saya ingin bercerita. Pada suatu hari, saat saya sedang merayakan Ekaristi, khususnya saat memasuki doa syukur agung, saya melihat beberapa misdinar khasak khuyuk mencari sesuatu, rupanya mencari-cari bel. Dan ketika saya mengangkat Tubuh Kristus, mereka belum juga menemukan bel, sehingga salah satu dari misdinar berinisiatif membunyikan bel dengan suara yang keluar dari mulutnya sendiri, “Kring….kring….kring.”

Semua umat yang hadir tidak ada yang ngeh (sadar) akan adanya keanehan yang telah terjadi. Saya sendiri tertawa dalam hati, sambal berujar, “Kreatif juga anak ini!” Namun dalam permenungan berikutnya, saya melihat anak ini sebagai sebuah contoh. Tanpa mengurangi apresiasi atas inisiatif dan kreatifitasnya, ia adalah contoh orang yang berusaha mentaati suatu aturan atau tradisi, tanpa mengetahui makna yang terdalam. Sehingga menganggap, tanpa bel, perayaan misa tidak akan sah. Membunyikan bel kemudian dihayati sebagai sesuatu yang mutlak. Banyak diantara kita, yang memutlakkan aneka hal yang receh-receh dalam keseharian, tapi tanpa sadar melupakan hal yang esensial dalam hidup ini.

Para sahabat yang terkasih, semoga Hati Kudus Yesus semakin merajai hati kita, agar kita dicerahkan untuk membangun diri sebagai pribadi yang holistik, dan dengan sadar tahu apa yang perlu diprioritaskan dalam hidup ini, terutama dalam mengimani Tuhan kita Yesus Kristus. Terima kasih. Tuhan memberkati kita semuanya.

DOA UMAT: 

I : Kristus mengajak kita untuk lebih setia kepada perintah Allah demi keselamatan kita. Marilah kita panjatkan doa kita kepada Allah Bapa dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Nya terkasih:

L : Bagi Bapa Suci, para Uskup dan para Imam: Ya Bapa, dampingilah Bapa Suci, para Uskup dan para Imam agar dalam membimbing umat lebih didorong oleh cinta kasih daripada oleh hukum secara harafiah. 

U : Bukalah hati umat-Mu untuk semakin tekun dan setia dalam mengikuti panggilan-Mu melalui penggembalaan para pemimpin Gereja-Mu.

L :Bagi masyarakat kita. Ya Bapa, bimbinglah masyarakat kami agar selalu men junjung tinggi kejujuran dan keadilan, berdasarkan cinta kasih.

U : Tuntunlah umat-Mu untuk semakin berani mendengarkan Sabda Mu di dalam batin kami yang terdalam dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

L : Bagi mereka yang merasa tersisih di sekitar kita. Ya Bapa, tinggallah di dalam diri orang-orang yang me rasa tersisih di antara kami sehingga mereka kembali ber semangat untuk bersatu dan berkarya bersama kami dalam mewartakan Sabda-Mu.

U : Curahkanlah semangat persaudaraan sejati kepada kami dalam menghayati Sabda-Mu di tengah-tengah masyarakat kami.

L : Bagi kita semua di sini. Ya Bapa, buatlah kami selalu terbuka terhadap sesama kami, khususnya bagi mereka yang miskin dan tersingkir. 

U : Ajarilah kami memiliki kasih seperti Kristus mengasihi kami, umat-Mu.

I : Allah Bapa Yang Mahabaik, Engkau selalu menepati janji Mu. Kebaikan-Mu jauh lebih agung daripada yang kami perkirakan. Berilah kami kekuatan agar hidup kami semakin mirip dengan teladan Yesus Kristus, Putra-Mu dan Tuhan kami. Amin

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Ya Allah, semoga roti dan anggur yang kami persembah kan kepada-Mu ini Kaujadikan sebagai sarana untuk meng hidupkan kami dalam cinta kasih dan keadilan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

ANTIFON KOMUNI – Mzm. 31:20

Betapa berlimpahlah kebaikan-Mu, ya Tuhan, yang Engkau sediakan bagi orang yang takut akan Dikau.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah kita berdoa : Ya Allah, semoga sakramen cinta kasih yang telah kami terima ini menguatkan kami untuk menjadi pelaksana Sabda Mu. Jauhkanlah kami dari segala kelaliman terhadap sesama dan semoga kami semakin berkembang dalam semangat cinta kasih dan pelayanan sebagaimana dikehendaki oleh Putra-Mu. Dialah Tuhan dan Pengantara kami. U Amin.

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

No Comments

Leave a Comment