Jumat, 15 Oktober 2021 – Peringatan Wajib Sta. Teresia dari Avila

Rm. Yohanes Sigit Winarno SCJ dari Komunitas SCJ Palembang Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 41:2-3

Bagaikan rusa merindukan air, demikianlah hatiku rindu pada-Mu, ya Allah. Hatiku haus akan Allah, Allah yang hidup..

PENGANTAR

Biara sering disebut-sebut sebagai tempat ketenangan dan peristirahatan. Tetap itu tidak berarti bahwa segalanya berjalan serba lancer dan tenang, bahwa perubahan-perubahan keadaan hanya lalu saja di situ. Penyesuaian dan penyegaran selalu diperlukan juga. Santa Teresia dari Avilla, seorang biarawati Karmel, tahu bahwa Karmel memerlukan pembaharuan. Mula-mula ada yang menentak, sampai diketahui bahwa bukan nafsu pembaharuan, melainkan rasa religius mendalamlah yang menjadi alasannya; pun pula suatu keprihatianan akan hidup bersama. Berkat tulisan-tulisan rohani yang mengungkapkan pengalaman religiusnya, ia adalah wanita pertama yang mendapat gelar pujangga Gereja.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa yang bersemayam di istana mulia, atas dorongan Roh Kudus Santa Teresia telah menunjukkan kepada umat-Mu jalan menuju kesempurnaan. Semoga budi kami selalu dibimbing oleh ajarannya dan hati kami dikobarkan oleh keinginan akan kesucian. Demi Yesus Kristus, …

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma 4:1-8

“Abraham percaya kepada Allah, dan hal itu diperhitungkan sebagai kebenaran.”

Saudara-saudara, apakah yang akan kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur kita? Sebab jika Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia mendapat alasan untuk bermegah, tetapi bukan di hadapan Allah. Sebab apa kata Kitab Suci? “Abraham percaya kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.” Kalau ada orang bekerja, upahnya diperhitungkan bukan sebagai hadiah, melainkan sebagai haknya. Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran. Demikian juga Daud memuji bahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya: “Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, dan dosa-dosanya ditutupi. Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 32:1b-2.5.11

Ref. Engkaulah persembunyian bagiku. Engkau melindungi aku sehingga aku selamat dan bergembira.

  1. Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni, dan dosa-dosanya ditutupi! Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!

  2. Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, “Aku menghadap Tuhan, dan mengakui segala pelanggaranku.” Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.

  3. Bersukacitalah dalam Tuhan! Bersorak-sorailah, hai orang-orang benar, bersorak gembiralah, hai orang-orang jujur!

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Mzm 33:22) Tunjukkanlah kiranya kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab pada-Mulah kami berharap.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 12:1-7

“Rambut kepalamu terhitung semuanya.”

Sekali peristiwa, berkerumunlah beribu-ribu orang, sehingga mereka berdesak-desakan. Yesus lalu mulai mengajar pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya, “Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan kaum Farisi. Tiada sesuatu pun yang tertutup yang takkan dibuka, dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi yang takkan diketahui. Karena itu apa yang kalian katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan yang kalian bisikkan ke telinga di dalam kamar akan dimaklumkan dari atas atap rumah. Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kalian takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi kemudian tak dapat berbuat apa-apa lagi. Aku akan menunjukkan kepadamu siapakah yang harus kalian takuti. Takutilah Dia yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sungguh, aku berkata kepadamu, takutilah Dia! Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekor pun dilupakan Allah. Bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena tu jangan takut, karena kalian lebih berharga daripada banyak burung pipit.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yohanes Sigit Winarno SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Bapak, ibu, saudara-saudari dan para sahabat resi yang saya kasihi di dalam Tuhan. Ketakutan menjadi salah satu dari perasan yang sering kita alami di dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya: ada orang yang takut gelap. Maka kalau diminta jalan sendiri di kegelapan pasti tidak berani. Ada teman yang takut ular, takut jatuh dari sepeda, takut ketinggian, takut disuntik. Ada tuh teman saat disuntik vaksin sampai teriak-teriak ketakutan. Dan masih banyak contoh lain lagi tentang perasan takut yang kita alami. Rasa takut muncul karena kita merasa terancam dan kenyamanan diri terusik. Ketika kita merasa ngeri, kita menjadi lebih waspada akan kemungkinan adanya ancaman atau bahaya. Ancaman yang bersifat fisik maupun fisiologis sama-sama bisa memicu rasa takut.

Dalam bacaan Injil tadi dikatakan demikian: “Takutilah Dia yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sungguh, aku berkata kepadamu, takutilah Dia!” Takut dalam perikopa ini bukan dalam arti takut karena merasa teracam atau kenyamanan terusik. Takut dalam koteks perikopa ini adalah takut dalam iman. Takut akan Allah memiliki dua arti, yaitu: pertama, taat kepada Allah. Mereka yang takut akan Tuhan akan hidup dalam ketaatan. Kedua, menyembah dan memuliakan Tuhan semata. Rasa takut akan Allah diwujudkan dalam sikap menyembah. Dengan menyembah berarti menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya penyelenggara hidup kita.

Bapak, ibu, saudara-saudari dan para sahabat resi yang saya kasihi di dalam Tuhan. Di zaman modern ini semakin banyak orang tidak lagi memiliki rasa takut akan Allah. Orang menjadi tidak taat dan mulai mengabaikan Tuhan di dalam hidup. Bahkan ada pula yang meninggalkan Allah dan menggantinya dengan hal-hal yang dianggap lebih berguna. Mari kita senantiasa menanamkan sikap takut akan Allah lewat ketaatan dan hati yang menyembah. Rasa takut akan Tuhan adalah buah dari hubungan yang baik dengan-Nya. Ketika hubunganmu dengan Tuhan sedang tidak baik-baik saja, ini menjadi tanda rasa takut akan Dia mulai sirna. Karena hidup yang berkenan kepada Allah tidak hanya tergantung dari penampilan luar tetapi hati yang takut akan Dia. Semoga Tuhan memberkati kita senantiasa. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa, Raja mahamulia, semoga persembahan kami berkenan di hati-Mu sebagaimana Engkau telah berkenan akan pengabdian dan ketaatan Santa Teresia. Demi Kristus, ..

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 130:1-2

Kasih-Mu, ya Tuhan, hendak kunyanyikan selamanya. Kesetiaan-Mu, ya Allah hendak kuwartakan turun-temurun.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahaagung, keluarga-Mu ini telah Kausegarkan dengan santapan surgawi. Semoga kami seturut teladan Santa Teresia, selalu gembira dan memuji kasih setia-Mu. Demi Kristus, …

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

No Comments

Leave a Comment