Rabu, 01 Desember 2021 – Peringatan Wajib Beato Dionisius dan Redemptus, Martir Indonesia

Rm. Thomas Suratno SCJ dari Komunitas SCJ Jakarta Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA:

Para kudus bergembira di surga, sebab telah mengikuti jejak Kristus. Mereka menumpahkan darahnya demi Dia, sehingga kini bersuka ria selamanya.

KATA PENGANTAR:

Dionisius, asal Perancis Utara, semula seorang pelaut. Pada umur 35 tahun ia memutuskan menjadi imam dan masuk biara Karmel. Sedangkan Redemptus, asal Portugal, semula seorang tentara Portugal, yang menjadi bruder Karmel. Pada tahun 1638 keduanya mengikuti rombongan utusan Portugal ke Aceh. Sampai di sana mereka di tangkap dan dipenjarakan. Pada tanggal 29 November 1638 mereka gugur sebagai martir. Usaha mereka untuk mewartakan Injil di Indonesia nampaknya gagal total. Tetapi bukanlah biji gandum harus jatuh dan mati, supaya dapat tumbuh dan berbuah?

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa sekalian manusia. Engkau telah mendorong Beato Dionisius dan Redemptus untuk meninggalkan tanah airnya masing-masing dan menaburkan benih sabda-Mu di Asia. Di tanah air kami mereka menyerahkan nyawa demi nama-Mu dan usaha mereka terhenti. Semoga kami mampu meneruskan usaha mulia itu, sehingga akhirnya biji gandung yang jatuh dan mati itu menghasilkan buah berlimpah. Demi Yesus Kristus,…

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yesaya 25:6-10a

“Tuhan akan menghidangkan suatu jamuan, dan menghapus air mata dari wajah semua orang.”

Di Gunung Sion Tuhan semesta alam akan menghidangkan bagi segala bangsa suatu jamuan dengan masakan mewah, dengan anggur yang tua benar; suatu jamuan dengan lemak dan sumsum dan dengan anggur tua yang disaring endapannya. Di atas gunung itu Tuhan akan mengoyakkan kain kabung yang diselubungkan kepada segala suku dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa. Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya, dan Ia akan menghapus air mata dari wajah semua orang. Aib umat-Nya akan Ia jauhkan dari seluruh bumi, sebab Tuhan telah mengatakannya. Pada hari itu orang akan berkata, “Sesungguhna, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan supaya menyelamatkan kita. Inilah Tuhan yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak sorai dan bersukacita karena keselamatan yang diadakan-Nya! Sebab tangan Tuhan akan melindungi gunung ini!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 23:1-3a. 3b-4. 5. 6

Ref. Tuhanlah gembalaku, tak’kan kekurangan aku

  1. Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang dan menyegarkan daku.

  2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.

  3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.

  4. Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya

S : Tuhan akan datang menyelamatkan umat-Nya; berbahagialah orang yang menyongsong Dia.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 15:29-37

“Yesus menyembuhkan banyak orang sakit dan melipatgandakan roti.”

Pada suatu ketika Yesus menyusuri pantai Danau Galilea, lalu naik sebuah bukit dan duduk di situ. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu, dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus, dan mereka semua disembuhkan-Nya. Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel. Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan.” Para murid menyahut, “Bagaimana mungkin di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?” Kata Yesus kepada mereka, “Berapa roti ada padamu?” “Tujuh”, jawab mereka, “dan ada juga beberapa ikan kecil.” Yesus lalu menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu. Ia mengucap syukur, membagi-bagi roti itu dan memberikannya kepada para murid. Lalu para murid membagikannya kepada orang banyak. Mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan, tujuh bakul penuh.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Thomas Suratno SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan saya, Romo Thomas Suratno, SCJ dari komunitas SCJ  Jakarta Indonesia dalam Renungan Singkat-dehonian edisi hari ini Rabu, 01 Desember 2021 –  Hari biasa dalam Pekan Adven I. – Pw Beato Dionesius dan Redemptus, biarawan martir Indonesia. Marilah kita mendengarkan sabda Tuhan, yakni firman Tuhan yang tersurat dalam  INJIL: Mat 15: 29-37

Sahabat Resi Dehonian terkasih, Warta Injil hari ini menunjukkan kepada kita bahwa Yesus dengan belaskasih dan sangat berbelarasa terhadap orang banyak yang lapar dan menderita dengan membuat sebuah mukjizat, Ia memuaskan rasa lapar mereka dengan roti dan ikan yang dipergandakan (Mat 15:32-37).

Sebenarnya, segala mukjizat yang Yesus lakukan menunjukkan kepada kita bahwa Dia datang ke tengah dunia untuk mengampuni dosa-dosa kita dan untuk menyembuhkan segala kerusakan dosa dalam hati kita, pikiran kita, dan tubuh kita. Dia datang untuk menyembuhkan luka-luka kita dan memuaskan segala luka-luka kita dan untuk memenuhi rasa harus dan lapar kita akan kasih-Nya yang tanpa syarat. Ia menyembuhkan kita tidak sekadar agar kita dapat melanjutkan kehidupan kita, melainkan agar kita akan mengasihi-Nya secara penuh dan mendedikasikan diri kita dalam upaya membangun Kerajaan-Nya di atas muka bumi ini.

Sahabat Resi Dehonian terkasih, Yesus memiliki hasrat dan kuat-kuasa untuk menyembuhkan semua penderitaan kita. Ia ingin agar kita mengalami kasih-Nya dan pengampunan-Nya, sehingga dengan demikian pada giliran-Nya Dia akan mewujudkan kasih-Nya dan kuat-kuasa-Nya terhadap sebuah dunia yang terluka dan penuh kegelapan ini. Selagi kita menyesali serta bertobat atas dosa-dosa kita, dan memperkenankan belas kasih-Nya memerdekakan kita, maka kita pun akan diubah menjadi semakin serupa dengan diri-Nya.

Ingalah Sahabat Resi Dehonian terkasih, bahwa kedatangan Yesus pada hari Natal hanyalah awal dari pemenuhan janji-Nya untuk menebus dan menyembuhkan kita-manusia. Pemenuhan janji yang total-lengkap akan terjadi kelak, yaitu pada saat kedatangan-Nya kembali untuk kedua kalinya, akhir zaman, pada saat mana kita akan berjumpa dengan Yesus secara “muka ketemu muka” (1Kor 13:12).

Sahabat Resi Dehonian terkasih, Selama pekan I Adven ini, kita juga merindukan kedatangan-Nya untuk kedua kali pada akhir zaman, pada saat mana kita akan menyaksikan sendiri kemuliaan-Nya dan kita pun akan mengalami penyembuhan secara total dan hidup bersama dengan-Nya untuk selama-lamanya. Nasehat berjaga-jaga dan berdoalah sangat berguna sekali bagi kita semua yang sering lalai dan dimabukkan oleh pestapora yang memuaskan hati sesaat. Dan kalau seandainya kelalaian itu terjadi dalam hidup kita maka kitalah yang membutuhkan belaskasihan Tuhan. Bukan soal kelaparan karena kurang pangan tetapi karena dosa kelalaian yang menggerogoti iman kita. Dan sadarilah bahwa seringkali kelalaian kita anaggap bukan dosa padahal dengan kelalaian bisa merugikan diri sendiri dan juga orang lain. Dan itu juga sebabnya setiapkali kita mengawali perayaan Ekaristi kita mengaku dosa secara umum dan selalu menyebutkan dosa kelalaian itu.

DOA: “Ya Tuhan Yesus, bela-rasa-Mu dan hasrat-Mu tak lain untuk menyembuhkan kami. Engkau sangat mengetahui, orang-orang di seluruh dunia rindu akan kehadiran-Mu yang menyembuhkan, yang membuat kenyang rasa lapar dan haus. Nyatakanlah kasih-Mu dan belas-kasih-Mu kepada seluruh dunia. Amin.”

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa yang mahakudus, Beato Dionisius dan Redemptus telah mempersembahakan hidupnya kepada-Mu. Terimalah kiranya kini persembahan kami ini, dan semoga karenanya kami berani memberi kesaksian tentang penebusan-Mu tanpa gentar sedikit pun. Demi Kristus, …

ANTIFON KOMUNI – Yoh 12:24-25

Biji gandum yang tidak ditanam dan mati, akan tetap tinggal sebiji. Tetapi jika mati, akan berbuah banyak sekali.

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang maha pengasih, kami sudah menyambut tubuh Kristus dan bersatu dengan dengan Dia. Semoga kami takkan pernah terpisah dari cinta kasih-Nya berkat doa dan teladan para martir-Mu Beato Dionisius dan Redemptus dan berani menghadapi segala tantangan. Demi Kristus,….

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

 

No Comments

Leave a Comment