Minggu, 30 Januari 2022 – Hari Minggu Biasa IV

Rm. FX Joko Susilo SCJ dari Komunitas SCJ Bogotá – Kolombia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 106:47

Selamatkanlah kami, ya Tuhan Allah kami, dan kumpulkanlah kami dari antara bangsa-bangsa supaya kami bersyukur kepada nama-Mu yang kudus dan bermegah-megah dalam puji-pujian kepada-Mu..

PENGANTAR:

Seorang Kristen yang sudah merasa menyesuaikan diri dalam lingkungannya akan merasa aman. Namun, dapat dipertanyakan apakah dia telah bertindak menurut garis-garis kekristenan yang sejati? Untuk itu, kita perlu menumbuhkan pemahaman bahwa Kabar Gembira tidak selalu berupa penyesuaian diri, melainkan suatu tantangan untuk terus menyuarakan kehendak Allah dalam keadaan apa pun. Kita membutuhkan keberanian, imam, harapan yang terus dikembangkan, dan kasih yang terus diperjuangkan. Dalam hal ini, Yeremia mengatakan, “Jangan gentar terhadap mereka.” Injil hari ini juga menampilkan keberanian Yesus dalam menyampaikan seruan yang mengusik kemapanan orang-orang Yahudi, para imam, ahli Taurat, dan kaum Farisi. Marilah kita juga mohon di hadapan Allah agar kita terus berkembang dalam iman, harapan, dan kasih dalam memberikan kesaksian hidup kita.

SERUAN TOBAT:

I : Tuhan Yesus, Kristus, Engkaulah nabi yang dijanjikan oleh Musa, tempat Allah meletakkan Sabda-Nya dan yang memaklumkan segala perintah-Nya. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami

I : Engkaulah nabi yang mengajar dengan wibawa dan yang kudus dari Allah. Kristus, kasihanilah kami.

U : Kristus, kasihanilah kami.

Engkaulah nabi yang penuh dengan wibawa, mengusir roh-roh jahat dan ditaati oleh mereka. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah yang penuh kasih, Engkau telah mengutus Yesus Kristus, Putra-Mu untuk menggenapi janji keselamatan-Mu. Kami mohon buatlah kami percaya sepenuhnya kepada Putra-Mu itu sehingga kami selalu menaruh iman, harapan, dan kasih kami kepada-Nya. Sebab, Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yeremia 1:4-5.17-19

“Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.”

Pada masa Raja Yosia turunlah firman Tuhan kepadaku, Yeremia, sebagai berikut, “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau. Dan sebelum engkau dilahirkan, Aku telah menguduskan engkau; Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa. Maka, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka, segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! Mengenai Aku, sungguh, pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri ini. Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau. Sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau.”

Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 71:1-2.3-4a.5-6ab.15ab.17

Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan, selama-lamanya.

  1. 1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku.

  2. Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik, dari cengkeram orang-orang lalim dan kejam.

  3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.

  4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari pada-Mu, ya Allah Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang akan memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus 12:31 – 13:13 (Singkat: 13:4-13)

“Sekarang tinggal iman, harapan dan kasih; namun yang paling besar di antaranya ialah kasih.”

Saudara-saudara, berusahalah memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi. Sekalipun aku dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan malaikat, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku seperti gong yang bergaung atau canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia serta memiliki seluruh pengetahuan; sekalipun aku memiliki iman sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku. (Kasih itu sabar, murah hati dan tidak cemburu. Kasih itu tidak memegahkan diri, tidak sombong dan tidak bertindak kurang sopan. Kasih itu tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak cepat marah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Kasih tidak bersukacita atas kelaliman, tetapi atas kebenaran. Kasih menutupi segala sesuatu, percaya akan segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan. Nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti, dan pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap, dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang sempurna tiba, hilanglah yang tidak sempurna itu. Ketika masih kanak-kanak, aku berbicara seperti kanak-kanak, merasa seperti kanak-kanak, dan berpikir seperti kanak-kanak pula. Tetapi sekarang, setelah menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. Sekarang kita melihat gambaran samara-samar seperti dalam cermin, tetapi nanti dari muka ke muka. Sekarang aku mengenal secara tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, sebagaimana aku sendiri dikenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini: iman, harapan, dan kasih; dan yang paling besar di antaranya ialah kasih).
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
S : (Luk 4:18-19) Tuhan mengutus Aku memaklumkan Injil kepada orang yang hina dina, dan mewartakan pembebasan kepada orang tawanan.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 4:21-30

“Seperti halnya Elia dan Elisa, Yesus diutus bukan hanya kepada orang-orang Yahudi.”

Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak di rumah ibadat di kota asalnya, kata-Nya, “Pada hari ini genaplah nas Kitab Suci pada waktu kamu mendengarnya.” Mereka heran akan kata-kata indah yang diucapkan-Nya.Lalu mereka berkata, “Bukankah Dia ini anak Yusuf?” Maka berkatalah Yesus kepada mereka, “Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai Tabib, sembuhkanlah dirimu sendiri! Perbuatlah di sini, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar telah terjadi di Kapernaum!” Yesus berkata lagi, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak wanita janda di Israel, ketika langit tertutup selama tiga tahun enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel, tetapi tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain Naaman, orang Siria itu.” Mendengar itu sangat marahlah semua orang di rumah ibadat itu. Mereka bangkit, lalu menghalau Yesus ke luar kota, dan membawa Dia ke tebing gunung tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Yesus berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. F.X. Joko Susilo SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

ReSi Dehonian Hari Minggu Biasa Pekan IV Tahun Liturgi C – II, 30 januari 2022 – Bersama saya romo joko lilo scj dari komunitas SCJ Bogotá – Kolombia. 

Saya ingin mengajak anda semua untuk merenungkan tema, ”Pribadi yang berbelaskasih dan Pribadi yang kasihnya belas”. Tuhan Yesus menghadirkan kepada kita misi belaskasih-Nya bagi kita manusia. Dan dalam Injil juga kita temukan tentang kebodohan manusia ketika mendengarn dan menyikapi firman Tuhan.

Yesus berbicara, pertama-tama, tentang dua orang asing yang menerima kasih karunia Allah: seorang penderita kusta dan seorang janda. Di dalamnya, semua penderita kusta diwakili, yaitu orang berdosa, mereka yang terinfeksi kusta, dan di sisi lain, itu menunjukkan kepada kita janda, sosok yang membutuhkan. Untuk keduanya, Tuhan menunjukkan bantuannya, untuk keduanya, dia memeluk mereka dengan belaskasih-Nya yang besar. Pribadi yang berbelaskasih adalah pribadi yang mendengarkan, mencari, mendekat dan membagi berkat.

Namun kemudian kita mendengarkan bagaimana Yesus mendapat tanggapan berbeda dari orang-orang di rumah ibadat di desa-Nya. Mereka ingin mendorongnya dari tebing, mereka ingin membunuhnya. Yesus mencela mereka karena tidak terbuka terhadap tindakan Allah, terhadap belaskasih ilahi yang Ia miliki bagi mereka. Mereka menanggapi Yesus dengan tindakan yang jahat karena tak ada belaskasih dalam hati mereka, atau kasihya belas kata orang jawa timur. Pribadi yang kasihnya belasss adalah pribadi yang mendengar, egois, mencari diri sendiri dan tak mampu mengalami berkat apalagi menjadi berkat. Itu mengingatkan mereka bagaimana bahkan orang asing pun tidak jauh dengan belaskasih Tuhan. Namun, orang Nazaret tidak terbuka atau mau mendengarkan kata-kata indah Tuhan: Aku mencintaimu.

Semoga pewartaan sabda Tuhan hari ini dan belaskasih Hati Kudus Yesus membuka hati kita agar senantiasa mampu menjadi pribadi yang berbelas kasih. Selamat berakhir pekan dan berkah Dalem +

DOA UMAT:

I : Saudara-saudari, kita menyadari bahwa kita di dunia ini diutus untuk menjadi nabi kasih dan kerahiman Allah. Maka, marilah kita berdoa kepada Bapa di surga, agar tugas itu dapat kita laksanakan dengan setia dan berani.

L : Bagi orang-orang muda dalam Gereja: Ya Bapa, semoga orang muda dalam Gereja-Mu semakin sadar dan setia melaksanakan tugas kenabian mereka dengan menjadi saksi yang mengingatkan orang-orang zaman ini akan nilai-nilai Injil yang menyelamatkan. Marilah kita mohon,…

L : Bagi masyarakat di sekitar kita: Ya Bapa, curahkanlah semangat cinta kasih kepada masyarakat di sekitar kami sehingga masyarakat kami semakin mampu menghargai hal-hal positif yang ada dalam diri orang lain secara tulus. Marilah kita mohon,…

L : Bagi saudara-saudara yang mengalami keterbatasan fisik dan mental, yang membedakannya dengan orang lain pada umumnya: Ya Bapa, curahkanlah rahmat kasih dan perhatian-Mu kepada mereka. Semoga mereka semakin mampu mengalami kasih setia Allah yang ditunjukkan oleh saudara-saudarinya. Marilah kita mohon,…

L : Bagi kita yang berkumpul di sekeliling meja Sabda dan Roti Tuhan: Ya Bapa, bukalah mata dan telinga hati kami agar warta Injil yang kami dengar pada hari ini mendorong kami untuk menjadi saksi-Mu dalam lingkungan hidup kami. Bantulah kami agar mampu memaknai Ekaristi yang kami rayakan ini sebagai pengikat persatuan. Marilah kita mohon,…

I : Allah Bapa kami, kami serahkan seluruh doa kami kepada kebijaksanaan-Mu. Sebab Engkau melebihi segala sesuatu yang dapat kami pikirkan dan kami rencanakan. Bukalah hati kami bagi dunia-Mu, serta rencana-rencana-Mu oleh Sabda Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Ya Allah, semoga berkat persembahan roti dan anggur ini, kami dapat semakin menghayati iman, harapan, dan kasih kami kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

ANTIFON KOMUNI – Mat. 5:3-5

Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah orang yang lemah lembut karena mereka akan memiliki bumi..

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Ya Allah, semoga santapan surgawi yang telah kami terima ini menjadikan kami berani menanggapi panggilan kenabian pada zaman sekarang. Buatlah kami semakin bertekun memberi kesaksian hidup yang baik kepada dunia ini sambil menyongsong kebahagiaan abadi yang Kaujanjikan dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami. Amin

DOWNLOAN AUDIO RESI: 

3 Comments

  • Herlin djunaidy Januari 30, 2022 at 2:43 am

    Amin

    Reply
  • Gabinus Adsem Januari 30, 2022 at 6:32 am

    Terima kasih 🙏

    Reply
  • Yoseph Ngales Januari 30, 2022 at 7:35 am

    Terimakasih atas renungan ini semoga tidak berhenti untuk berfantasi dengan tulisan

    Reply

Tinggalkan Balasan ke Herlin djunaidy Cancel Reply