RENA Minggu, 24 April 2022 – Minggu Paskah II (Minggu Kerahiman Ilahi)

Fr. Wilfridus Sindhu Aji Gangga Rahmanto dari komunitas Postulat-Novisiat SCJ Gisting Indonesia

 
 
 

AUDIO RENA:

MENJADI PENGAMPUN

Vivat Cor Jesu, Per Cor Mariae!

Halo, adik-adik! Selamat bersukacita hari ini! Bagaimana kabar kalian? Semoga kita selalu sehat dan dalam berkat-Nya ya. Salam jumpa dalam rena Minggu ini bersama Fr. Sindhu. Adik-adik, Minggu ini (Minggu Paskah kedua) biasa disebut juga Minggu Kerahiman Ilahi lho. Nah, sudah siap belum untuk merenungkan Injil hari ini bareng frater. Injil hari ini diambil dari Injil Yohanes 20: 19-31 (pembacaan Injil).

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 20:19-31

“Delapan hari kemudian Yesus datang.”

Setelah Yesus wafat di salib, pada malam pertama sesudah hari Sabat, berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus, berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Sesudah berkata demikian, Yesus menunjukkan tangan dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi, “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Dan sesudah berkata demikian, Yesus menghembusi mereka dan berkata, “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.” Pada waktu Yesus datang itu Tomas, seorang dari kedua belas murid, yang juga disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka. Maka kata murid-murid yang lain kepada-Nya, “Kami telah melihat Tuhan!” Tetapi Tomas berkata kepada mereka “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya, dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu, dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.” Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu, dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang. Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Kemudian Yesus berkata kepada Tomas, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku. Ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku, dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah!” Tomas menjawab kepada-Nya, “Ya Tuhanku dan Allahku!” Kata Yesus kepadanya, “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini. Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya oleh imanmu kamu memperoleh hidup dalam nama-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Nah, adik-adik, dari Injil tadi apa sih yang sebenarnya mau dikatakan Tuhan buat kita? Kenapa sih Yesus mengatakan “jika kamu mengampuni dosa seseorang, maka dosanya terampuni, tetapi jika tidak, maka dosanya tetap ada?”  Pertama, frater mengajak adik-adik coba mengingat peristiwa, pernahkah adik-adik berantem sama kakak atau adik, atau sahabat adik-adik? Kalau frater dulu sih pernah berantem sama kakak frater, gara-gara rebutan bermain PS. Setelah berantem dan saling ngambek, tiba-tiba kami langsung bermain bersama dan akrab lagi, seolah nggak ada masalah tadi lalu kami bersukacita bersama. Mungkin adik-adik pernah mengalami hal yang sama seperti frater.

Nah, dari cerita frater itu, sebenarnya mau mengatakan bahwa kita itu sebenarnya bisa saja menjadi pengampun. Caranya gimana frater?kok bisa? Iya, bisa. Itu karena Allah yang menciptakan kita sangat murah hati. Allah itu maha baik dan maha pengampun. Bahkan Yesus menegaskan pengajaran-Nya bahwa kita mesti mencintai musuh kita. Tanpa sadar ketika adik-adik jengkel pada kakak, adik atau teman, beberapa saat kemudian langsung dapat bermain bersama lagi dengan gembira. Kira-kira demikianlah Allah dalam pengampunan-Nya yang selalu membuat kita bersukacita.

Di Minggu Kerahiman ini, kita diajak juga untuk menjadi pengampun terhadap teman-teman, kakak-adik kita. Entah salahnya itu besar banget atau sepele, kita tetap diajak untuk mau mengampuni kesalahannya. Adik-adik, sadar nggak, ketika kita bersalah pada teman, kakak-adik, ayah-ibu, lalu kita minta maaf dan dimaafkan, pastilah sama-sama senang dan hati kita pun riang. Itulah ajakan Yesus buat kita semua: supaya kita menjadi pengampun.

Memang itu nggak mudah sih. Tetapi kita boleh mohon bantuan Tuhan dalam doa kita untuk dimampukan memaafkan sesama kita dan kemudian mencintai mereka dengan sukacita. So, semoga hari ini dan seterusnya, kita semua semakin mengalami banyak pengalaman mengampuni dan diampuni sesama, sebagai bukti bahwa kita sungguh pengikut Kristus yang baik hati. Selamat berhari Minggu, selamat menjadi sahabat yang pengampun dan Tuhan memberkati.

DOWNLOAD AUDO RENA: 

No Comments

Leave a Comment