Jumat, 19 Agustus 2022 – Hari Biasa Pekan XX (PF. St. Yohanes Eudes)

Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 107:9

Tuhan memuaskan jiwa yang dahaga, dan jiwa yang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.

PENGANTAR:

Yehezkiel mengisahkan bagaimana Tuhan menghidupkan kembali tulang-tulang kering. Ini mengacu ke zaman Mesias, di mana Roh baru dicurahkan kepada manusia. Segala yang kering kaku disegarkan kembali. Syaratnya ialah mematuhi hukum pokok Perjanjian baru, yaitu cinta kasih kepada Allah dan sesama.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa, sumber kesegaran hidup, Engkau Allah orang hidup yang menghendaki kami ikut dalam roh kehidupan-Mu. Kami mohon, semoga api cinta kasih ilahi, yang Kaugunakan untuk menyayangi kami, Kaunyalakan pula di dalam hati kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yehezkiel 37:1-14

“Hai tulang-tulang kering, dengarlah sabda Tuhan. Aku akan membangkitkan kalian dari dalam kubur, hai kaum Israel.”

Pada suatu hari, kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang. Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering. Lalu Ia berfirman kepadaku: “Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?” Aku menjawab: “Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!” Lalu firman-Nya kepadaku: “Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN! Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali. Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.” Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku; dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain. Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas. Maka firman-Nya kepadaku: “Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah, hai anak manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali.” Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar. Firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang. Oleh sebab itu, bernubuatlah dan katakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya, dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya. Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman TUHAN.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 107:2-3.4-5.6-7.8-9

Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab kekal abadi kasih setia-Nya.

  1. Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus Tuhan, yang ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan, yang dikumpulkan-Nya dari negeri-negeri, dari timur dan dari barat, dari utara dan selatan.

  2. Ada orang-orang yang mengembara di padang belantara, jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka temukan; mereka lapar dan haus, jiwa mereka lemah lesu.

  3. Maka dalam kesesakannya berseru-serulah mereka kepada Tuhan dan Tuhan melepaskan mereka dari kecemasan. Dibawa-Nya mereka menempuh jalan yang lurus, sehingga sampai ke kota tempat kediaman orang.

  4. Biarlah mereka bersyukur kepada Tuhan karena kasih setia-Nya, karena karya-karya yang ajaib terhadap anak-anak manusia; sebab Tuhan memuaskan jiwa yang dahaga, dan jiwa yang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Mzm 25:5c) Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 22:34-40

“Kasihilah Tuhan Allahmu, dan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.”

Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membungkam orang-orang Saduki, berkumpullah mereka. Seorang dari antaranya, seorang ahli Taurat bertanya kepada Yesus hendak mencobai Dia, “Guru, hukum manakah yang terbesar dalam hukum Taurat?” Yesus menjawab, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus

RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Mariae.

Saudari-saudara yang dicintai Hati Kudus Yesus.. Salam jumpa dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Jumat, 19 Agustus 2022, Pekan Biasa ke duapuluh, dan kami para dehonian (SCJ) merayakan peringatan wajib St. Yohanes Eudes Rasul Devosi Hati Kudus Yesus. bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia. 

Semoga Belas Kasih dan Kerahiman dari Hati Yesus yang Maha Kudus memberkati anda semua. Amin. Tema Resi kita kali ini adalah: Hukum Kasih?” Namun sebelumnya, mari kita mempersiapakan hati kita dan kita awali permenunga kita dengan tanda kemenangan kristus. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus..

Saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Baru saja kita memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke 77, dalam upacara biasanya dibacakan Undang-Undang Dasar NKRI tahun 1945, itulah undang-undang dasar negara kita. Namun sebagai umat Kristen kita juga memiliki Hukum Dasar yaitu Hukum Kasih, seperti yang kita dengar hari ini. Bacaan injil yang kita dengar hari ini singkat jelas, namun sesungguhnya sangat dalam, dan memiliki konsekuensi yang tidak mudah. Itulah hukum kasih yang Tuhan Yesus ajarkan. Lalu apa yang bis akita pelajari dari bacaan yang kita dengar ini? Saya menawarkan 3 hal saja.

  1. Tuhan Yesus mengajarkan hukum kasih yang terbagi pada dua bagian, bagian pertama berpusat pada hubungan manusia dengan Allah, sedangkan yang kedua berpusat pada hubungan manusia dengan sesamanya.

  2. Yesus menekankan bahwa mengasihi Tuhan adalah yang terutama dan yang pertama. Sudah semestinya kita meninggikan-Nya melebihi segala sesuatu. Sesungguhnya, mengasihi Allah bukan sekedar kewajiban namun juga kebutuhan kita. Tuhan Allah sudah terlebih dahulu mengasihi kita, sebagai manusia yang lemah kita sungguh membutuhkan belas kasih Allah. Dan Tuhan sungguh rindu agar kita dating kepada-Nya. Cinta Hati-Nya siap dicurahkan kepada kita.

  3. Hukum kasih yang kedua adalah”Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Hukum kasih bagian kedua ini pastilah cukup kontroversial. Tuhan Yesus mengajarkan kasih kepada sesama tanpa batas. Dalam Khotbah di Bukit Yesus mengajarkan bahwa seseorang harus mengasihi musuh. Ajaran Tuhan Yesus tentang mengasihi sesamanya berbeda dengan ajaran tradisional Yahudi. Orang-orang Yahudi sebagian besar membatasi tindakan mengasihi sesama kepada sesama Yahudi. Tuhan Yesus mengajarkan kasih kepada sesama tanpa batas-batas itu.

  4. Tuhan Yesus tidak sekedar mengajarkan Hukum Kasih namun Tuhan juga memberi teladan dengan hidup-Nya sendiri, yang ditandai dengan ketaan-Nya kepada Bapa-Nya dengan sikap Ecce Venio-Nya yang sungguh melaksanakan kehendak-Bapa-Nya untuk menyelamtkan umat manusia, dan konsekuensi-Nya adalah pengurban-Nya dengan sengsara dan wafat-Nya di kayu salib. Itulah ungkapan kasih Tuhan yang paling nyata bagi kita umat-Nya. Pertanyaan-nya adalah, bagaimana kita membalas kasih Allah yang begitu dalam kepada kita?

Saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Mari kita pegang erat-erat hukum kasih yang telah Tuhan ajarkan dan teladankan, kita hidupi, kita praktikkan dalam hidup kita, meski tidak mudah. Kita bisa belajar dari Hati Yesus yang dengan terbuka senantiasa menyambut kita. Biar cinta-Nya menyempurnakan usaha kita melaksanakan ajaran kasih ini.

Semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita sehingga kita dimampukan untuk melaksanakan hukum kasih. Amin. Tuhan memberkati. Berkah Dalem. Dalam nama bapa dan putra dan roh kudus. Amin

DOA PERSEMBAHAN:

Allah Bapa sumber cinta kasih, melalui roti anggur ini terimalah kiranya iman kami kepada-Mu. Niat kami untuk hidup menyerupai Yesus, saudara kami, yang telah bangkit dari alam maut untuk bersatu dengan dikau. Dialah Tuhan ….

ANTIFON KOMUNI – Matius 22:37.39

Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.

DOA SESUDAH KOMUNI

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber cinta kasih, kami bersyukur bahwasanya Engkau menaruh perhatian atas kehidupan kami serta menghendaki menyayangi kami sampai sesudah mati pula. Semoga hidup kami dapat mengungkapkan rasa syukur kami atas segala anugerah-Mu. Demi Kristus, ….

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

Santo Yohanes Eudes

Rasul Devosi pada Hati Kudus Yesus Pendiri Congregation of Jesus and Mary (CJM), dan Konggregasi Suster Sisters of Our Lady of Charity of the Refuge

Yohanes Eudes dilahirkan di Normandy, Perancis pada tahun 1601. Ia adalah putera sulung seorang petani. Bahkan sejak masih kanak-kanak, Yohanes telah berusaha meniru teladan Yesus dalam memperlakukan keluarga, teman-teman serta para tetangganya. Ketika usianya sembilan tahun, seorang anak lelaki menampar wajahnya. Yohanes merasa amat marah. Tetapi, kemudian ia ingat akan sabda Yesus dalam Injil: “Barang siapa menampar pipi kananmu berikan juga pipi kirimu”. Jadi, ia melakukannya.

Orangtua Yohanes menghendaki putera mereka menikah dan memiliki keluarga. Dengan lembut tapi tegas, Yohanes meyakinkan mereka bahwa ia dipanggil untuk menjadi seorang imam. Ia masuk biara Ordo Dominikan dan menerima pendidikan calon imam. Setelah ditahbiskan sebagai imam, suatu wabah penyakit menyerang Normandy. Wabah ganas itu mengakibatkan kesengsaraan yang hebat dan juga kematian. Pastor Eudes menawarkan diri untuk menolong mereka yang sakit, merawat baik jiwa maupun raga mereka.

Di kemudian hari, Pastor Eudes menjadi seorang pengkhotbah misi yang populer di berbagai paroki. Sesungguhnya, sepanjang hidupnya ia menyampaikan 110 khotbah misi. St. Yohanes juga berperan penting dalam terbentuknya kongregasi-kongregasi religius: Kongregasi Suster-suster dari Maria Bunda Berbelaskasihan (SCMM) dan Kongregasi Suster-suster Gembala Baik (RGS). Pastor Eudes juga membentuk Kongregasi Yesus dan Maria (CJM) bagi para imam. Kongregasi ini bertujuan melatih para pemuda untuk menjadi imam paroki yang baik.

St. Yohanes memiliki devosi yang kuat kepada Hati Yesus yang Mahakudus dan Hati Maria yang Tak Bernoda. Ia menulis sebuah buku tentang devosi-devosi tersebut. Yohanes jatuh sakit setelah menyampaikan suatu khotbah terbuka dalam cuaca yang amat dingin. Ia tidak pernah sepenuhnya sembuh kembali.

Yohanes wafat pada tahun 1680. Ia dinyatakan “beato” oleh Paus St. Pius X pada tahun 1908. Paus menyebut Yohanes Eudes sebagai Rasul Devosi kepada Hati Yesus yang Mahakudus dan kepada Hati Maria yang Tak Bernoda. St. Yohanes Eudes dinyatakan kudus oleh Paus Pius XI pada tahun 1925.

Arti nama

Berasal dari nama Yunani Ιωαννης (Ioannes)yang aslinya berasal dari nama Ibrani  יוֹחָנָן (Yochanan) yang berarti YAHWEH Maha pengasih“, “Allah Maha Baik”

Variasi Nama

John, Jon (English), Deshaun, Deshawn, Keshaun, Keshawn, Rashaun, Rashawn (African American), Gjon (Albanian), Yahya (Arabic), Hovhannes, Ohannes (Armenian), Ganix, Ion, Jon (Basque), Ioannes (Biblical Greek), Yehochanan, Yochanan (Biblical Hebrew), Iohannes (Biblical Latin), Yann, Yanick, Yannic, Yannick (Breton), Ioan, Ivan, Yan, Yoan, Ivo, Yanko (Bulgarian), Joan, Jan (Catalan), Jowan (Cornish), Ghjuvan (Corsican), Ivan, Ivica, Ivo, Janko, Vanja (Croatian), Ivan, Jan, Johan, Honza, Janek (Czech), Jan, Jens, Johan, Johannes, Jon, Hans, Jannick, Jannik (Danish), Jan, Johan, Johannes, Hanne, Hannes, Hans, Jo, Joop (Dutch), Johano, Joĉjo (Esperanto), Jaan, Johannes, Juhan (Estonian), Jani, Janne, Johannes, Joni, Jouni, Juhana, Juhani, Hannes, Hannu, Juha, Juho, Jukka, Jussi (Finnish), Jean, Yann, Jeannot, Yanick, Yannic, Yannick (French), Xoán (Galician), Jan, Johann, Johannes, Hannes, Hans, Jo (German), Ioannes, Ioannis, Yanni, Yannis, Yianni, Yiannis (Greek), Keoni (Hawaiian), Yochanan (Hebrew), János, Jancsi, Jani, Janika (Hungarian), Jóhann, Jóhannes, Jón (Icelandic), Eoin, Sean, Seán, Shane (Irish), Giovanni, Gian, Gianni, Giannino, Nino, Vanni (Italian), Johannes, Joannes (Late Roman), Jānis (Latvian), Sjang, Sjeng (Limburgish), Jonas (Lithuanian), Johan, Hanke (Low German), Ivan, Jovan, Ivo (Macedonian), Ean, Juan (Manx), Hann, Jan, Jon, Hankin, Jackin, Jankin (Medieval English), Jehan (Medieval French), Zuan (Medieval Italian), Jan, Jens, Johan, Johannes, Jon, Hans (Norwegian), Joan (Occitan), Iwan, Jan, Janusz, Janek (Polish), João, Joãozinho (Portuguese), Ioan, Ion, Iancu, Ionel, Ionuț, Nelu (Romanian), Ioann, Ivan, Vanya (Russian), Eoin, Iain, Ian (Scottish), Ivan, Jovan, Ivo, Janko, Vanja (Serbian), Ján, Janko (Slovak), Ivan, Jan, Janez, Žan, Anže, Janko (Slovene), Iván, Juan, Xuan, Juanito (Spanish), Jan, Jens, Johan, Johannes, Jon, Hampus, Hans, Hasse, Janne (Swedish), Yahya (Turkish), Ivan (Ukrainian), Evan, Iefan, Ieuan, Ifan, Ioan, Iwan, Siôn, Ianto (Welsh)

Bentuk Feminim :

Jone (Basque), Joanna (Biblical), Ioanna (Biblical Greek), Iohanna (Biblical Latin), Ioana, Ivana, Yana, Yoana (Bulgarian), Joana, Jana (Catalan), Ivana (Croatian), Ivana, Jana, Johana, Janička (Czech), Johanna, Johanne (Danish), Jana, Janna, Johanna, Janneke, Jantine, Jantje (Dutch), Johanna (Estonian), Janina, Johanna (Finnish), Jeanne, Jeannette, Jeannine (French), Xoana (Galician), Jana, Janina, Johanna (German), Ioanna, Nana (Greek), Johanna (Hungarian), Jóhanna, Jóna (Icelandic), Chevonne, Shavonne, Shevaun, Shevon, Síne, Siobhan (Irish), Giovanna (Italian), Johanna (Late Roman), Janina (Lithuanian), Ivana, Jovana (Macedonian), Jehanne, Johanne (Medieval French), Johanna, Johanne (Norwegian), Janina, Joanna (Polish), Joana (Portuguese), Ioana (Romanian), Zhanna, Ivanna (Russian), Jean, Sìne, Jessie, Teasag (Scottish), Ivana, Jovana (Serbian), Jana (Slovak), Ivana, Jana (Slovene), Juana (Spanish), Janina, Janna, Johanna, Jannicke, Jannike (Swedish), Siân (Welsh)

Artikel diambil dari : https://katakombe.org/para-kudus/agustus/yohanes-eudes.html

 

1 Comment

  • Herlin Agustus 19, 2022 at 3:13 am

    St.Yohanes Eudes.
    Doakanlah kami.

    Reply

Leave a Comment