Senin, 05 September 20226 Hari Biasa Pekan XXIII

Rm. Agustinus Kelik Pribadi SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St. Stefanus Cilandak Jakarta Indonesia

 
 
 
AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – I Korintus 5:7

Buanglah ragi yang lama, ragi keburukan dan kejahatan, dan jadilah adonan baru.

PENGANTAR

Orang harus bertanggung jawab atas dirinya sendiri, tetapi juga terhadap sesama. Bila di dalam masyarakat terjadi suatu kejahatan, maka hal itu merupakan tanggung jawab bersama. Paulus menjelaskan ini dengan gambaran ragi, yang dapat mengubah seluruh adonan. Maka jangan sampai ragi kejahatan merusak segalanya, tetapi jadikanlah Kristus ragi yang baru. Kristus sendiri menerjang peraturan dan hukum. Lebih baik menyelamatkan orang daripada membinasakannya karena dikehendaki hukum.

DOA PEMBUKA

Marilah bedoa: Allah Bapa, sumber kedamaian, berkenanlah menunjukkan jalan, tuntunlah kami dengan tangan-Mu, berikanlah sabda-Mu sebagai pedoman, sebab kami berniat mencari kedamaian-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus 5:1-8

“Bilamana kita berkumpul dalam roh, kamu bersama-sama dengan aku, dengan kuasa Yesus.”

Saudara-saudara, ada berita bahwa di antara kalian terdapat percabulan; bahkan percabulan yang begitu rupa yang di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah pun tidak terdapat; yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya. Sekalipun demikian, kalian malahan menyombongkan diri. Tidakkah lebih patut kalian berdukacita dan menyingkirkan orang yang berbuat demikian dari tengah-tengah kalian? Sekalipun aku tidak hadir secara badani, namun secara rohani aku hadir, dan aku menjatuhkan hukuman atas orang yang berbuat demikian, seakan-akan aku hadir di tengah kalian. Jadi bila kita, kalian bersama dengan aku, berkumpul dalam Roh dengan kuasa Yesus, Tuhan kita, orang itu harus kita serahkan kepada Iblis dalam nama Tuhan Yesus, sehingga tubuhnya binasa, tetapi rohnya diselamatkan pada hari Tuhan. Maka tidak baiklah kalian menyombongkan diri. Tidak tahukah kalian, bahwa ragi yang sedikit saja dapat meresapi seluruh adonan? Maka buanglah ragi yang lama, supaya kalian menjadi adonan yang baru, sebab kalian memang tidak beragi. Sebab Kristus, Anak Domba Paskah kita sudah disembelih. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, melainkan dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 5:5-6.7.12

Ref. Tuhan, bimbinglah aku dalam keadilan-Mu.

1. Engkau bukanlah Allah yang berkenan akan kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau benci terhadap semua orang yang melakukan kejahatan.
2. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu.
3. Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; karena Engkau, akan bersukarialah orang-orang yang mengasihi nama-Mu.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya.
S : Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 6:6-11

“Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat.”

Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, agar mereka mendapat alasan untuk menyalahkan Dia. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Ia berkata kepada orang yang mati tangan kanannya, “Bangunlah dan berdirilah di tengah!” Maka bangunlah orang itu dan berdiri di tengah. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Aku bertanya kepada kalian: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau membinasakannya?” Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu, “Ulurkanlah tanganmu!” Orang itu mengulurkan tangannya dan sembuhlah ia. Maka meluaplah amarah ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.
Dekikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Agustinus Kelik Pribadi SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat resi yang mengasihi Tuhan. Jumpa lagi dengan saya romo Agustinus Kelik Pribadi SCJ dari komunitas SCJ Cilandak Jakarta Selatan dalam resi edisi Senin 5 September 2022. Mari kita dengarkan firman Tuhan yang diambil dari Injil Lukas 6:6-11.

Berbuat baik atau berbuat jahat, mengulurkan tangan atau menerima uluran tangan, bersukacita atau berdukacita.

Sahabat resi yang terkasih, cara melihat dan menyelesaikan realita membuat ahirnya cara merasa kita sungguh berbeda. Semoga iman kita akan Kristus membantu kita belajar dan bertekun melihat realita dengan berbagai cara yang bijaksana sehingga ahirnya membuat kita bertindak dan merasa dengan cara yang berbeda pula.

Realita orang sakit, lemah dan kurang berpengharapan akan selalu terjadi dalam kehidupan kita. Realita bahwa kita tidak suka atau benci pada seseorang atau sekelompok orang juga bisa terjadi pada kita. Realita bahwa ada banyak hal yang berbeda juga perlu disikapi dengan bijaksana. Dalam warta injil yang baru saja kita dengar, kita tahu bahwa ahli ahli Taurat dan orang orang Farisi dari sejak semula sudah tidak suka bahkan sampai pada kebencian pada Tuhan Yesus. Karena kebencian ini mendorong mereka sampai pada kemarahan dan usaha lebih giat lagi untuk menyalahkan atau menjatuhkan Tuhan Yesus.

Berhadapan dengan orang yang lumpuh tangannya Yesus berbelas kasih dan mengulurkan berkat sehingga yang lumpuh bisa mengulurkan tangan dan menjadi sembuh. Tetapi melihat realita ini justru dijadikan dasar oleh ahli taurat dan orang farisi untuk menjatuhkan Tuhan Yesus. Kasih dan kepedulian Yesus sama sekali tidak dilihat oleh orang farisi dan ahli taurat. Yang mereka lihat adalah kesempatan menyalahkan Tuhan Yesus karena menyembuhkan orang pada hari sabat.

Kita patut beranya ada apa dengan kehidupan kita, apa yang kita cari, jangan jangan menjadi seperti ahli taurat dan orang Farisi.

Saat melihat penderitaan kita tidak tergerak untuk peduli atau bahkan kita  marah saat penderitaan orang lain itu berkurang. Bukankah seharusnya kita bersyukur kalau ada banyak tangan yang bisa mengulurkan tangan, meskipun barang kali bukan tangan kita sendiri. Bukan seharusnya kita juga bersyukur kalau melihat orang diampuni, dan dibebaskan, melihat orang sekitar diberkati. Orang yang dikuasai kebencian sulit untuk mengalami kebahagian, apalagi ikut bahagia bersama teman atau saudaranya yang bahagia. Semoga kita tidak membiarkan kebencian menguasai hidup kita apapun alasannya.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa kami yang mahakuasa dan kekal, bangunkanlah kiranya kami, agar hidup kami senantiasa dijiwai Roh Yesus Putra-Mu terkasih,Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI – I Korintus 5:7

Buanglah ragi yang lama, supaya kalian menjadi adonan segar, karena kalian memang tidak beragi.

DOA SESUDAH KOMUNI

Marilah berdoa: Allah Bapa kami sumber kebijaksannan, kami mengucap syukur atas kekuatan dan kebijaksanaan, yang telah Kauanugerahkan kepada kami melalui Yesus Putra-Mu terkasih. Semoga semangat-Nya selalu mendorong dan menuntun kami dalam perjalanan hidup kami. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami

DOWNLOAN AUDIO RESI:

1 Comment

Leave a Comment