Rm. C. Wahyu Tri SCJ dari Komunitas Provinsialat SCJ Palembang Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Lukas 13:21
Kerajaan Allah itu seumpama ragi yang diambil seorang ibu, dan dicampur dengan terigu tiga takar sehingga seluruhnya beragi.
PENGANTAR:
Cinta kasih antarmanusia dibangun dengan hal-hal kecil. Tetapi hal-hal kecil pula yang menggerogotinya. Perhatian-perhatian tak menyolok membangun cinta kasih, Kristus, pengantin Gereja, bertindak demikian juga. Seperti biji sesawi yang kecil, atau seperti ragi dalam adonan Yesus meresapi seluruh Gereja.
DOA PEMBUKA:
Marilah bedoa: Allah Bapa maha pengasih, taburkanlah kiranya sabda-Mu di seluruh dunia dan perkenankanlah kami menghasilkan buah, buah cinta kasih dan keadilan karena Dia yang telah berkenan memanggul dosa kami dan membebaskan kami, ialah Yesus Kristus Putra-Mu, ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Efesus 5:21-33
“Rahasia ini sungguh besar! Yang kumaksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.”
Saudara-saudara, hendaknya kalian saling merendahkan diri dalam takwa kepada Kristus. Para isteri hendaknya tunduk kepada suaminya, seolah-olah kepada Tuhan. Sebab suami adalah kepala isteri, sebagaimana Kristus adalah kepala atas Gereja. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, begitu pulalah isteri hendaknya tunduk kepada suaminya dalam segala hal. Para suami hendaknya mengasihi isterinya sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat, dan telah menyerahkan diri bagi jemaat untuk menguduskannya setelah menyucikannya dengan air dan firman. Maksudnya ialah supaya dengan demikian Kristus menempatkan jemaat di hadapan-Nya dalam keadaan cemerlang, tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi kudus dan tidak bercela. Demikian pula suami harus mengasihi isterinya seperti tubuhnya sendiri; maka yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tak pernah orang membenci tubuhnya sendiri. Sebaliknya ia merawat dan mengasuhnya seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya. Karena itu pria akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Rahasia ini sungguh besar! Yang kumaksudkan ialah hubungan Kristus dengan Gereja. Bagaimanapun juga bagi kalian masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri, dan isteri hendaklah menghormati suaminya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 128:1-2.3.4-5
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan.
-
Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
-
Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur yang ada di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!
-
Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan, orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.
BAIT PENGANTAR INJIIL:
U : Alleluya, alleluya, alleluya.
S : (Mat 11:25) Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada orang sederhana.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 13:18-21
“Biji itu tumbuh dan menjadi pohon.”
Ketika mengajar di salah satu rumah ibadat, Yesus bersabda, “Kerajaan Allah itu seumpama apa? Dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? Kerajaan Allah itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya. Biji itu tumbuh dan menjadi pohon, dan burung-burung di udara bersarang di ranting-rantingnya.” Dan Yesus berkata lagi, “Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? Kerajaan Allah itu seumpama ragi, yang diambil seorang wanita dan diaduk-aduk ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai seluruhnya beragi.”
Demikianlah SabdaTuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Gregorius Wahyu Tri Haryadi SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Para pendengar resi dimanapun Anda berada, salam hangat dan sehat dari saya romo Christoforus Wahyu Tri Haryadi SCJ di komunitas SCJ Palembang. Semoga iman terus berkembang dan menguatkan perjuangan Anda semua.
Hari ini dalam RESI, renungan singkat Dehonian edisi 25 oktober 2022 saya mengajak Anda untuk merenungkan Injil Lukas 13:18-21.
Para pendengar, ketika Tuhan mengajar, ia berusaha membantu kita untuk mengerti apa yang diwartakannya. Dalam bacaan yang tadi kita dengarkan, Tuhan menginginkan kita sungguh tahu tentang misteri kerajaan Allah.
Tuhan Yesus menggunakan perumpamaan untuk menggambarkan kerajaan Allah. Ia menggunakan biji sesawi dan ragi. Keduanya dikatakan mulanya adalah sesuatu yang kecil, sepertinya biasa bahkan tidak diperhitungkan bila dibandingkan dengan sesuatu yang lainnya. Namun keduanya setelah mengalami proses entah itu ditanam atau diolah ternyata memberi efek yang luar biasa. Bahkan dikatakan biji sesawi akhirnya dapat menjadi sumber berteduh bagi mahkluk lainnya dan ragi itu berlipat banyak sehingga berguna bagi banyak orang.
Ketika Tuhan bersabda tentang kerajaan Allah, yang ia maksudkan jelas bahwa Allah itu meraja. Bagaimana realita Allah meraja? Dalam suatu kerajaan, seorang raja itu memiliki supremasi atau daya kewenangan ditampilkan dalam symbol-simbolnya yang dipasang di banyak tempat misalnya lambang dinastinya, bendera, lukisan wajahnya, prasastinya dan pasti aturan yang dia buat itu diterapkan. Mereka yang menjadi bagian dari kewenangan kerajaan akan menjunjung tinggi rajanya dan menghormati serta melaksanakan titahnya.
Kurang lebih Tuhan hendak mengatakan apa dengan menyebut kerajaan Allah itu? Allah itu hadir dan nyata menampilkan kuasa kehadirannya dalam hidup kita entah itu sabda yang ia nyatakan dalam diri PutraNya, sabda yang kita simpan dalam batin, talenta dan anugerah kehidupan, perintahnya yang kita jalankan dan diri kita sendiri merupakan kehadirannya karena kita adalah ciptaanNya.
Itulah daya yang menggerakkan kita sekalian untuk dapat memberi sumbangan besar terhadap kehidupan: entah itu melindungi, memberi pendapatan, tempat berteduh, menguatkan, memberi rejeki atau lainnya sehingga banyak pihak semakin bermartabat. Kita tidak pernah menyangka kehadiran kita dapat berefek besar bagi sanak keluarga- teman-teman – komunitas rohani dan bahkan masyarakat. Kita menjadi pengayom bagi kehidupan-kehidupan sesama kita.
Begitulah cara kerja Allah dalam menghadirkan kerajaanNya di antara umat manusia. Saya ingat di Jambi selama beberapa tahun saya mengikuti gerak komunitas awam dehonian. Kala itu hanya ada seorang bapak yang entah bagaimana caranya Tuhan panggil dia untuk ikut pertemuan di gisting. Lalu 4 tahun kemudian bapak ini telah memiliki rekan-rekan komunitas yang jumlahnya lebih dari 40 orang. Mereka memberi sumbangan bagi kemajuan paroki dalam pelayanan liturgi atau sosial dan juga komunitas rohani. Kehadiran mereka memayungi orang-orang yang merindukan Allah. Begitulah kerajaan Allah bekerja dan merajai hati setiap orang.
Saudari-a, semoga sabda Tuhan yang anda dengar tadi meneguhkan diri Anda dalam menghidupi iman. Iman yang sebesar biji sesawi ternyata dapat memindahkan gunung. Hal itu benar dan itu bekerja dalam diri kita. Tuhan memberkati kita.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa kami yang mahakudus, berkenanlah membangun perdamaian dan kerukunan di tengah-tengah kami pada diri Yesus Putra-Mu terkasih, yang telah memulihkan kami dari pertentangan dan perselisihan dan membawa kami memasuki bait kudus-Mu. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.
ANTIFON KOMUNI – Lukas 13:19
Kerajaan Allah itu seumpama biji sesawi, yang diambil orang dan ditaburkan di kebunnya. Biji ini tumbuh dan menjadi pohon, sehingga unggas udara dapat bersarang di ranting-rantingnya.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahasetia, kami bersyukur atas janji tentang kerajaan-Mu. Perkenankanlah kerajaan itu tumbuh dan berkembang di tengah-tengah kami berkat sabda Putra-Mu terkasih dan semoga tetap rukun bersatu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Amiñ