Jumat, 03 Februari 2023 – Hari Biasa Pekan IV

Fr. Paulus Yosse Pratama SCJ dari Komunitas SCJ Visma Vijaya Praya (VVP) Yogyakarta – Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA:

Tuhanlah cahaya dan penyelamatku, siapa ‘kan kutakuti? Tuhanlah benteng hidupku, siapa ‘kan kugentari?

PENGANTAR:

Janganlah kamu menjadi hamba uang, tetapi cukupilah dirimu dengan apa yang ada padamu. Kita dapat mengandalkan Tuhan, sebab Ia pernah bersabda takkan meninggalkan kita. Pemimpin sejati yang diberikan-Nya dijadikan teladan. Pemimpin jahat seperti Herodes takkan menolong kita. Mereka hanya memikirkan diri sendiri saja, merasa terancam oleh saingannya dan berupaya menyingkirkannya. Tetapi Yesus selalu beserta kita.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa, sumber kerukunan dan kedamaian, semoga semangat Putra-Mu semakin berkembang dalam hati kami. Berilah kami Roh-Nya, agar saling menolong dan membantu, membina cinta kasih dan kerukunan. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani 13:1-8

“Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.”

Saudara-saudara, peliharalah kasih persaudaraan! Jangan kamu enggan memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang – tanpa menyadarinya – telah menjamu malaikat-malaikat. Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri pun adalah orang-orang hukuman. Ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang, karena kamu sendiri masih hidup di dunia ini. Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan, dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah. Janganlah kamu menjadi hamba uang, tetapi cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman, “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau, dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata, “Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” Ingatlah akan pemimpin-pemimpinmu, yang telah menyampaikan sabda Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka, dan contohlah iman mereka. Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin, hari ini, maupun selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 27:1.3.5.8b-9abc

Ref. Tuhan, Dikaulah penyelamatku.

  1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?

  2. Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takutlah hatiku; sekalipun pecah perang melawan aku, dalam hal ini pun aku tetap percaya.

  3. Sebab di kala ada bahaya, Tuhan melindungi aku dalam pondok-Nya; Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu.

  4. Wajah-Mu kucari ya Tuhan, maka janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari padaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka. Engkaulah pertolonganku, ya Allah penyelamatku, janganlah membuang aku.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya.
S : Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas, dan menghasilkan buah berkat ketabahannya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 6:14-29

“Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, kini bangkit lagi.”

Pada waktu itu Raja Herodes mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya memang sudah terkenal, dan orang mengatakan, “Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati, dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia.” Yang lain mengatakan, “Dia itu Elia!” Yang lain lagi mengatakan, “Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu.” Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata, “Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan kini bangkit lagi.” Memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. Karena Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci; jadi ia melindunginya. Tetapi setiap kali mendengar Yohanes, hati Herodes selalu terombang-ambing; namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes – pada hari ulang tahunnya – mengadakan perjamuan untuk para pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu puteri Herodias tampil lalu menari dan ia menyukakan hati Herodes serta tamu-tamunya. Maka Raja berkata kepada gadis itu, “Mintalah dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!” Lalu Herodes bersumpah kepadanya, “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun itu setengah dari kerajaanku!” Anak itu pergi dan menanyakan ibunya, “Apa yang harus kuminta?” Jawab ibunya, “Kepala Yohanes Pembaptis!” Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, “Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!” Maka sangat sedihlah hati raja! Tetapi karena sumpahnya dan karena segan terhadap tamu-tamunya, ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu dalam sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu, dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kubur.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH fr. Paulus Yosse Pratama SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat Dehonian yang terkasih, salam jumpa, saya Fr. Paulus Yosse Pratama, SCJ, dari komunitas Visma Vijaya Praya SCJ, Yogyakarta, dalam Renungan Singkat Dehonian, edisi, Jumat, 03 Februari 2023.

Sahabat Resi yang terkasih, konteks Sabda Tuhan yang kita dengarkan pada hari ini berbicara tentang dua hal. Pertama, Herodes mendengar tentang Yesus yang nama-Nya sudah terkenal di kalangan masyarakat. Kedua, sosok Yesus itu mengingatkan Herodes pada Yohanes Pembaptis yang telah ia penggal kepalanya. Di antara banyak orang, kala itu Yesus dianggap sebagai pribadi yang “viral” karena dia mempunyai kuasa mengajar, menyembuhkan dan membuat mukjizat. Karena kuasa-Nya itu, orang-orang menghubungkan Yesus dengan Yohanes Pembaptis yang dianggap sebagai nabi terakhir di Israel dan Elia sebagai Nabi besar di Israel. Menariknya, kedua nabi yang dikaitkan dengan Yesus itu sama-sama menjadi pembela kebenaran di masanya. Elia diutus Tuhan untuk menegur Raja Ahab yang kejam dan jahat, sedangkan Yohanes Pembaptis, ia pernah menegur Herodes yang mengambil isteri saudaranya.

Sahabat Resi, menarik untuk merenungkan mengapa, pengarang Injil Markus bercerita banyak tentang perbuatan buruk yang dilakukan Herodes terhadap Yohanes Pembaptis dalam konteks pengenalan Herodes akan Yesus? Ketika mendengar siapa Yesus, orang lain banyak yang mengagumi Yesus, tetapi Herodes seakaan dia melihat cermin kedosaan dirinya sendiri. Dia tidak mau bertobat, bahkan sampai pada perjumpaanya dengan Yesus di kemudian hari.

Sahabat Resi, kita juga adalah orang-orang berdosa. Di hadapan Tuhan, kita sering kali merasa tidak layak karena begitu pekatnya dosa kita. Tapi ingatlah, kalau kita punya dosa besar, jangan katakan pada Tuhan, “Tuhan, dosaku teramat besar.” Tapi katakan, Tuhan kasih dan pengampunan-Mu jauh lebih besar.” Pengenalan kita akan Yesus, harusnya tidak membuat kita berhenti pada kerapuhan dan kedosaan kita, tetapi hendaknya membawa kita pada hidup baru, karena Dia telah mengampuni kita. Pengampunan menjadi pintu pertobatan bagi kita untuk mampu berjalan dalam hidup yang benar. Kalau perjalanan kita terasa begitu panjang, jauh, melelahkan dan sering terjatuh karena dosa, tetaplah berjalan bersama Tuhan yang Mahapengampun. Bukalah suara hati untuk menjadi berani berubah jika berbuat salah. Tuhan Memberkati. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa mahakudus, kuduskanlah kami berkat roti dan anggur ini. Jadikanlah kami umat-Mu yang selalu bersatu dalam Roh Yesus, Putra-Mu terkasih, yang ….

ANTIFON KOMUNI – Ibrani 13:8

Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin, hari ini, maupun selamanya.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa, Raja mahamulia, di mana ada orang mencari kebenaran dan cinta kasih, di situ pula Engkau berada. Kami mohon, teguhkanlah iman kami, agar dunia mengalami kedamaian dan kerukunan tumbuh di tengah-tengah kami serta terwujudlah kerajaan-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

1 Comment

Leave a Comment