Selasa, 21 Februari 2023 – Hari Biasa Pekan VII

Rm. Agustinus Sugiarno SCJ dari Komunitas Provinsialat SCJ Palembang Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 37:5.4

Percayakanlah hidupmu kepada Tuhan dan bergembiralah karena Tuhan, maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu.

PENGANTAR:

Apa yang disarankan para bijak dari zaman sebelum Kristus akan diperdalam dan dilengkapi. Orang yang ingin menjadi yang pertama, harus menjadi pelayan semua orang. Para bijak meminta kebijakan pribadi. Yesus mengungguli pendapat itu. Ia tidak memikirkan diri sendiri. Orang lainlah yang mau dilayani. Hal yang sama diminta-Nya dari para murid.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa mahakuasa, semoga kami mengimani sabda-Mu, semoga kami mengalami bahwa Roh-Mu mendampingi kami pada saat kesesakan dan kesulitan. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Putra Sirakh 2:1-11

“Bersiap-sedialah menghadapi pencobaan.”

Anakku, jika engkau mau mengabdi kepada Tuhan, bersiap-sedialah menghadapi pencobaan. Tabahkanlah dan teguhkanlah hatimu. Jangan gelisah pada waktu malang. Berpautlah kepada Tuhan, jangan berpaling dari pada-Nya, supaya engkau dijunjung tinggi pada akhir hidupmu. Terimalah saja apa pun yang menimpa dirimu dan hendaklah sabar dalam segala perubahan kehinaanmu. Sebab emas diuji dalam api, tetapi orang yang dikasihi Tuhan diuji dalam kancah penghinaan. Percayalah pada Tuhan maka Ia pun menghiraukan dikau, ratakanlah jalanmu dan berharaplah kepada-Nya. Kalian yang takut akan Tuhan nantikanlah belas kasihan-Nya dan jangan menyimpang, supaya kalian jangan terjatuh. Kalian yang takut akan Tuhan, percayalah pada-Nya, niscaya kalian tidak akan kehilangan ganjaran. Kalian yang takut akan Tuhan, harapkanlah yang baik, sukacita kekal dan belas kasihan. Ingatlah akan angkatan yang sudah-sudah, dan perhatikanlah: Pernahkah Tuhan meninggalkan orang yang tekun bertakwa? Pernahkah Tuhan tidak menghiraukan orang yang berseru kepada-Nya? Sungguh, Tuhan itu pengasih dan penyayang. Ia mengampuni dosa dan menyelamatkan di waktu kemalangan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 37:3-4.18-19.27-28.39-40

Ref. Percayakanlah hidupmu kepada Tuhan, dan Ia akan bertindak.

  1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu

  2. Tuhan mengetahui hari hidup orang saleh, dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya; mereka tidak akan mendapat malu sewaktu ditimpa kemalangan, dan pada hari-hari kelaparan mereka akan menjadi kenyang.

  3. Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan memiliki tempat tinggal yang abadi; sebab Tuhan mencintai kebenaran, dan tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Orang-orang yang berbuat jahat akan binasa dan anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.

  4. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan; Dialah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong dan meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik; Tuhan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : Tiada yang kubanggakan, selain salib Tuhan. Karenanya dunia tersalib bagiku dan aku bagi dunia.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 9:30-37

“Barangsiapa ingin menjadi yang pertama, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya.”

Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya melintasi Galilea. Yesus tidak mau hal itu diketahui orang, sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka, “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia. Tetapi tiga hari setelah dibunuh, Ia akan bangkit.” Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada Yesus. Kemudian Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum. Ketika sudah berada di rumah Yesus bertanya kepada murid-murid itu, “Apa yang kalian perbincangkan tadi di jalan?” Tetapi mereka diam saja, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka. Lalu Yesus duduk dan memanggil keduabelas murid itu. Kata-Nya kepada mereka, “Jika seorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan menjadi pelayan semuanya.” Yesus lalu memanggil seorang anak kecil ke tengah-tengah mereka. Kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka, “Barangsiapa menerima seorang anak seperti ini demi nama-Ku, dia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku, sebenarnya bukan Aku yang mereka terima, melainkan Dia yang mengutus Aku.”
Demikianlah Sabda Tuhan Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DEHONIAN DIBAWAKAN OLEH Rn. Agustinus Sugiarno SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Marae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Mariae.

Para pendengar Resi yang terkasih, jumpa dengan saya Kembali Rm. Agustinus Sugiarno SCJ, dari komunitas Provinsialat SCJ Palembang. Mari kita awali permenungan kita hari ini, Selasa, 21 Februari 2023 dengan membaca dari Injil Markus 9:30-37.

Pendengar Resi yang saya kasihi, ada seorang ibu yang sudah beberapa tahun ada di dalam penjara. Ia dipenjara karena kredit macet. Dahulu, ia adalah seorang yang baik-baik. Namun setelah menikah, ia berubah. Hidupnya bergaya mewah, dan serakah. Ia berpikir dengan gaya seperti itu ia akan lebih dihormati.

Suatu hari ia merengek-rengek minta dibuatkan kartu kredit dan disetujui oleh suaminya. Sejak memiliki kartu kredit ia makin menjadi-jadi. Ia menggesek “kartu ajaib” untuk berbelanja dan makan-makan dengan teman-temannya. Akibatnya, ia berbelanja lebih banyak dari penghasilannya, hingga akhirnya terjerat utang dan dipenjara. Nafsu serakah, berkuasa membutakan hati nurani.

Perikop Injil hari ini dibagi dalam dua bagian, yaitu pemberitahuan kedua tentang penderitaan Yesus (Mrk 9:30-32) dan perselisihan para murid tentang siapa yang terbesar di antara mereka (ay. 33-37).

Pemberitahuan penderitaan Yesus selalu mendapat reaksi yang negatif dari para murid, bahkan Petrus sampai menegur Dia. Hal ini timbul karena dalam masyarakat Yahudi tidak dikenal penderitaan dalam konsep mesianis. Mesias tampil dengan status dan kuasa yang tinggi yang akan membebaskan dan membawa keselamatan bagi banyak orang.

Padahal Yesus menginginkan para murid untuk melepaskan hal lahiriah tentang status dan kuasa yang dapat membutakan hati nurani, dengan bergeser mengenal Yesus sebagai Mesias: Hamba Allah yang menderita. Dia harus “menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.” Penderitaan sebagai harga sebuah kemuridan. Harga kemuridan dengan mau menderita untuk melawan nafsu serakah dan kuasa yang membutakan hati nurani.

Menjadi yang terdahulu dengan status dan kuasa berkecamuk dalam hati para murid. Nafsu serakah dan kuasa menjadi simbol dari keegoisan manusia. Keegoisan membuat hati nurani mereka menjadi tumpul. Yesus segera menyadari hal ini dan mengambil seorang anak kecil ke tengah-tengah mereka. Yesus ingin membuka mata hati nurani mereka tentang arti kekuasaan atau kemuliaan yang sesungguhnya. Simbol anak kecil ini semata-mata bukan soal kemurnian ataupun kepolosannya, melainkan status anak yang memang masih remaja, yakni sebagai anak yang masih harus dibimbing dan belum mempunyai hak-hak sepenuhnya.

Jadi, Yesus mengemukakan suatu tata hubungan antar manusia yang baru: menyambut anak kecil dalam nama-Nya, berarti menyambut Yesus; menyambut Dia berarti menyambut Allah sendiri (bdk. ay. 37). Inilah kemuliaan yang sesungguhnya. Kemuliaan yang membongkar tumpulnya hati nurani.

Dalam keseharian, hasrat terkenal, menjadi kaya raya, disanjung karena kehebatan kita, diakui di mana-mana menjadi dambaan setiap orang. Memang hal tersebut bukan masalah, apalagi dosa. Namun menjadi sandungan ketika hal tersebut menunjukkan sebuah keegoisan dan menumpulkan hati nurani. Yesus, mengundang kita untuk mau menderita demi kemuliaan yang sesungguhnya dengan mengalahkan diri kita sendiri (egosentrisme) dan memiliki hati nurani yang peka dan tajam. Semoga demikian, Tuhan Yesus mengasihi, Tuhan Yesus memberkati.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, ajarilah kami dengan roti anggur ini melayani sesama kami, sebagaimana dilakukan oleh Yesus Mesias, PutraMu sendiri, yang ….

ANTIFON KOMUNI – Yesus bin Sirakh 2:11

Sungguh, Tuhan itu pengasih dan penyayang. Ia mengampuni dosa dan menyelamatkan dalam kemalangan.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber kebahagiaan, kami bersyukur, sebab Engkau telah menunjukkan jalan kebahagiaan sejati kepada kami, yaitu Yesus Putra-Mu terkasih, abdi semua orang. Perkenankanlah kami mengikuti Dia sepenuhnya. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.

DOWNLOAD AUDIO RESI:

No Comments

Leave a Comment