Rm. Alexander Pambudi SCJ dari komunitas Wisma Kesukupan Agung Palembang – Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA — Mazmur 31:10.16.18
Sayangilah aku, ya Tuhan, sebab aku menderita. Lepaskanlah aku dari tangan musuh yang mengejar aku. Tuhan, jangan sampai aku kecewa, sebab aku berseru kepada-Mu.
PENGANTAR
Dalam bacaan hari ini, telah terasa kepahitan Jumat Agung. Nabi Yeremia mengungkapkan kegelisahannya, ditinggalkan oleh siapa pun, bahkan sahabat-sahabatnya. Dalam Injil, sema kin berkembang pertentangan antara Yesus dengan orang-orang Yahudi. Rakyat harus memilih: mengimani Yesus sebagai Utusan Bapa dan sebagai Putra Allah, atau menyingkirkan Yesus karena menghojat Allah.
DOA PEMBUKA
Marilah berdoa: Allah Bapa maha pengampun, kami ini orang lemah yang sering jatuh. Ampunilah kejahatan kami dan bebaskanlah kami dari belenggu dosa. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
ATAU :
Marilah berdoa: Allah Bapa sumber belas kasih, Engkau berbelas kasih kepada siapa saja yang memohon kemurahan hati-Mu. Kasihanilah kami, dan semoga kami semakin memahami Engkau, sebagaimana Engkau memahami diri kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yeremia 20:10-13
“Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah.”
Aku telah mendengar bisikan banyak orang, “Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah dia! Mari kita mengadukan dia!” Semua sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh. Kata mereka, “Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!” Tetapi Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku tersandung jatuh, dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil; suatu noda yang selama-lamanya tidak akan terlupakan! Ya Tuhan semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku. Menyanyilah untuk Tuhan, pujilah Dia! Sebab Ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 18:2-3a.3bc-4.5-6.7
Ref. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, dan Ia mendengar suaraku.
-
Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku! Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku.
-
Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah Tuhan, seruku; maka aku pun selamat daripada musuhku.
-
Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku; tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku.
-
Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan. Kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
S : (Yoh 6:64b,69b) Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 10:31-42
“Orang-orang Yahudi mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka.”
Sekali peristiwa orang-orang Yahudi mau melempari Yesus dengan batu. Tetapi kata Yesus kepada mereka, “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku Kuperlihatkan kepadamu; manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku dengan batu?” Jawab orang-orang Yahudi itu, “Bukan karena suatu perbuatan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah, dan karena Engkau menyamakan diri-Mu dengan Allah, meskipun Engkau hanya seorang manusia.” Kata Yesus kepada mereka, “Tidakkah ada tertulis dalam kitab Tauratmu, ‘Aku telah berfirman: Kamu adalah Allah?” Padahal Kitab Suci tidak dapat dibatalkan! Maka, jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah, masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia ‘Engkau menghujat Allah!” karena Aku telah berkata: Aku anak Allah? Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah kamu percaya kepada-Ku. Tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa ada dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.” Sekali lagi mereka mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka. Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes dulu membaptis orang, lalu Ia tinggal di situ. Banyak orang datang kepada-Nya dan berkata, “Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini benar.” Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Alexander Pambudi SCJ.
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Sahabat Dehonian yang terkasih, salam jumpa dengan saya, Rm. Alexander Pambudi SCJ, dari Wisma Keuskupan Agung Palembang, dalam RESI-Renungan Singkat Dehonian, edisi Jumat, 31 Maret 2023.
Sahabat Resi yang terkasih, salam jumpa dengan saya, Rm. Alexander Pambudi SCJ. Bacaan Injil hari ini memperlihatkan kepada kita bagaimana Yesus mendapat penolakan dari orang-orang Yahudi di satu sisi, karena ketidakmampuan mereka melihat karya Allah dalam diri Yesus. Di sisi lain, sebenarnya Yesus sudah hadir di tengah-tengah orang Yahudi dengan mujizat-mujizat yang menyertai-Nya. Namun karena hati orang-orang Yahudi sudah tertutup oleh kebencian dan “frame” mereka sendiri akan Yesus, mereka gagal menangkap karya Allah dalam diri Yesus.
Sahabat resi yang dikasihi Tuhan. Dalam kehidupan kita sehari-hari, barangkali kita juga pernah mengalami hal serupa, seperti dialami orang-orang Yahudi. Karena kita fokus dengan diri sendiri, kita gagal menangkap karya Allah dalam diri kita, pribadi-pribadi di sekitar kita, dan peristiwa-peristiwa yang kita alami setiap hari. Baik itu dalam peristiwa yang menyenangkan maupun yang kurang menyenangkan. Allah sebenarnya sudah berkarya banyak dalam hidup kita. Sudah banyak rahmat dan anugerah kita terima setiap hari. Hanya kita saja yang belum menangkap dengan baik karya Allah yang sudah jelas-jelas kita alami.
Masa Prapaskah sebagai masa “retret agung” menjadi salah satu saat yang baik bagi kita untuk “mengkoleksi kembali” jejak-jejak karya Tuhan dalam hidup kita masing-masing. Barangkali Tuhan juga berkarya melalui peristiwa yang tidak melulu menyenangkan hati. Di sana Dia seperti sedang “mendidik” dan mempersiapkan kita menjadi pribadi yang lebih baik. Meski tidak selalu kita rasakan menyenangkan, pengalaman-pengalaman tertentu justru semakin meningkatkan kapasitas dan “nilai” diri kita sebagai pribadi. Tentu untuk pengalaman yang kurang menyenangkan ini perlu diolah dengan baik. Kapan kita mengolahnya? Salah satunya ketika kita mengalami “waktu-waktu teduh” bersama Tuhan, baik itu dalam ekaristi maupun doa-doa pribadi.
Sahabat resi terkasih dalam Tuhan. Semoga di masa Prapaskah ini, kita semakin dimampukan untuk menangkap karya Allah dalam setiap momen hidup kita, baik dalam situasi yang menyenangkan maupun kurang menyenangkan. Tuhan memberkati. Amin
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
Allah Bapa maharahim, semoga kami selalu merayakan upacara suci ini dengan pantas dan memperoleh keselamatan-Mu. Demi Kristus, .
ATAU :
Allah Bapa sumber segala rahmat, berilah kami rahmat-Mu, agar dapat mengimani bahwa Engkaulah Allah kami yang maha esa, yang berkenan menjadi rezeki bagi setiap orang yang mendambakan kedamaian. Demi Kristus, ….
ANTIFON KOMUNI — I Petrus 2:24
Yesus menanggung dosa kita dalam tubuh-Nya di salib, supaya kita mati terhadap dosa dan hidup suci. Karena bilur-bilur-Nya, kita disembuhkan.
DOA PENUTUP
Marilah berdoa: Allah Bapa, pengungsian kami, semoga kurban yang telah kami sambut selalu menjadi sumber perlindungan bagi kami dan menghindarkan kami dari segala malapetaka. Demi Kristus, ….
ATAU :
Marilah berdoa: Allah Bapa maharahim, nyatakanlah kepada kami siapakah Engkau itu melalui karya Putra-Mu di tengah-tengah kami, dan semoga kerahiman-Nya selalu menjiwai kami. Sebab Dialah ….
DOWNLOAD AUDIO RESI:
No Comments