Sabtu, 01 Juli 2021 – Hari Biasa Pekan XII

Rm. V. Teja Anthara SCJ dari Komunitas SCJ Seminari St. Paulus Palembang Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Lukas 1:46

Aku mengagungkan Tuhan, hatiku bersukaria karena Allah, penyelamatku. Sebab la memperhatikan daku, hamba-Nya yang hina ini.

PENGANTAR: 

Sara tersenyum mendengar berita akan melahirkan seorang putra pada usia lanjut. Secara insani mustahil. Banyak pula penyakit dan penderitaan yang rasanya mustahil dapat di atasi. Namun, nyatanya Yesus mampu menyembuhkan. Pada Dia segala sesuatu mungkin, asal kita mengandalkan Dia penuh iman.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakuasa, tiada sesuatu yang mustahil bagi-Mu: Di mana ada tempat gersang, Engkau memberikan hidup; di mana orang hampir kehilangan hidup, Engkau memberikan harapan. Semoga kami Kaubangkitkan serta Kaujadikan orang yang riang gembira, karena selalu Kaulindungi dan Kaujaga. Demi Yesus Kristus Putra-Mu ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kejadian 18:1-15

“Adakah sesuatu yang mustahil bagi Tuhan? Aku akan kembali kepadamu, dan Sara akan mempunyai anak laki-laki.”

Sekali peristiwa Tuhan menampakkan diri kepada Abraham di dekat pohon tarbantin di Mamre. Waktu itu Abraham sedang duduk di pintu kemahnya di kala hari panas terik. Ketika ia mengangkat mata, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Melihat mereka, ia bergegas dari pintu kemahnya menyongsong mereka. Ia bersujud dan berkata, “Tuanku, jika aku mendapat kasih Tuan, singgahlah di kemah hambamu ini. Biarlah diambil sedikit air, basuhlah kaki Tuan, dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini; biarlah hamba mengambil sepotong roti, agar Tuan-Tuan segar kembali. Kemudian bolehlah Tuan-Tuan melanjutkan perjalanan. Sebab Tuan-Tuan telah datang ke tempat hambamu ini.” Jawab mereka, “Buatlah seperti yang engkau katakan.” Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata, “Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!” Lalu Abraham berlari ke lembu sapinya, mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya, dan memberikan kepada seorang bujangnya yang segera mengolahnya. Kemudian Abraham mengambil dadih, susu dan anak lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannya kepada mereka. Abraham sendiri berdiri dekat mereka di bawah pohon itu sementara mereka makan. Sesudah makan, bertanyalah mereka kepada Abraham, “Di manakah Sara, isterimu?” Jawab Abraham, “Di sana, di dalam kemah.” Maka berkatalah Ia, “Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau. Pada waktu itulah Sara, istrimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki.” Saat itu Sara mendengarkan pada pintu kemah di belakangnya. Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid. Maka tertawalah Sara dalam hati, katanya, “Akan berahikah aku, setelah aku menjadi layu, sedangkan tuanku pun sudah tua?” Lalu bersabdalah Tuhan kepada Abraham, “Mengapakah Sara tertawa dan berkata, ‘Sungguhkah aku akan melahirkan anak, padahal aku sudah tua?’ Adakah sesuatu yang mustahil bagi Tuhan? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan dikau. Pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki.” Tetapi Sara menyangkal, katanya, “Aku tidak tertawa”. Sebab ia takut. Tetapi Tuhan bersabda, “Tidak! Memang engkau tertawa!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 1:46-47.48-49.50.53.54-55

Ref. Tuhan ingat akan kasih sayang-Nya

  1. Aku mengagungkan Tuhan, hatiku bersukaria karena Allah, penyelamatku.

  2. Sebab Ia memperhatikan daku, hamba-Nya yang hina ini. Mulai sekarang aku disebut Yang Bahagia oleh sekalian bangsa. Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa; kuduslah nama-Nya.

  3. Kasih sayang-Nya turun-temurun kepada orang yang takwa. Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan; orang kaya diusir-Nya pergi dengan tangan kosong.

  4. Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel, hamba-Nya. Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunannya untuk selama-lamanya.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Mat 8:17) Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 8:5-17

“Banyak orang akan datang dari timur dan barat, dan duduk makan bersama Abraham, Ishak, dan Yakub.”

Pada suatu hari Yesus masuk ke Kota Kapernaum. Maka datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan mohon kepada-Nya, “Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh, dan ia sangat menderita.” Yesus berkata kepadanya, “Aku akan datang menyembuhkannya.” Tetapi perwira itu berkata kepada-Nya, “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku. Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit, ‘Pergi!’ maka ia pergi; dan kepada seorang lagi, ‘Datang!’, maka ia datang. Ataupun kepada hambaku, ‘Kerjakanlah ini!’ maka ia mengerjakannya.” Mendengar hal itu, Yesus heran dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel. Aku berkata kepadamu, Banyak orang akan datang dari timur dan barat dan duduk makan bersama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Surga, sedangkan anak-anak Kerajaan itu sendiri akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.” Lalu Yesus berkata kepada perwira itu, “Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya.” Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya. Setibanya di rumah Petrus, Yesus pun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam. Maka dipegang-Nya tangan wanita itu, lalu lenyaplah demamnya. Wanita itu lalu bangun dan melayani Yesus. Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan, dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu, dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit. Hal itu terjadi supaya genaplah sabda yang disampaikan oleh Nabi Yesaya, “Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Valentinus Teja Anthara SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Terpujilah Hati Yesus melalui hati Maria.

Pendengar Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan saya Romo Valentinus Teja Anthara scj dari Komunitas SCJ, Seminari Menengah St. Paulus – Palembang, – Indonesia, dalam Resi – renungan singkat – dehonian edisi hari Sabtu – tanggal satu  –– Juli tahun dua ribu dua puluh tiga – hari biasa pekan biasa ke tiga belas.

Sahabat Resi yang berbahagia. Ketika saya membaca dan merenungkan peristiwa dalam perikopa ini, saya selalu diingatkan oleh doa sebelum kita menerima ‘komuni’ dalam perayaan Ekaristi. Itu sungguh doa Gereja yang sangat Biblis. Doa itu merupakan ungkapan resmi dari sang perwira ketika hambanya menderita sakit. Gereja mengabadikan ungkapan iman perwira itu sebagai “sikap hati yang benar”. Sangat luar biasa, diabadikan selamanya.

Dia itu bukan umat biasa. Dia seorang perwira, ‘centurion, orang yg berkedudukan dan terhormat. Dia seorang kepala atas 100 orang prajurit. Nampaknya dia bukan orang Yahudi, namun kelihatannya ia masuk agama Yahudi. Selain itu bahwa dia sangat mencintai hambanya yang sedang sakit lumpuh. Hal yang luar biasa dalam budaya saat itu; mencintai hamba, pembantu, masyarakat rendahan, jongos.

Dia datang kepada Yesus dan memohon: “Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh  dan ia sangat menderita.” Yesus menjawab langsung, Ia akan datang kerumahnya dan menyembuhkannya. Reaksinya sangat luar biasa. Lalu terungkaplah iman yang sampai sekarang sangat terkenal itu. Membuat Yesus heran dan memujinya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman  sebesar ini  tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.” Lalu disuruhlah ia pulang. Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.

Sahabat Resi yang terkasih. Ada hal yang penting diperhatikan.  Bayangkan, orang yang begitu terhormat dimasyarakat ini mengakui dirinya tidak layak menerima Yesus di dalam rumahnya.  Lalu, keyakinannya pada Yesus sanggup menyembuhkan hambanya dengan hanya mengatakan sepatah kata saja. Kerendahan hati Perwira ini mengakui dirinya tidak layak, dipuji Yesus sebab kebanyakan orang Yahudi dijumpai Yesus terutama orang Farisi dan tokoh agama lainnya.

Maka dapat disimpulkankan bahwa Perwira ini  memiliki kasih dan tanggung jawab terhadap hambanya yang sakit itu. Ini sangat istimewa dan luar biasa. Ia memiliki kerendahan hati yang murni. Tuhan sangat mengasihi orang yang rendah hati dan mencintai sesama yg menderita. Hal ini  terbukti dengan berkata, “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku,” . Ia memiliki iman yang besar. Perwira itu mengatakan bahwa Tuhan Yesus tidak perlu datang ke rumahnya. Ia cukup sepatah kata saja yang diucapkan,  Tuhan akan sanggup menyembuhkan hambanya. Inilah yang sungguh patut kita pelajari dan sadari dari perwira yang beriman dan rendah hati.

Sahabat Resi yang terkasih. Marilah belajar dari Perwira Romawi yang rendah hati mengakui dirinya tidak layak dihadapan Yesus ini. Padahal Perwira ini bisa mengandalkan kekuatan dirinya dengan menyuruh anak-buahnya menjemput Yesus. Ia bahkan bisa memerintah dan memaksa Yesus ‘harus’ datang ke rumahnya untuk menyembuhkan hambanya yang sakit lumpuh.  Tetapi itu tidak dia lakukan, ia memilih datang sendiri menemui Yesus. Ia memohon Yesus menyembuhkan hambanya melalui sepatah kata. Ini berarti melalui sabda atau doa Yesus sendiri. Ia juga memiliki iman yang besar kepada Yesus. Ia yakin dan percaya akan kuasanya.  Seharusnya kita juga memiliki iman yang besar itu. Semoga Hati Kudus Yesus mmbuat kita menjadi rendah hati dan iman yang dalam. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa sumber kehidupan, kami mohon Kauhidupkan berkat roti anggur ini. Semoga kami semakin memahami bahwa berkat wafat seseorang semua dapat diselamatkan. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI – Kejadian 18:14a

Adakah sesuatu yang mustahil bagi Allah?

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakuasa, Engkau telah berbuat baik, melakukan mukjizat di tengah-tengah kami melalui Yesus, sabda penuh belas kasih. Semoga sabda itu selalu terdengar di mana saja dan dalam keadaan apa saja. Demi Kristus, ….

DOWNLOAD AUDIO RESI:

4 Comments

  • Herlin Juli 1, 2023 at 6:23 am

    Amin

    Reply
  • Herlin Juli 1, 2023 at 6:23 am

    Amin

    Reply
    • Theresia Tahir Juli 1, 2023 at 6:00 pm

      Thank you Romo.

      Amen 🙏🏻🙏🏻

      Reply
  • Theresia Tahir Juli 1, 2023 at 6:01 pm

    Thank you Romo.

    Amen 🙏🏻🙏🏻

    Reply

Leave a Comment