Selasa, 11 Juli 2023 – Peringatan Wajib St. Benediktus, Abas

Rm. Benediktus Mulyono SCJ dari Komunitas Resistencia, Provinsi Chaco – Argentina – Argentina

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – lih. Mzm 23:5-6

Merekalah orang-orang suci yang diberkati Tuhan. Mereka disayangi Allah penyelamat, sebab angkatan inilah yang mencari Tuhan.

PENGANTAR:

Protes bukanlah penemuan orang modern. Selalu ada saja orang yang menentang masyarakat korup dan tak rukun. Benediktus dari Nursia melakukan itu pula, tetapi bukan dengan selebaran atau agitasi. Dengan cara hidupnya ia memperlihatkan bahwa perbaikan masih mungkin, yaitu dengan hidup sederhana mengabdi Tuhan dan sesama. Maka mula-mula di Subiaco dan kemudian di Monte Casino berdirilah biara dengan tata hidup yang sampai sekarang masih dilaksanakan oleh Ordo Benediktin; membawa damai bukan di meja musyawarah, melainkan dengan bekerj kersa dan tekun berdoa.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa Allah Bapa, kekayaan sejati, Engkau sudah menetapkan Santo Benediktus abas menjadi guru gemilang dalam pengabdian kepada-Mu. Semoga kami mencintai Engaku melebihi segalanya dan menempuh jalan hukum-Mu dengan sepenuh hati. Demi Yesus Kristus, …

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kejadian 32:22-32 

“Namamu selanjutnya adalah Israel sebab engkau bergumul melawan Allah dan engkau menang.”

Pada suatu malam Yakub bangun dan membawa kedua isterinya, kedua budaknya perempuan dan kesebelas anaknya. Ia menyeberang di tempat penyeberangan Sungai Yabok. Sesudah menyeberangkan mereka, ia menyeberangkan juga segala miliknya. Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Maka terjadilah: seorang laki-laki bergulat dengan Yakub sampai fajar menyingsing. Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkan Yakub, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi itu terpelecok, ketika Yakub bergulat dengan orang itu. Lalu kata orang itu, “Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing.” Sahut Yakub, “Aku tidak akan membiarkan dikau pergi, jika engkau tidak memberkati aku.” Bertanyalah orang itu kepadanya, “Siapakah namamu?” Sahutnya, “Yakub.” Lalu kata orang itu, “Namamu bukan lagi Yakub, melainkan Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.” Bertanyalah Yakub, “Katakanlah juga namamu.” Tetapi sahutnya, “Mengapa engkau menanyakan namaku?” Lalu diberkatinyalah Yakub di situ. Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya, “Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi aku tetap hidup!” Ketika meninggalkan Pniel, Yakub melihat matahari terbit; Yakub pincang karena terkilir sendi pangkal pahanya. Sampai sekarang orang Israel tidak memakan daging yang menutup sendi pangkal paha, karena sendi pangkal paha Yakub telah dipukul, yaitu pada otot pangkal pahanya.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 17:1.2-3.6-7.8b.15

Ref. Dalam kebenaran aku akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan.

  1. Dengarkanlah, Tuhan, pengakuan yang jujur, perhatikanlah seruanku; berilah telinga kepada doaku, doa dari bibir yang tidak menipu.

  2. Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman: kiranya mata-Mu melihat apa yang benar. Bila Engkau menguji hatiku; bila Engkau memeriksanya pada waktu malam dan menyelidiki aku, maka tidak suatu kejahatan pun Kautemukan.

  3. Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku. Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.

  4. Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu. Dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Yoh 10:14) Aku ini gembala yang baik, sabda Tuhan; Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 9:32-38

“Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya!”

Pada suatu hari dibawalah kepada Yesus seorang bisu yang kerasukan setan. Setelah setan diusir, orang bisu itu dapat berbicara. Maka heranlah orang banyak, katanya, “Hal semacam itu belum pernah dilihat orang di Israel!” Tetapi orang berkata, “Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan.” Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan mewartakan Injil Kerajaan Surga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu tergeraklah hati Yesus oleh belas kasih kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata Yesus kepada murid-murid-Nya, “Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Benediktus Mulyono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria

Saudara-Saudari salam jumpa, bersama saya Rm Benediktus Mulyono SCJ dari Resistencia, Argentina dalam RESI (Renungan Singkat) Dehonian: Selasa, 11 Juli 2023, PERINGATAN WAJIB SANTO BENEDIKTUS, ABAS. 

Saudara-Saudari Terkasih, hari ini, Injil memberi tahu kita bahwa tindakan baik Yesus menyembuhkan itu ternyata menimbulkan reaksi berbeda pada orang banyak dan orang Farisi. Banyak orang secara spontan mengagumi dan mengakui bahwa hal seperti ini (penyembuhan) belum pernah terjadi di Israel. Sementara orang Farisi, melihat hal yang sama itu, justru menghubungkannya dengan kekuatan jahat, kuasa setan.

Tentu saja Yesus melakukan itu bukan dengan otoritas penghulu setan. Yesus berjalan dan kemudian mengajar banyak orang dengan kuasa cinta kasih, kuasa Allah. Hati-Nya penuh dengan belas kasih dan kemurahan, terutama bagi yang sakit dan menderita.

Bagaimana mungkin orang Farisi yang melihat langsung tindakan Yesus menyembuhkan orang bisu yang kerasukan setan itu malah mengatakan hal yang “bernada sinis atau negatif”. Orang Farisi ini tidak mampu berempati pada orang yang disembuhkan oleh Yesus itu. Sementara banyak orang mengagumi.

Saudara-saudari terkasih, dalam kehidupan kita sehar-hari, kisah Injil ini bisa juga mencerminkan realita yang terjadi dalam diri kita dan juga masyarakat kita. Tidak sedikit dari antara kita yang kadang tak mampu melihat kebaikan dalam hal-hal mengagumkan yang terjadi pada orang lain. Kita seolah menjadi bisu untuk dengan murah hati memberikan pujian atau apresiasi terhadap kebaikan atau keberhasilan orang lain. Mata-Hati-Pikiran kita seolah tertutup atau kita sengaja menutupinya dari pada dengan rendah hati mengagumi sesuatu yang baik yang terjadi pada sesama kita. Kita kemudian membiarkan diri “kerasukan setan” sehingga membuat kita tidak mampu berkata-kata baik yang mendatangkan pujian ataupun berkat bagi sesama. Yang keluar dari mulut kita justru kata-kata kutuk, umpatan; atau obrolan yang meracuni pikiran orang lain dengan penilaian yang sembrono ataupun stigma negatif tentang orang lain.

Marilah kita berdoa, memohon kesembuhan kepada Tuhan apabila mata hati kita “sedang buta” atau mulut kita “sedang bisu” agar kita dapat melihat dan berkata-kata tentang kebaikan dan keagungan Tuhan yang terpancar pada diri sesama kita.  Santo Benediktus, Doakanlah Kami!!

Berkat Allah Yang Maha Kuasa untuk kita semua: Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.  Amiin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa, sumber selamat dan damai, pandanglah kiranya persemabahan yang kami sajikan pada peringatan Santo Benediktus abas. Semoga kami seperti dia selalu mencari Engkau dan pantas memperoleh rahmat untuk mengabdi-Mu dalam kerukunan dan damai. Demi Kristus, …

ANTIFON KOMUNI:

Sungguh Aku bersabda kepadamu: Kalian telah meninggalkan semuanya dan mengikuti Aku. Kalian akan menerima ganjaran seratus kali lipat dan mewarisi hidup abadi.

DOA PENUTUP:

Marilah berdoa Allah Bapa maha pengasih, kami sudah menerima jaminan hidup abadi. Kami mohon kepada-Mu dengan rendah hati, semoga kami mengikuit nasihat Santo Benediktus, mengabdikan diri kepada karya-Mu dengan setia dan mengasihi sesama dengan cinta yang menyala. Demi Kristus,

DOWNLOAD AUDIO RESI

St. Benediktus Abas

Santo Benediktus dari Abas (lahir di Nursia, Italia ± 480 – wafat ± 547) adalah seorang pendiri komunitas-komunitas (Cenobium) monastik Kristen dan penyusun peraturan untuk biarawan yang hidup dalam komunitas tersebut. Tujuannya tersurat dalam Peraturan Santo Benediktus yang disusunnya, yakni “semoga Kristus … menuntun kita sekalian ke dalam Kehidupan Kekal” (Peraturan Santo Benediktus 72.12). Gereja Katolik Roma mengkanonisasikannya pada tahun 1220. Menurut tradisi, St. Benediktus adalah saudara kembar dari St.Skolastika. Hidupnya penuh dengan petualangan dan perbuatan-perbuatan hebat. Semasa kanak-kanak, ia dikirim ke Roma untuk belajar di sekolah rakyat. Tumbuh dewasa sebagai seorang pemuda, Benediktus merasa muak dengan gaya hidup korupsi para kafir di Roma.

Benediktus membangun dua belas komunitas biarawan, yang paling terkenal di antaranya adalah biara pertamanya Monte Cassino di pegunungan Italia Selatan. Tidak berada bukti bahwa dia bermaksud pula untuk membangun sebuah ordo religius tersendiri. Ordo Santo Benediktus berdiri di 100 tahun modern, lagi pula, ordo tersebut bukanlah sebuah “ordo” sebagaimana lazimnya dipahami orang melainkan hanya adalah sebuah federasi kongregasi-kongregasi tempat biara-biara Benediktin yang secara tradisional dapat berdiri sendiri itu berafiliasi dengan maksud menyuarakan kepentingan-kepentingan bersama, namun tanpa meniadakan otonomi masing-masing biara.

Pencapaian utama Benediktus adalah sebuah “Peraturan” mengandung petunjuk-petunjuk untuk para biarawan yang dipimpinnya, yang disebut pula Peraturan Santo Benediktus. Peraturan ini sangat dipengaruhi tulisan-tulisan Santo Yohanes Cassian (± 360 – 433, salah seorang Bapa Padang Pasir) dan menunjukkan kesesuaian dengan Peraturan Sang Guru. Namun peraturan ini juga memiliki suatu semangat unik dari keseimbangan, moderasi, daya pikir sehat (επιεικεια, epieikeia), dan hal ini memikat banyak komunitas bangunan sepanjang 100 tahun menengah, termasuk komunitas-komunitas biarawati, untuk mengalihgunakannya. Hasilnya, Peraturan Santo Benediktus menjadi salah satu tata-tertib rohani yang paling berpengaruh dalam alam Kristiani Barat. Karena argumen inilah maka benediktus kerap disebut “pendiri Monastisisme Kristiani Barat”.

St. Benediktus mampu melakukan hal-hal baik karena ia senantiasa berdoa. Ia wafat pada tanggal 21 Maret tahun 547. Pada tahun 1966, Paus Paulus VI menyatakan St. Benediktus sebagai santo pelindung Eropa. Pada tahun 1980, Paus Yohanes Paulus II menambahkan St. Sirilus dan St. Metodius sebagai santo pelindung Eropa bersama dengan St. Benediktus.

Arti Nama

Benediktus = Diberkati (Latin)

Variasi Nama

Bennett, Benedict (English), Benedikt (Czech), Benedictus, Ben (Dutch), Pentti (Finnish), Benoit (French), Bieito (Galician), Benedikt (German), Peni (Hawaiian), Benedek, Bence (Hungarian), Benedikt (Icelandic), Benedetto, Benito, Bettino (Italian), Benedictus (Late Roman), Bendiks (Latvian), Benedykt (Polish), Benedito, Bento (Portuguese), Benedikt (Russian), Benito (Spanish), Benesh (Yiddish)

2 Comments

  • Herlin Juli 11, 2023 at 5:20 am

    St.Beneditus.
    Doakanlah kami

    Reply
  • Theresia Asty Juli 11, 2023 at 5:56 am

    Amiin,
    Trimakasih romo utk renungan hr ini 🙏
    Terkadang kita menjadi “bisu” dan “kerasukan setan”terhadap org (walaupun) dia berbuat baik…tetapi hanya krn dia pernah mengecewakan (krn pemikiran sendiri) kita,
    Kita menjadi “bisu” dg hal yg dilakukan
    Ya Bapa yg baik, jadikanlah aq menjadi pribadi yg tidak menjadi “bisu” dan “kerasukan setan” atas kebaikan org lain yg tulus…
    St.Benediktus, Doakanlah kami🙏
    Berkah Dalem
    Salam sehat romo.

    Reply

Leave a Comment