Minggu, 03 September 2023 – Hari Minggu Biasa XXII

Fr. Gregorius Virdiawan Mubin SCJ dari Komunitas SCJ Visma Vijaya Praya (VVP) Yogyakarta – Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mzm 86:3,5

Kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Engkau baik hati, ya Tuhan, dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.

PENGANTAR:

Meskipun ada orang yang tak pernah puas dengan apa yang telah dicapainya, namun ada pula yang merasa tak mampu menghadapi hidup. Nabi Yeremia adalah salah seorang di antara mereka yang terakhir itu. Ia dikuasai sepenuhnya oleh Tuhan, tetapi ia tidak mampu menghadapi masyarakat di sekitarnya, meskipun ada api yang menyala di dalam hatinya untuk mewartakan sabda Allah.

Yesus pun mengalami godaan untuk menghindari kesulitan-kesulitan. Tetapi Ia tidak membiarkan diri-Nya dikuasai oleh pertimbangan-pertimbangan insani, sebab panggilan-Nya adalah melaksanakan kehendak Allah.

Kita diundang ke perjamuan ini, diundang untuk mengikuti Kirstus, mengingkari diri dan mengangkat salib kita masing-masing. Maka kita akan dikuasai oleh kegilaan salib dan akan mewartakan bukan kata-kata kita, melainkan sabda Yesus.

SERUAN TOBAT:

I : Tuhan Yesus Kristus, sebagaimana Nabi Yeremia Engkau telah melaksanakan kehendak Bapa, sekalipun diejek dan dicemoohkan orang. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

I : Seluruh hidup-Mu merupakan ibadat kepada Tuhan, suatu liturgi hidup, sebab Engkau telah mengurbankan diri kepada Bapa. Kristus, kasihanilah kami.

U : Kristus, kasihanilah kami.

I : Engkau telah menyatakan bahwa kehilangan hidup dengan ambisi dan egoismenya adalah suatu kemenangan. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Yang Mahakuasa, Engkaulah sumber dan asal segala yang baik. Bangkitkanlah dalam diri kami kasih akan Dikau dan tambahkanlah iman kami. Semoga Engkau memupuk benih-benih yang baik dalam diri kami dan memeliharanya sampai menghasilkan buah. Dengan pengantaraan Yesus, Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yeremia 20:7-9

“Firman Tuhan telah menjadi cela dan cemooh bagiku sepanjang hari.”

Kata Nabi Yeremia, “Engkau telah membujuk aku, ya Tuhan, dan aku telah membiarkan diriku Kaubujuk. Engkau terlalu kuat bagiku dan Engkau menundukkan aku. Aku telah menjadi tertawaan sepanjang hari, semua orang mengolok-olokkan aku. Sebab setiap kali aku berbicara, terpaksa aku berteriak, terpaksa berseru, “Kelaliman! Aniaya!” Sebab firman Tuhan telah menjadi cela dan cemooh bagiku sepanjang hari. Tetapi apabila aku berpikir, ‘Aku tidak mau mengingat Tuhan, dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya’, maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 63:2.3-4.5-6.8-9

Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan, ingin melihat wajah Allah.

  1. Ya Allah Engkaulah Allahku, kucari-cari dan kudambakan Engkau jiwaku menghauskan Tuhanku laksana gurun gersang, tandus tanpa air.

  2. Semoga hamba boleh memandang Tuhanku melihat kemuliaan-Mu yang besar Cinta-Mu lebih berharga daripada hidup hendaknya mulutku memuji-Mu.

  3. Demikianlah sepanjang hidupku aku hendak menghormati Engkau. Jiwaku dikenyangkan dengan lemak dan sumsum, aku bersorak-sorai dan memuji-muji.

  4. Jiwaku melekat pada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku. Sungguh Engkau melulu yang menolong dan di bawah sayap-Mu sentosalah aku.

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma 12:1-2

“Persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang hidup.”

Saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihati kamu, supaya mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus yang berkenan kepada Allah. Itulah ibadahmu yang sejati! Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah, mana yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya.
S : (Ef 1:17-18) Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata hati kita, supaya kita memahami pengharapan yang terkandung dalam panggilan kita.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 16:21-27

“Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya.”

Sekali peristiwa Yesus menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur Dia, katanya, “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau!” Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus, “Enyahlah Iblis! Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau memikirkan bukan yang dipikirkan Allah, melainkan yang dipikirkan manusia.” Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Setiap orang yang mengikuti Aku, harus menyangkal diri, memikul salibnya dan mengikuti Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya. Tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya bagi seseorang jika ia memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya. Pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang setimpal dengan perbuatannya.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Fr. Gregorius Virdiawan Mubin SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat Resi Dehonian yang direngkuh dalam cinta Hati Kudus Yesus. Kembali bersama Saya, Fr. Gregorius Virdi Mubin SCJ dari Komunitas VVP dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Minggu Biasa XXII, 3 September 2023. Marilah kita siapkan hati untuk mendengarkan bacaan hari ini. Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin

Saudara-saudari sahabat Resi Dehonian, yang direngkuh dalam Hati Yesus. Hari ini merupakan Hari Kitab Suci Nasional. Tetapi yang membuat Minggu ini begitu istimewa adalah Injil yang kita baca dari Matius 16:21-27. Di sini, kita mendengar Yesus memberikan pemberitahuan pertama tentang penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya. Ini adalah momen penting dalam perjalanan iman kita. 

Mesias, Anak Allah yang hidup yang dinantikan oleh banyak orang dan dipahami oleh Petrus adalah pemimpin politik yang membebaskan mereka dari penindasan. Tetapi Yesus ingin mengubah pemahaman mereka semua tentang Kemesiasan-Nya. Kemesiasan-Nya bukanlah hanya tentang kehebatan dan kekuatan di mata manusia, tetapi karena Allah sendiri berkenan kepada-Nya. Kita melihat bukti ini saat Yesus dibaptis dan melalui penampakan kemuliaan-Nya di gunung.

Namun, Yesus juga menjelaskan bahwa Kemesiasan-Nya juga akan melibatkan penolakan, penderitaan, bahkan kematian. Ini adalah bagian dari rencana Allah yang lebih besar untuk menebus umat manusia. Yesus akan menghadapi penentangan dan akhirnya disalibkan, mengingatkan kita akan pengorbanan-Nya yang sungguh tak terbayangkan bagi kita semua.

Mengapa kita harus merenungkan penderitaan ini? Karena hanya melalui penolakan dan penderitaan itulah rencana penyelamatan terwujud. Itu adalah jalan yang Dia pilih untuk membawa kita kembali kepada Bapa. Kita harus menjauhkan praanggapan-pranggapan kita mengenai Yesus. Kita diajak untuk menerima Dia sebagaimana adanya. Ini adalah bentuk penyangkalan diri yang Dia minta dari kita.

Namun, Yesus tidak hanya berbicara tentang penderitaan, Dia juga berbicara tentang mengikut-Nya. Dia mengatakan bahwa siapa pun yang ingin mengikutinya harus menyangkal diri, memikul salib, dan kehilangan nyawanya untuk Dia. Ini adalah panggilan untuk hidup dalam pengorbanan dan cinta kepada sesama, mengikuti teladan Kristus.

Mengapa? Karena dalam penyangkalan diri kita, kita menemukan hidup yang sejati. Mungkin kita berpikir, apa gunanya memperoleh seluruh dunia jika kita kehilangan nyawa kita? Hidup dalam pengorbanan Kristus membawa kita pada kehidupan sejati yang tidak akan pernah kita temukan dalam kekayaan dunia ini. Dan ini adalah kesaksian nyata yang Ia buat.

Mari kita merenungkan pengorbanan Mesias dan rencana yang indah dalam hidup kita sehari-hari. Melalui Injil hari ini, kita belajar bahwa pengorbanan Kristus menjadi undangan bagi kita untuk hidup dalam pengorbanan dan cinta kepada sesama. Marilah kita mengikuti jejak-Nya dan menjadi saksi akan kebangkitan-Nya bagi dunia yang haus akan pengharapan dan kasih Ilahi.

Dalam hidup ini, kita mungkin kita akan menghadapi penolakan dan penderitaan, tetapi mari kita selalu ingat bahwa Kristus berjalan bersama kita. Dia adalah jalan, kebenaran, dan hidup. Mari kita memikul salib kita dan mengikuti-Nya dengan setia, menjalani hidup yang sesungguhnya dalam kasih dan pengorbanan.

Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin. Tuhan memberkati!

DOA UMAT:

I : Tuhan Yesus bersabda, “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal diri, memikul salibnya dan mengikuti Aku”. Marilah kita berdoa kepada Allah Bapa kita dengan perantaraan Yesus, agar kita mampu selalu ikut serta-Nya dalam setiap langkah hidup kita.

L : Bagi para pemimpin Gereja: Semoga Allah Bapa mendampingi dan menuntun langkah para pemimpin Gereja dalam bersaksi sebagai pengikut Yesus yang tulus dengan menyangkal diri dan memanggul salib. Marilah kita mohon, …

U : Tuhan, Engkaulah tumpuan harapan dan keselamatan kami.

L : Bagi para pejabat pemerintahan: Semoga Allah Bapa Yang Mahabijaksana meneguhkan dan menggerakkan para pejabat pemerintahan untuk selalu berjuang melayani masyarakat sesuai dengan kehendak-Mu. Marilah kita mohon, …

U : Tuhan, Engkaulah tumpuan harapan dan keselamatan kami.

L : Bagi para penderita: Semoga Allah Bapa Mahakasih mendampingi para penderita untuk menerima ajakan Kristus dalam menyangkal diri dan memanggul salib, sehingga mereka menyadari bahwa penderitaan mereka pun menjadi bagian dari jalan untuk selalu setia kepada-Mu. Marilah kita mohon, …

U : Tuhan, Engkaulah tumpuan harapan dan keselamatan kami.

L : Bagi kita semua di sini. Semoga Allah Bapa Mahasetia membimbing kami semua dalam setiap langkah hidp kami sehingga semakin teguh dan setia dalam mengikuti Kristus dengan menyangkal diri dan memanggul salib kami masing-masing. Marilah kita mohon, …

U : Tuhan, Engkaulah tumpuan harapan dan keselamatan kami.

I : Allah Bapa Yang Mahakuasa dan kekal, Engkaulah Tuhan yang penuh kasih dan setia. Dengarkanlah dan kabulkanlah doa-doa kami ini dan perkenankanlah kami semakin dijiwai oleh Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami. U : Amin.

DOA PERSEMBAHAN:

Ya Allah, kuduskanlah persembahan ini. Semoga karya penyelamatan yang terlaksana dalam sakramen ini, digenapi dalam hidup kami berkat kuasa-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. U : Amin

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 31:20

Betapa berlimpahlah kebaikan-Mu, ya Tuhan, yang Engkau sediakan bagi orang yang takut akan Dikau.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Ya Allah, kami telah Engkau segarkan dengan roti perjamuan surgawi. Kami mohon agar santapan cinta kasih ini meneguhkan hati kami dan mendorong kami untuk melayani Dikau dalam diri saudara-saudara kami. Sebab, Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. U : Amin

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

No Comments

Leave a Comment